Minggu, 23 Februari lalu Petra Sihombing merilis single terbaru berjudul Astrologi. Lagu ini menjadi karya keempat dari rentetan single Cerita Kita Milik Semua, Biji, dan Canggihyang akan masuk dalam album Semenjak Internet, 23 Oktober mendatang.

Ditulis bersama Sheryl Sheinafia, Astrologi menyuguhkan gaya pesan yang sedikit berbeda dari tiga single sebelumnya yang gencar menekankan pengaruh era digital, terutama sosial media. Meski tak khusus mengangkat dampak yang kerap ditemukan dalam berinternet ria seperti dalam lagu Cerita Kita Milik Semua, Astrologi secara lembut mengajarkan 'penemuan diri' dari sebuah kegagalan yang dialami.

Bila nanti

Semesta tak berpihak denganmu

Pelajarilah kegagalanmu

Bila nanti alam tak mendukung

Temukan dirimu di dalam dirimu

Temukan dirimu.

Walau Petra terbilang tertarik dengan ilmu perbintangan tersebut, dirinya menekankan bahwa hal tersebut tidak harus dipercayai tapi cukup baik bila diketahui, selaras dengan lirik pembuka dalam lagu Astrologi tersebut. Ini juga menjadi penyeimbang dari tema yang ingin dibawakan album Semenjak Internet.

Semenjak Internet: Ajakan Petra Sihombing untuk detoks digital

Detoks digital lewat album Semenjak Internet.

Tak bisa ditampik bila lewat karya-karya terbarunya ini Petra terlihat bertransformasi penuh dari image-nya dulu yang lekat dengan lagu Mine. Selain penampilannya yang lebih nyentrik, musisi kelahiran 1992 itu pun mengangkat tema yang segar dalam industri musik Indonesia, yakni detoks digital.

Hal ini diangkat dari kekesalannya melihat komentar-komentar negatif di sosial media yang sampai akhirnya menjadi terasa begitu toksik. Petra juga menekankan bagaimana orang-orang yang berlindung dalam akun anonimus bisa menjadi tak terkendali dalam membicarakan suatu isu, seperti dalam lirik lewat layar, penakut juara di lagu Cerita Kita Milik Semua dan lirik kamu yang paling berani di ponsel pintarmu di lagu Biji.

Canggih pun muncul sebagai pelengkap sekaligus penawar bagi lagu lainnya. Lagu yang ditulis Sal Priadi ini memberikan ruang bagi pendengarnya untuk beristirahat sejenak dari pengapnya era digital yang dirasa kian tak terkendali. Ini terdengar dari tiap liriknya yang begitu santai namun sarat makna.

Tersita waktu di layar

Pada sibuk berselancar

Jeda dulu, reda

Boleh juga lama tak apa antik

Tak harus robotik

Kau sudah cantik.

Semenjak Internet: Ajakan Petra Sihombing untuk detoks digital

Cara promosi album yang intim.

Hal yang menarik dari Semenjak Internet adalah perilisan tiap lagunya yang terjadwal setiap tanggal 23. Cukup memudahkan bagi pendengarnya yang tak melulu harus membukamedia sosial.

"Gue rilis lagu setiap tanggal 23 sampe bulan Oktober. Salah satu tujuannya buat kalian yang jarang buka sosmed bisa tinggal masukin di kalender dan pasang alarm bulanan. ASTROLOGI (@petra_sihombing) 4 Februari 2020."

Selain dengan tanggal rilis yang tersusun rapi, keakraban karya-karya Petra semakin dapat dirasakan lewat podcast yang judulnya persis dengan nama albumnya. Lewat media ini Petra membagikan pengalaman dan pesan dari lagu-lagu yang dibuat bersama musisi kolaboratornya.

Sejauh ini podcast Semenjak Internet telah diisi dua konten, Ep. 1: Canggih (Bersama Sal Priadi) dan Ep. 2: Astrologi (Bersama Sheryl Sheinafia). Sama halnya dengan rilis lagu-lagunya yang teragendakan, siniar tersebut terbit tiap tanggal 19 setiap bulannya.

Selain menghasilkan karya solonya, suami Firrina Sinatrya tersebut juga sukses memproduseri beberapa musisi seperti Tulus lewat Labirin;Kunto Aji lewat Rehat serta Jakarta Jakarta; dan Hindia lewat Dehidrasi.