Siapa sih yang tidak ingin memiliki bentuk tubuh proporsional? Salah satu mimpi setiap wanita di dunia pastinya memiliki berat badan ideal. Selain menyehatkan, diet dapat menjaga bentuk tubuh agar tetap indah. Diet juga menambah kadar percaya diri bagi wanita.

Tidak jarang pula di antara kaum keturunan hawa ini rela menahan diri tidak mengonsumsi makanan enak mengandung lemak, bahkan puasa tanpa sahur dan berbuka selama berhari-hari demi tercapai target hilangnya beberapa kilogram lemak timbun di kulit badan. Hal ini justru lebih menyiksa dan berbahaya bagi tubuh. Tapi bagaimana jadinya jika dalam aktivitas diet justru diwajibkan mengonsumsi makanan yang berlemak?

Prinsip diet satu ini menggunakan moto lawan lemak dengan lemak atau biasa dikenal dengan sebutan DEBM. Diet DEBM, singkatan dari Diet Enak Bahagia dan Menyenangkan dinilai semakin populer. Bukannya menghindari makanan berlemak, aktivitas konsumsi diet DEBM dilakukan hanya dengan membatasi asupan karbohidrat seperti pada nasi dan kentang, namun diharuskan banyak mengonsumsi makanan berlemak. Jika konsisten, DEBM sanggup menurunkan berat badan dua kilogram dalam satu minggu. Lumayan, bukan?

Karbohidrat adalah unsur utama penyebab berat badan meningkat. Saat tubuh mengonsumsi buah dan sayur, pembentukan hormon dapat terganggu. Maka dari itu konsumsi makanan tinggi lemak dan protein adalah kunci dari suksesnya DEBM.

DEBM memiliki prinsip unik dalam menjalankannya. Pastikan dalam aktivitas diet untuk melakukan tips berikut:

1. Konsumsi makanan tanpa asupan karbohidrat. Makanan yang mengandung karbohidrat di antaranya seperti: tepung, kentang, singkong, ubi, beras merah, beras ketan, dan gula. Karbohidrat tidak dianjurkan dalam diet ini karena jika dikonsumsi akan berubah peran menjadi unsur utama penggunaan energi tubuh.

2. Sarapan pagi tanpa karbohidrat, dianjurkan untuk lebih mengonsumsi makanan mengandung protein seperti: telur, ikan, keju, alpukat, dan ayam.

3. Setiap makanan dan camilan mengandung protein hewani. Camilan dengan protein tinggi yang dianjurkan yakni telur dan keju.

4. Sayur yang dianjurkan untuk dikonsumsi di antaranya wortel, buncis, brokoli dan sayuran berdaun. Sayur di sini berfungsi sebagai makanan pengganti karbohidrat dan buah.

5. Buah yang boleh dikonsumsi hanya alpukat. Hindari buah yang tinggi karbohidrat seperti pisang, pepaya, melon dan semangka. Khusus buah apel, boleh dikonsumsi dengan takaran sehari maksimal tidak lebih dari potongan satu per delapan.

6. Bebas mengonsumsi garam. Hindari gula atau segala jenis makanan manis.

7. Jangan lewatkan makan malam. Batas makan malam pukul 6 sore.

Pada dasarnya, DEBM lebih terfokus pada menghindari makanan berkarbohidrat. Umumnya diet rendah karbohidrat efektif pada kondisi obesitas.

Sistem pembakaran energi dalam tubuh pada sistem diet DEBM berasal dari pembakaran lemak jenuh atau protein yang dikonsumsi. Dengan tidak adanya karbohidrat, lemak sebagai cadangan energi tubuh beralih fungsi menjadi sumber utama. Namun asupan karbohidrat yang dibatasi akan memengaruhi kestabilan metabolisme zat. Tiga hari pertama tubuh terasa lemas, tidak seimbang, pusing, hingga pingsan. Jika dilakukan berkelanjutan tubuh dapat terbiasa dan tidak lagi mengalami gejala awal penyesuaian, serta perlu diketahui diet rendah karbohidrat cenderung membuat berat badan naik turun.

Dalam pemilihan bahan makanan tinggi lemak di setiap makan, dapat memengaruhi kadar darah tubuh. Penelitian membuktikan bahwa asupan protein hewani dan penggunaan minyak yang lebih dari lima porsi sehari dapat meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam darah karena dalam darah terdapat kadar lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi makanan protein tinggi berlebihan dapat pula memengaruhi fungsi ginjal.

Seperti itulah diet DEBM bebas makan lemak protein yang dilakukan oleh masyarakat. Meski bebas mengonsumsi lemak, bukan berarti bebas pula memakan makanan manis mengandung lemak. Bagaimana? Mulai tertarik untuk mencoba?