Selama ini media cetak, visual, dan digital memang menjadi pilihan utama dalam menikmati berita-berita hangat mengenai dunia sepak bola karena sifatnya yang ringkas dan sarat informasi. Padahal, ada banyak sekali sajian sepak bola berupa buku yang membahas olahraga ini dengan berbagai cara maupun sudut pandang.

Buku tentang sepak bola tidak selamanya hanya berbicara mengenai teknik bermain bola. Di tangan orang-orang kreatif sepak bola menjadi karya yang asik dibaca bahkan yang bukan penggemar sepak bola sekalipun. Perpaduan antara sepak bola dengan sastra, politik, filsafat, maupun sejarah menjadi lambang kemajuan literasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan sepak bola dalam beberapa literatur sebagai berikut.

1. Background novel.

Ini cara lain 'menonton' sepak bola lewat literasi modern

Novel merupakan cerita fiktif dengan rentetan peristiwa panjang yang dihadirkan melalui tokoh dan plot. Kebanyakan novel mengangkat tema cinta yang membuat cerita dalam novel tersebut menarik. Lalu bagaimana dengan novel yang topik utamanya seputar sepak bola? Novel Jalan Lain ke Tulehu: Sepakbola dan Ingatan yang Mengejar karya Zen RS ini contohnya. Selain itu ada pula novel Tamasya Bola karya Darmanto Simaepa. Dengan hadirnya novel-novel bertema sepak bola membuat siapapun dapat menikmati sepak bola dalam bentuk narasi yang ringan dan mudah dicerna.

2. Biografi tokoh.

Ini cara lain 'menonton' sepak bola lewat literasi modern

Jika biasanya biografi dihadirkan dalam buku tebal nan padat tentang hidup seseorang dari kecil hingga tua dan terkesan monoton, maka lain lagi dengan buku Tumbuh di Daerah Konflik Hingga Kecintaannya pada PSM Makassar. Tulisan yang bercerita mengenai Petar Segrt ini mengungkap sisi lain kehidupan yang ia jalani di balik kiprahnya sebagai seorang pelatih. Sisi humanis dan totalitasnya terhadap PSM Makassar kadangkala luput dari pemberitaan media. Inilah yang kemudian ditangkap dan ditulis oleh A. Widya Syadzwina dan Sirajudin Hasbi menjadi sebuah buku yang ringan dibaca.

3. Wadah beropini.

Ini cara lain 'menonton' sepak bola lewat literasi modern

Salah satu orang penting Indonesia yang terkenal dengan citra humorisnya adalah Gus Dur. Ia memang lebih banyak terlibat dalam dunia politik dan kenegaraan, namun siapa sangka jika ternyata ia aktif beropini mengenai dunia sepak bola. Rangkaian opininya ini kemudian dibukukan dalam Gus Dur dan Sepakbola: Kumpulan Kolom Gus Dur tentang Sepakbola. Cara bertuturnya yang sederhana tapi mengena membuat buku ini banyak menjadi incaran.

4. Perjalanan sepak bola dunia.

Ini cara lain 'menonton' sepak bola lewat literasi modern

Buku Merekam Jejak Sepak bola Jerman adalah salah satu contoh buku yang mengupas persepak bolaan Jerman. Di balik image-nya yang terkenal, siapa sangka juara Piala Dunia 2014 ini juga menyimpan cerita-cerita kurang menarik. Apapun itu, semuanya terangkum dalam buku ini.

5. Nostalgia sejarah.

Ini cara lain 'menonton' sepak bola lewat literasi modern

Tak banyak orang tahu bahwa sejarah dan Indonesia begitu terkait dengan sepak bola. Bagaimana dulunya sepak bola menjadi perekat nasionalisme anak bangsa dan digunakan untuk melawan penjajah. Hal ini terekam dalam buku Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepak bola Kebangsaan karya Soeratin Sosrosoegondo.

6. Bukti kemajemukan perspektif.

Ini cara lain 'menonton' sepak bola lewat literasi modern

Sepak bola tak hanya seputar permainan, rumput hijau, atau bola bundar. Jauh di belakang itu terdapat banyak sekali hal-hal yang kadang luput dari pengamatan orang. Suporter, fans, pemain mungkin terlihat biasa saja dalam perspektif tertentu, namun bisa juga terlihat begitu menarik dalam perspektif yang lain. Tulisan dari Fajar Junaedi yang berjudul Merayakan Sepakbola; Fans, Identitas, Media dan Sepakbola Seribu Tafsir karya Edward S. Kennedy misalnya. Mereka berdua memiliki pandangan lain mengenai seluk beluk dunia sepak bola. Hal ini menarik, selain karena menyuguhkan variasi seputar dunia sepak bola juga memperkaya wawasan pembaca.

Beberapa poin di atas menunjukkan bahwa dunia sepak bola semakin tak terbatas. Selain itu, buku-buku bergenre sepak bola yang kian banyak ini juga membuktikan bahwa Indonesia sebetulnya kaya akan literasi bergenre sepak bola yang berkualitas dan layak dibaca. Lalu, sudahkah kamu menikmati sepak bola dengan cara lain ini?