Pendidikan merupakan salah satu hal yang dianggap penting oleh kebanyakan orang. Di masa sekarang ini, pendidikan sudah tergolong kebutuhan pokok yang sama pentingnya dengan sandang, pangan, dan papan. Muda atau tua, miskin atau kaya semuanya membutuhkan pendidikan untuk berkembang dan mempelajari suatu hal. Karena dengan pendidikan suatu negara bisa menjadi maju dengan adanya dukungan dari warga negara yang berpendidikan.

Pendidikan pertama kali yang diterima anak sejak lahir adalah pendidikan dari orang tua di rumah. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anak. Sikap orang tua selama di rumah bisa menjadi contoh yang baik sekaligus buruk bagi anak-anak.

Dilansir dari halodoc.com, menurut G. Gergely dan J.S Watson, anak mulai meniru orang dewasa bahkan dari bayi. Hal itu dikarenakan seorang bayi melihat ekspresi wajah orang tuanya dan mengingatnya di kemudian hari. Jadi, para orang tua hendaknya sudah menanamkan perilaku yang baik dan dapat menunjang karakter dari seorang anak.

Dilansir dari quipper.com, pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai usaha manusia secara sadar dan terencana dalam hal mendidik sekaligus memberdayakan peserta didik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan karakter adalah menanamkan nilai atau pesan moral. Pendidikan karakter ini diharapkan bisa membangun generasi bangsa yang bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut diperlukan menanam faktor-faktor pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya.

Pendidikan karakter merupakan aspek penting yang menunjang perkembangan anak yang seharusnya dilakukan sejak usia dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Hal ini diterapkan sedini mungkin pada anak, karena saat memasuki usia emas anak sudah mulai terjadi pembentukan karakter pada individu anak. Sehingga diharapkan anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. Pendidikan karakter bisa dilakukan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.

Seperti yang diketahui, proses globalisasi yang terus-menerus bisa menggerus karakter generasi bangsa yang bisa menyebabkan krisis moral. Meskipun bersifat penting, namun kesadaran orang tua terhadap pendidikan karakter masih tergolong rendah.

Mengajarkan pendidikan karakter sebenarnya tidak susah, para orang tua hanya perlu melatih dan membiasakan anak-anak untuk melakukan hal yang bisa membawa dampak positif. Kondisi pandemi, seperti sekarang ini menyebabkan siswa tidak bisa belajar secara langsung di sekolah. Sehingga para orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajar anak selama 24 jam penuh.

Sebenarnya, pendidikan karakter ini bisa dilakukan di mana saja dan bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Pada kondisi pandemi seperti ini, orang tua bisa memulai untuk mengajarkan pendidikan karakter pada anak dengan cara membiasakan menaati protokol kesehatan yang ada.

Pendidikan karakter adalah salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dapat menentukan apakah seseorang dapat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya dan menghormati hak orang lain.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017, pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan pendidikan yang mengajarkan pengetahuan. Selain itu, karakter juga merupakan aspek yang menentukan kesuksesan seseorang. Kemampuan akademis seseorang yang bagus tidak akan bermakna jika tidak diimbangi dengan karakter dari orang tersebut. Jadi dengan adanya pendidikan karakter yang bisa mendorong anak untuk tumbuh dengan percaya diri diharapkan anak-anak bisa mengembangkan dan mengeksplorasi kemampuan dan keterampilan mereka.

Saat ini sudah banyak sekolah untuk anak usia dini atau biasa disebut PAUD yang mengajarkan pendidikan karakter pada anak usia dini. Meskipun sudah diajarkan di sekolah diharapkan orang tua juga tetap melatih dan membiasakan pendidikan karakter pada anak. Selain itu, cara atau metode untuk mengaplikasikan pendidikan karakter pada anak pun sudah beragam dan mudah. Jadi tidak ada orang tua yang beralasan untuk tidak mengajarkan pendidikan karakter pada anak.

Adanya pendidikan karakter diharapkan bisa membawa perubahan pada bangsa ini serta menjadikan para penerus bangsa memiliki sikap tangguh dan beradab. Sehingga diharapkan bisa membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya itu, diharapkan anak-anak ini bisa mengembangkan kemampuan mereka dengan sumber daya yang tersedia di bangsa ini.