Islam merupakan agama yang secara rinci mengatur setiap tatanan dalam kehidupan, termasuk dalam hal mengurus jenazah. Ketika saudara sesama muslim meninggal dunia, maka jenazah harus dimandikan, dikafani, dan disholatkan.

Mengenai sholat jenazah, Rasulullah SAW bersabda: "Sholatkanlah orang-orang yang telah meninggal dunia di antara kalian semua." (HR Ibnu Majah)

Hukum sholat jenazah dan gerakannya

Dalam Islam, sholat jenazah hukumnya fardlu kifayah. Artinya wajib bagi seorang muslim untuk menyolatkan jenazah. Namun jika sudah ada yang menjalankan sholat jenazah, maka kewajiban muslim yang lain menjadi gugur.

Tidak seperti sholat pada umumnya, sholat jenazah tidak memiliki gerakan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud dan duduk tahiyat akhir.

Supaya lebih jelas, berikut tata cara sholat jenazah jasad laki-laki beserta doa dan keutamaannya yang dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (2/4).

Tata cara shalat jenazah jasad perempuan

Dalam shalat jenazah sendiri hanya ada gerakan takbiratul ihram dengan empat kali takbir. Jadi posisinya adalah berdiri tanpa melakukan takbir sampai salam.

Untuk jenazah seorang perempuan, maka posisi imam berada sejajar atau searah dengan tali pusar jenazah. Para makmum di belakang imam disarankan untuk membuat barisan atau shaf yang ganjil dengan urutan makmum laki-laki berada di depan, lalu di belakangnya makmum perempuan dewasa.

Bacaan shalat jenazah juga berbeda sesuai dengan jenis kelamin orang yang meninggal.

Bacaan sholat jenazah jasad perempuan

1. Niat sholat jenazah untuk jasad perempuan.
"Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman lillahi ta'aala."

Artinya: "Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

2. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al-Fatihah.

3. Melakukan takbir kedua, diikuti dengan membaca sholawat Nabi.
"Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa sholaita 'ala ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Wa baarik 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa baarokta 'ala ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Fil 'aalamiina Innaka hamiidum majiid."

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat Mu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagai mana telah engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasannya engkau adalah tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

4. Melakukan takbir ketiga dengan membaca doa.
"Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi' mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a'idzhaa min 'adzaabin qobri au min 'adzaabin naar"

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur dan neraka."

5. Melakukan takbir keempat dengan membaca doa.
"Allahumma la tahrim naa ajrahaa walaa taftinnaa ba'dahaa waghfirlanaa walahaa."

Artinya : "Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."

6. Akhiri dengan mengucap salam sambil menolehkan kepala ke kakan dan ke kiri.

Keutamaan sholat jenazah

Meski hukumnya fardlu kifayah, namun sholat jenazah memiliki keutamaan yang besar. Beberapa keutamaan sholat jenazah adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan pahala sebesar dua gunung.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth. 'Ada yang bertanya, 'Apa yang dimaksud dua qiroth?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab: 'Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar'." (HR Bukhari)

2. Allah perkenankan syafa'at bagi jenazah dari doa orang-orang yang menyolatinya.

Dari Kuraib, ia berkata, "Anak 'Abdullah bin 'Abbas di Qudaid atau di 'Usfan meninggal dunia.

Ibnu 'Abbas lantas berkata, "Wahai Kuraib (bekas budak Ibnu 'Abbas), lihat berapa banyak manusia yang menyolati jenazahnya. "Kuraib berkata, "Aku keluar, ternyata orang-orang sudah berkumpul dan aku mengabarkan pada mereka pertanyaan Ibnu 'Abbas tadi. Lantas mereka menjawab, "Ada 40 orang". Kuraib berkata, "Baik kalau begitu."

Ibnu 'Abbas lantas berkata, "Keluarkan mayit tersebut. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan (shalat jenazah) oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan memperkenankan syafa'at (do'a) mereka untuknya." (HR Muslim)

Lalu pada riwayat lain, "Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah seorang mayit dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya memberi syafa'at (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafa'at (do'a mereka) akan diperkenankan." (HR Muslim)