Kamu pasti pernah mendengar mitos laki-laki selalu memikirkan seks setiap 7 detik dalam satu hari. Atau kamu juga percaya dengan perkataan bahwa laki-laki isi otaknya hanya membahas soal seks. Jika kamu mempercayai hal itu maka kamu salah besar lho. Para peneliti membuktikan dengan hasil penelitian merka bahwa mitos laki - laki dan seks itu merupakan mitos yang salah.

Pria memikirkan seks setiap 7 detik sekali, benarkah?

Dikutip dari eurekalert.org, Selasa (24/7) Terri Fisher dan tim risetnya di Ohio State University melakuan penelitian dengan melibatkan 283 partisipan. Dalam penelitian ini para peneliti memberikan alat yang digunakan untuk menghitung jumlah pikiran mereka yaitu 'clickers'.


Pria memikirkan seks setiap 7 detik sekali, benarkah?

Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, dan mereka diminta untuk menekan dan merekam setiap kali mereka berpikir tentang seks, atau makanan, atau tidur.

Penelitian menunjukkan pria berpikir tentang seks rata-rata 19 kali per hari, dibandingkan dengan wanita yang melaporkan memiliki hampir 10 kali memikirkan seksual per hari. Pria memikirkan makanan 18 kali sehari dan tidur 11 kali sehari. Wanita berpikir tentang makanan 15 kali sehari, dan tidur 8,5 kali sehari. "Kami menemukan bahwa tampaknya tidak hanya perbedaan jenis kelamin berkaitan dengan pikiran tentang seks, tetapi juga berkaitan dengan pikiran tentang tidur dan makanan. Itu sangat signifikan," kata pengajar di Ohiostate university tersebut.

Bahkan dalam penelitian lain seperti yang dilakukan Kinsey Institute (sebuah institusi di Universitas Indiana, Amerika Serikat) menyimpulkan bahwa 37 persen pria di dunia ini memikirkan seks setiap 30 menit.

Pria memikirkan seks setiap 7 detik sekali, benarkah?

Fisher dan rekannya sangat menentang mengenai mitos laki-laki memikirkan seks setiap 7 detik melihat dari hasil penelitian yang mereka lakukan tersebut "Benar-benar tidak ada alasan yang baik bahwa masyarakat kita seharusnya percaya bahwa pria lebih memikirkan tentang seks daripada wanita. Bahkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tidak mendukung stereotip bahwa pria berpikir tentang seks setiap tujuh detik".