Saat ini di Indonesia (dan dunia pada umumnya) sedang berada dalam bulan Ramadan di penanggalan Islam. Bulan Ramadan akan disusul oleh Idul Fitri yang terjadi di bulan selanjutnya, yaitu Syawal. Masa-masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang sibuk untuk umat Islam/ muslim; menjalani ibadah puasa wajib di bulan Ramadan untuk kemudian mereka akan bergembira menyambut kemenangan berpuasa di bulan Syawal alias Idul Fitri.

Jika di Ramadan kesibukan ada di ibadah dan ritual sepanjang bulan tersebut, maka saat Idul Fitri mereka sibuk merayakan liburan bersama keluarga dan sahabat. Masa-masa liburan ini menjadi ciri khas muslim di Indonesia.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

Kemacetan saat mudik Lebaran di Indonesia (Sumber gambar: Gaikindo)

Di negara Jepang hal yang serupa namun tidak sama juga terjadi. Tidak bernuansa relijius ataupun ibadah agama, namun masa-masa liburan besar seperti Idul Fitri juga ada di Jepang. Namanya adalah Golden Week.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

(Sumber gambar: Japino)

Secara historis, hal ini dimulai sejak penerapan Undang-Undang Hari Libur Nasional di bulan Juli 1948 yang menetapkan sembilan hari libur nasional untuk negara Jepang. Istilah Golden Week mulai populer gara-gara ulah manajemen film Jiyu Gakko yang penjualan tiketnya laris manis di tahun 1951. Mereka menyebut minggu saat pemutaran film tadi sebagai Golden Week.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

Poster film Jiyu Gakko (Sumber gambar: Film Affinity)

Saat itu bertepatan pula dengan peringatan hari ulang tahun Kaisar Showa, Hirohito, yang jatuh tanggal 29 April. Dan seiring perjalanan waktu, Golden Week alias Ogon Shukan (atau disebut pula sebagai Ogata Renkyu) menjadi sebuah serial hari libur yang dimulai sejak akhir April hingga minggu awal Mei di seluruh bagian negara Jepang. Dimulai dari Hari Showa / Showa no Hi (29 April), Hari Konstitusi Negara / Kenpo Kinenbi (3 Mei), Hari Hijau / Midori no Hi (4 Mei) dan Hari Anak-Anak / Kodomo no Hi (5 Mei).

Hari Showa 29 April sudah lama dirayakan. Dimulai dari tahun 1927 hingga 1948 (disebut Tencho Setsu) dan diteruskan dengan Tenno Tanjobi tahun 1949 sampai dengan 1988. Dilanjutkan dengan Midori no Hi (1988-2006) dan kini disebut Showa no Hi; dimulai sejak 2007 hingga sekarang. Masa-masa ini untuk menghormati Kaisar Hirohito atau Kaisar Showa sebagai Kaisar terlama berkuasa di era modern Jepang.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

Arak-arakan saat perayaan Showa no Hi (Sumber gambar: KCP International)

Selanjutnya Kenpo Kinenbi atau Hari Konstitusi Negara yang diperingati setiap 3 Mei. Perayaan ini dimulai tahun 1947. Seperti yang diketahui, Jepang mengalami perubahan konstitusi pasca kekalahan di Perang Pasifik / Perang Dunia Kedua. Konstitusi negara yang digunakan Jepang hingga saat ini dimulai sejak 1947 dan diperingati serta dijadikan hari libur nasional.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

Diet Building atau Gedung Parlemen Jepang (Sumber gambar: JCT Japan)

Di setiap tanggal 4 Mei ada Hari Hijau atau Midori no Hi. Diawali dengan perayaan yang disebut Kokumin no Kyujitsu tahun 1985 sampai dengan 2006, Kokumin no Kyujitsu berubah nama menjadi Midori no Hi mulai tahun 2007. Hari ini masih berhubungan dengan Kaisar Showa (yang dikenang sebagai Kaisar penggemar tanaman) dimana pada tanggal 3 Mei 1947 Kaisar Hirohito menjadi simbol negara dengan konstitusi negara yang baru. Awalnya diperingati setiap tanggal 3, Midori no Hi digeser ke tanggal 4 Mei setiap tahun pasca perubahan/revisi Undang-Undang Hari Libur Nasional yang di-sahkan tahun 2005 oleh pemerintah.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

(Sumber gambar: Aromandise)

Dan ada Hari Anak-Anak, atau Kodomo no Hi sehari setelahnya atau tanggal 5 Mei. Sesuai namanya, hari ini di dedikasikan untuk seluruh anak-anak yang ada di Jepang. Hari ini dimulai sejak tahun 1948 walau pada prinsipnya hari anak-anak sudah lama dirayakan oleh penduduk Jepang sebelumnya. Yang khas dari hari ini adalah saat keluarga memasang umbul-umbul ikan koi raksasa di depan rumah, disebut koinobori, yang melambangkan kegigihan dan perjuangan.

Dalam legenda China, ikan tersebut berenang melawan arus dan berubah menjadi naga yang terbang ke Langit. Ini sebuah perlambang semangat pantang menyerah yang jadi prinsip orang Jepang. Koinobori biasa berbentuk ikan hitam (perlambang untuk ayah), ikan merah/pink untuk ibu, dan ikan biru atau warna lain (hijau, oranye) untuk setiap anak dalam keluarga.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

Koinobori yang berkibar (Sumber gambar: Goods from Japan)

Ada pula pemajangan yoroi / baju armor samurai (untuk anak laki-laki) dan Hina Matsuri (di tanggal 3 Mei) untuk anak perempuan memajang boneka Jepang cantik berbusana tradisional serta memakan kue mochi khusus di hari itu yang bernama Kashiwa Mochi.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

Hina Matsuri (Sumber gambar: Japan Culture NYC)

Secara umum itulah urutan dari Golden Week dari tahun ke tahun namun tahun ini sedikit berbeda berhubung adanya event penting yaitu perubahan Era dari Heisei ke Reiwa sehingga Golden Week kali ini sedikit lebih lama. Dimulai dari 27 April (Sabtu) Golden Week akan termasuk Hari Showa (29 April), Hari Konstitusi (3 Mei), Hari Hijau (4 Mei), Hari Anak-Anak (5 Mei) dan Hari Libur Khusus (6 Mei). Sehingga hari yang tersisa untuk bekerja / bukan hari libur adalah 30 April, 1 Mei dan 2 Mei. Jika dalam istilah kita di Indonesia, hari-hari ini merupakan Hari Kejepit Nasional dan sepertinya pemerintah di sana merasa kalau hal ini mengganggu. Sehingga Diet (atau DPR-nya Jepang) di bulan Desember kemarin memutuskan untuk menjadikan 27 April hingga 6 Mei 2019 sebagai sepuluh hari libur nasional Golden Week spesial menyambut Era Reiwa yang baru tiba.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

(Sumber gambar: Travel and Tour World)

Karena Ogon Shukan, alias Golden Week merupakan Lebaran-nya orang Jepang, maka minggu itu merupakan minggu yang super sibuk di berbagai lini bisnis. Orang Jepang akan pergi berlibur, industri hiburan dan makanan akan mengalami kenaikan volume, dan berbagai peningkatan aktivitas lain. Sehingga kalau turis asing yang ingin mengunjungi Jepang disarankan untuk tidak datang saat Golden Week karena Jepang akan sangat sibuk sekali saat itu.

Tak cuma Indonesia, Jepang juga punya 'Lebaran' bernama Golden Week

(Sumber gambar: The Japan Times)

Tapi jika ingin melihat bagaimana orang Jepang merayakan 'Lebaran', menurut saya justru datang ke Jepang saat Golden Week merupakan keharusan. Tapi ya siap-siap saja dengan segala kesibukan yang terjadi dalam kurun waktu tersebut. Kamu berminat mengunjungi Jepang saat Golden Week tahun depan?

https://www.youtube.com/watch?v=ZCJuWXCiaNg