Sudah lama punah, ilmuwan ingin menghidupkan kembali 5 hewan ini

Sejakdahulu hingga sekarang, sebenarnya sudah ada banyak sekali spesies hewan yang lenyap populasinya. Hal itu disebabkan karena tidak mampunya hewan-hewan tersebut untuk bertahan hidup dan meneruskan keturunannya. Namun, para peneliti pun mulai tertarik untuk membangkitkan kembali populasi beberapa hewan yang sudah punah keberadaanya.

Nah, berikut ini 5 hewan yang sudah punah sangat lama dan ingin dihidupkan lagi oleh para ilmuwan.

1. Dodo.

Burung yang tinggal di Pulau Mauritius di Samudera Hindia ini dulunya bisa banyak kita temukan. Namun, semenjak Belanda datang ke pulau tersebut pada abad ke-17, banyak sekali telur-telur dodo yang mereka rampas, dan sekarang populasi dodo sudahlah habis. Akhirnya para peneliti pun tertarik mencoba untuk mengembalikan populasi dodo lagi.

2. Quagga.

Hewan yang banyak ditemukan di Afrika ini merupakan salah satu jenis dari zebra. Akan tetapi, semenjak mereka sering diburu, populasinya pun benar-benar hilang pada tahun 1883. Kabar baiknya, akhirnya para peneliti mulai tergerak untuk mengembalikan populasi Quagga pada tahun 1987.

3. Moa.

Burung yang mempunyai tinggi rata-rata 3,6 m dan tidak bias terbang ini merupakan hewan yang berasal dari New Zealand. Mereka punah disebabkan oleh kedatangan orang Polinesia pada abad ke-13 yang menjadikan si moa sebagai makanan dan juga menggunakan bulunya untuk pakaian. Akhirnya populasi moa pun benar-benar habis. Akan tetapi, para peneliti mulai melakukan penelitian untuk menghidupkan kembali populasi tersebut.

4. Aurochs.

Belum diketahui secara pasti kepunahan dari aurochs sampai sekarang ini. Auroch merupakan nenek moyang dari sapi domestik. Sekarang peneliti mulai mencoba untuk mengembalikan kembali hewan yang sangat berukuran besar tersebut yang bernama project tauros.

5. Mammoth Woolly.

Hewan yang tinggal di Pulau Wrangle, Samudera Arktika masa pleistosen ini benar-benar serius untuk dihidupkan kembali oleh para peneliti. Dengan ditemukannya DNA membeku yang didapatkan dari fosilnya, para peneliti pun semakin optimis akan keberhasilan penelitian ini.