Sudah hampir satu tahun dunia sedang sakit dikarenakan pandemi yang terjadi pertama kali di Wuhan, China pada tahun 2019 lalu dan menyebar menjadi lebih luas di setiap negara yang ada di dunia termasuk Indonesia. Pandemi tersebut disebut sebagai Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019 (WHO, 2020).

Cara mencegah penyebaran virus ini menurut WHO (2020) adalah dengan mempraktikkan kebersihan tangan dan pernapasan setiap saat. Apabila memungkinkan, jaga jarakmu dengan orang lain minimal satu meter, terutama jika berada di dekat orang yang batuk atau bersin. Karena beberapa orang yang terinfeksi mungkin belum menunjukkan gejala atau gejalanya masih ringan, menjaga jarak fisik dengan semua orang adalah upaya terbaik jika kamu berada di daerah di mana Covid-19 menyebar.

Berdasarkan penjelasan WHO untuk mencegah penyebaran Covid-19 salah satunya adalah mempraktikkan pernapasan. Hal tersebut yang berarti kita harus memiliki kesehatan pernapasan yang baik. Untuk memperoleh hal tersebut, salah satu caranya adalah dengan berolahraga.

Pada saat Covid-19 melanda dan menyebar di seluruh dunia, Indonesia adalah negara yang mempraktikkan olahraga bersepeda dan hal tersebut telah menjadi fenomena tersendiri di Indonesia. Dalam fenomena tersebut banyak sekali orang yang berambisi memiliki sepeda baru dengan brand local maupun yang berasal dari luar negeri. Salah satu brand yang berasal dari luar negeri adalah sepeda Brompton.

Sejarah sepeda Brompton.

Andrew Ritchie menggagasBromptonpada tahun 1975. Hal tersebut berawal dari perkenalannya dengan Bill Ingram yang memiliki keinginan untuk membuat pabriksepedaBickerton. Akhirnya Ritchie membuat rancangansepeda lipat yang menjadi cikal bakalBrompton. Pembuatan prototipeBrompton dilaksanakan tahun 1977. Didukung oleh kawan-kawan Ritche yang telah diyakinkan untuk menginvestasi sebesar 100 Pounds akhirnya prototipeBromptonpun berjalan. Saat sedang berpikir membuat prototipe kedua di apartemennya, Ritchie melihat sebuahgereja yang hampir setiap hari bisa ia lihat dari jendela kamarnya. Gereja tersebut meruoakangereja yang cukup terkenal diLondonbernamaBrompton yang akhirnya menjadi nama dari brandsepedalipatterlaris di pasaran ini. Tahun 1981Bromptonhanya diproduksi dengan skala kecil, yaitu 50 unit. Sepedalipatini diperjualbelikan ke teman-teman terdekat Ritchie (Mubarokah, 2020).

Sejak didesain pada tahun 1977, sepeda lipat Bromton tidak mengalami banyak perubahan hingga saat ini. Perubahan hanya terletak pada komponen karena mengikuti perkembangan zaman. Ritchie tidak pernah berpikir sepeda lipat Brompton bisa diproduksi. Kala itu, dia hanya berencana melisensikan desain tersebut kepada salah satu perusahaan sepeda tertua di dunia yang berbasis di Nottingham. Tetapi Ritchie tak patah arang. Dia lantas melakukancrowdfunding. Caranya unik, dia menghampiri dan meminta 100 temannya untuk membeli sepeda lipat yang akan diproduksinya (CNN, 2020).

Beberapa tahun setelah diproduksi dan dijual, Brompton dianugerahi Penghargaan Produk Terbaik yang dalam acara Cyclex yang diadakan di Olympia, London. Brompton juga menerima Queen's Award for Export Achievement dari Kerajaan Inggris (CNN, 2020). Pada 2006, Balapan Kejuaraan Dunia Brompton untuk pertama kalinya diadakan di Barcelona. Sedangkan toko Brompton Junction pertama dibuka di Kobe Jepang pada tahun 2011 (Redaksi, 2020).

Desain sepeda Brompton.

Brompton sendiri juga memilki cara untuk mendesain produk sepedanya. Desain sendiri merupakan suatu proses yang dapat dikatakan telah seumur dengan keberadaan manusia di bumi. Hal ini sering tidak kita sadari. Akibatnya, sebagian dari kita berpendapat seolah-olah desain baru dikenal sejak zaman modern dan merupakan bagian dari kehidupan modern. Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering diartikan sebagai sebuah perancangan, rencana, atau gagasan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa desain sepadan dengan kata perancangan (Muhajirin, 2013).

Dalam proses desain, Brompton menggunakan pena dan kertas. Brompton Cycles telah melalui proses selangkah lebih maju dengan mentransfer semua pekerjaan mereka dari 2D ke 3D dengan membeli SOLIDWORKS setahun setengah yang lalu dengan dukungan dari Solid Solutions. Sejak itu, semua desain 2D asli telah diperbarui, dengan menggunakan SOLIDWORKS untuk merancang komponen baru serta mengembangkan perkakas spesialis untuk pabrik (Arismadata, 2020).

Kelebihan sepeda Brompton.

Brompton merupakan sepeda yang punya banyak kelebihan. Sepeda Brompton dinilai lebih mudah dilipat ketimbang sepeda lipat lainnya. Bahkan kamu tidak perlu menguras tenaga berlebih karena melipatnya hanya butuh hitungan detik saja. Desainnya juga terbilang lebih ringkas bila disandingkan dengan sepeda lipat merek lainnya. Pengguna juga bisa membawa sepeda Brompton miliknya masuk ke dalam ruangan, misalnya saat di rumah dan ketika berada di kantor atau di tempat umum. Hal tersebut guna meminimaliri sepeda dicuri oleh orang lain. Selain itu, sepeda ini juga dapat dijual lagi dengan harga yang masih tinggi, hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu investasi (Budi, 2019).

Manfaat bersepeda.

Bersepeda tentu memiliki manfaat dan pengaruh terhadap kesehatan. Selain itu bersepeda juga dapat berpengaruh terhadap Bumi. Kita tahu, miliaran ton gas beracun terus dilepaskan ke udara tanpa henti, menjadikan udara di sekeliling tercemar dan berbahaya.

Salah satu sumber gas beracun yang mengotori udara bersumber dari kendaraan bermotor. Dengan demikian, apabila giat bersepeda, sedikit banyak kita ikut menyelamatkan Bumi. Dalam konteks kemacetan lalu-lintas yang telah menjadi fenomena keseharian sejumlah kota besar di Indonesia, sepeda dapat dijadikan solusi. Kemacetan, selain memicu stres dan depresi juga berdampak sangat buruk pada kegiatan bisnis dan ekonomi masyarakat.

Sebuah kajian yang dilakukan beberapa waktu lalu menyimpulkan, kerugian finansial yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas Jakarta mencapai Rp 67 triliun per tahun. Adapun kerugian finansial yang diakibatkan kemacetan lalu lintas Bandung mencapai Rp 4 triliun per tahun. Dalam mengatasi kemacetan dan polusi kawasan perkotaan, selain upaya mendesain ulang sistem transportasi umum, promosi penggunaan sepeda harus menjadi hal penting yang diupayakan karena dapat membantu membuat Bumi menjadi lebih aman sebab gas-gas beracun tersebut akan dapat berkurang jika fenomena bersepeda ini bisa dapat diterapkan dan tidak hanya sementara saja (Subinarto, 2020).