Gunung Marapi adalah gunung yang terletak di Sumatra Barat, Indonesia. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di Sumatra. Terletak dalam kawasan adminitrasi Kabupaten Agam, gunung ini dapat juga dilihat dari Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Tanah Datar. Gunung Marapi memiliki ketinggian 2.891 mdpl.

Menurut saya,Marapi adalah gunung yang cocok didaki untuk pemula atau orang yang pertama kali mendaki sebab track-nyatidak terlalu sulit dan bersahabat. Hanya membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam untuk sampai ke cadas yang dijadikan tempat camp.Sedangkan dari tempat camp kepuncak butuh waktu kurang lebih 1 jam. Gunung ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Dari atas gunungkamu dapat melihat Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek.

Perjalanan menuju lokasi pendakian ke Gunung Marapi.

Kala itubulan Januari tahun 2020 salah seorang teman mengajak saya untuk melakukan pendakian ke Gunung Marapi. Saya menerima ajakannya sebab sedang liburan kuliah dan mengisi rasa bosan karena masa liburan yang sangat lama. Pada saat itulah pendakian pertama saya ke Gunung Marapi.

Malam hari sekitar pukul 20.00 WIB kami berangkat dari Kota Pekanbaru dengan empat motor. Sebanyak delapan orang berangkat menuju Gunung Marapi di Kota Padang Panjang.Berselangsekitar 30 menit di perjalan, hujan pun turun. Lalu kami memutuskan untuk berteduh di salah satu minimarket dan membeli jas hujan sebab kebanyakan dari kami tidak membawa jas hujan. Setelah lama berteduh namun hujan tak kunjung reda, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Karena kondisi jalanan yang basah dan juga licin, kami mengendarai sepeda motor dengan sangat hati-hati. Kami juga melakukan perjalanan dengan beriring-iringan agar tidak ada yang ketinggalan dan terpisah.

Dua jam melakukan perjalanan, kami mendapati sebuah insiden yaitu dua orang teman terpisah dari rombongan. Kami semua panik dan mencoba untuk menghubungi namun tidak bisa. Kami pun memutuskan untuk putar arah kembali ke Pekanbaru dan membatalkan pendakian. Saat itu rasanya saya sedikit kecewa dan sedih, namun saya harus sabar dan meyakinkan diri ini semua pasti ada jalan keluarnya.

Namun akhirnya teman kami ketemu. Ternyata dia sudah lebih dahulu sampai. Karena merasa lega sudah menemui teman yang hilang dari rombongan, kami pun melanjutkan kembali perjalanan. Perjalanan dari Kota Pekanbaru menuju tempat pendakian kali ini terasa sangat lama karena hujan yang sangat deras dan terjadi insiden, yang mana biasanya hanya butuh waktu 8 jam, kali ini membutuhkan waktu 12 jam.

Mulai pendakian di Gunung Marapi.

Kami sampai di lokasi pendakian sekitar pukul 07.00 WIB. Saya menggigil kedinginan karena suhu udara di lokasi yang sangat dingin. Saya pun disuruh beristirahat terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian. Salah satu teman meminjamkan sleeping bag miliknya agar tubuh saya terasa hangat. Setelah tubuh cukup beristirahat, kami pun memulai pendakian.

Pada saat pendakian saya hanya membawa tas kecil yang berisi kamera dan handphone.Barang-barang saya lainnya dibawakan oleh salah seorang teman bernama Ilham. Saya beruntung memiliki teman sepertinya. Dialah yang mengenalkan saya pada keindahan gunung dan siap sedia membantu apabila mengalami kesulitan saat pendakian.

Selama melakukan pendakian air hujan turun secara terus menerus tanpa henti yang membuat jalanan lici. Tak hanya itu, sekujur tubuh yang terkena percikan air juga merasa kedinginan. Tentu saja hal ini membuat tubuh merasa letih karena harus memaksakan diri untuk terus berjalan. Apabila banyak berhenti dan lama akan membuat tubuh merasa kedinginan dan berpotensi terkena penyakit hypothermia.

Ketika sudah tidak kuat untuk terus melakukan perjalanan karena tubuh sudah merasa kelelahan, kami pun memutuskan untuk berhenti sejenak sambil menghangatkan diri. Saya ingat kala itu tubuh rasanya sudah masuk angin dan sangat lemas. Saya disuguhi teh hangat dan memakan sedikit camilan agar tubuh Kembali fit. Namun karena tubuh saya belum fit, teman-teman pun memutuskan untuk menunda pendakian dan melanjutkannya esok hari.

Teman-teman sayamendirikan tenda dan membuat api unggun saat hujan sudah reda untuk menghangatkan tubuh yang juga merasa kedinginan. Malam pun tiba, udara di sana semakin sejuk. Saya yang sedari tadi di dalam tenda mulai merasakan tubuh semakin menggigildanterasa kaku. Kaki saya pun tidak bisa digerakkan dan mengatakan kepada teman bahwa saya merasa sangat kedinginan. Mereka panik dan salah seorang teman perempuan mencoba menghangatkan saya dengan cara menyelimuti dan mengoleskan minyak angin ke kaki. Setelah itu barulah badan saya terasa hangat. Saya pun kembali beristirahat dan memejamkan mata sambil menunggu pagi datang.

Akhirnya pagi pun tiba, saya dan teman-teman memulai kembali pendakian. Kami memulainya sekitar pukul 05.00 WIB. Udara rasanya sangat sejuk. Selama perjalanan saya selalu mengeluh dan mengatakan kalimat seperti: tidak kuat, saya tinggal aja di sini, besok saya gamau ke gunung lagi. Tetapi teman-teman selalu memberi semangat dan menyarankan untuk berjalan pelan-pelan dan mengajarkan saya untuk mengatur pernapasan agar tidak cepat merasa keletihan.

Setelah melewati beberapa drama yang terjadi karena ulah saya, akhirnya kami semua sampai pada puncak Marapi. Saya sangat bahagia danmelupakan segala keluhankesah. Letih yang saya rasakan pun hilang seketika saat melihat betapa indahnya puncak Marapi. Jika telah sampai di puncak, rasanya selalu ingin kembali ke gunung dan lupa bahwa ke gunung itu sebuah hal yang berat bagi saya.

Setelah puas melihat keindahan dari atas puncak Marapi dan mengabadikan momen, kami pun memutuskan untuk kembali turun dan pulang ke Kota Pekanbaru.Senang rasanya bisa melakukan pendakian ke Gunung Marapi. Saya juga senang mempunyai teman-teman yang sangat baik. Saya sadar betul saat melakukan pendakian selalu merepotkan padahal juga tidak pernah membawa barang saya sendiri. Tulisan ini sayabuat sekaligus untuk mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selama ini telah sabar mengurus saya saat melakukan pendakian. Sayaingin sekali melakukan pendakian bersama mereka lagi.