Tahu Disney+ / Disney Plus dong ya? Seperti halnya Netflx, Disney+ adalah layanan video streaming berlangganan. Produk ini merupakan salah satu dari layanan perusahaan multimedia entertainment raksasa The Walt Disney Company yang terkenal di seantero jagat dengan Disneyland dan berbagai film live action serta animasi berkualitas tinggi sebagai hiburan keluarga.

Mereka juga pemilik merek Marvel Comics. Tidak perlu memperkenalkan Marvel Comics karena sulit mencari seseorang yang belum mengenal dan menyukai deretan film-film (serta komik) Marvel Cinematic Universe. Kecuali mungkin Martin Scorsese dan beberapa seleb lain.

Intinya, Disney adalah raksasa hiburan. Dan Disney+ hanyalah satu dari banyak produk hiburan Disney untuk publik.

Pelanggan Disney+ turun pasca berakhirnya 'The Mandalorian'

(Sumber gambar: IndieWire)

Layanan Disney+ masih tergolong sangat baru dan muda. Tidak seperti Netflix (atau Amazon Prime), Disney+ baru seumur jagung. Anak kemarin sore di bisnis layanan video streaming on-demand.

Disney+ mulai launching untuk publik sejak 12 November 2019. Tapi gilanya, jumlah pelanggan melesat hingga 10 juta pelanggan sejak keesokan hari dari launch day. Hype besar akan Disney+ menyebabkan tingginya permintaan untuk jadi pelanggan; terutama bagi warga negara Amerika Serikat dan Kanada. Harga berlangganan yang sangat kompetitif (hanya $6,99 per bulan atau $69,99 per tahun) dan konten melimpah (setidaknya dijanjikan demikian) membuat layanan ini laris.

Menurut beberapa analisa, Disney+ akan memiliki tidak kurang dari 7,000 episode televisi dengan 500 film teatrikal; termasuk live action dan animasi. Konten-konten dari Disney sendiri akan berada di antara produk merek-merek lain yang juga property Disney seperti Pixar, Marvel, Lucasfilm, 20th Century Fox dan National Geographic.

Pelanggan Disney+ turun pasca berakhirnya 'The Mandalorian'

(Sumber gambar: CNN)

Melihat merek-merek di atas, jelas Disney+ akan menciptakan kompetisi ketat di antara pemain-pemain layanan video streaaming lain.

Pixar? Toy Story. Marvel? MCU. 20th Century Fox? Banyak (salah satunya The Simpsons). National Geographic? Kita tahu apa yang dijual oleh National Geographic, kan? Sama seperti Lucasfilm yang kita juga tahu apa andalan mereka: Star Wars.

Khusus untuk Star Wars memang merupakan salah satu senjata Disney+ untuk menggaet pelanggan. Dan mereka tidak salah strategi. Star Wars adalah merek franchise dengan jutaan penggemar yang tersebar di seluruh dunia. Adalah langkah strategis memberikan fans Star Wars akses ke konten-konten Star Wars yang sudah ada, serta yang akan ada. Berbagai rencana telah disusun untuk memonetasi Star Wars lewat Disney+ ini. Dan siapa yang menyangka kalau percobaan pertama saja bisa berhasil begitu sukses?

Masuklah Jon Favreau. Sineas dengan sederet reputasi berkelas di bawah namanya. Iron Man pertama? Itu karya Jon Favreau. Siapa lupa kalau film itu adalah pembuka dari jagat sinema Marvel Cinematic Universe yang menghasilkan miliara dollar? Jon Favreau mendapat tugas/kepercayaan untuk menciptakan konten Star Wars perdana sebagai pemikat calon pelanggan Disney+ oleh Lucasfilm.Dan terciptalah The Mandalorian.

Pelanggan Disney+ turun pasca berakhirnya 'The Mandalorian'

(Sumber gambar: Wookiepedia)

Sebenarnya kalau mau jujur, ekspektasi untuk The Mandalorian tidak besar. Tidak ada yang menyangka kalau serial ini bisa begitu trending-nya di dunia. Apalagi dengan background story dari karakter original alias baru (walau nggak baru-baru amat).

Tapi nyatanya The Mandalorian sukses besar. Bahkan sampai dianggap lebih baik daripada film kesembilan Star Wars The Rise of Skywalker. Bisa dibayangkan? Serial televisi yang di-streaming lewat internet meraih popularitas jauh lebih besar daripada film bioskop Star Wars! Itu mengejutkan siapa saja. Mulai dari fans hingga para pemangku kepentingan di Lucasfilm & Disney.

Pelanggan Disney+ turun pasca berakhirnya 'The Mandalorian'

(Sumber gambar: Engadget)

Tapi itulah faktanya. Jika mengikuti apa yang sedang trending di internet, kamu pasti tahu dan pernah melihat begitu banyak meme soal Baby Yoda; karakter imut serial The Mandalorian. Sehingga tidak bisa dibantah kalau The Mandalorian besutan Jon Favreau (sebagai kreator, dengan dibantu beberapa nama beken sebagai sutradara per episode dari serial 30 menit ini) adalah hot item yang membuat citra Disney+ dan Star Wars tinggi di pasaran saat ini.

Pelanggan Disney+ turun pasca berakhirnya 'The Mandalorian'

(Sumber gambar: Animation World Network)

Tapi sayang, konon terjadi penurunan jumlah pelanggan Disney+ pasca berakhirnya season perdana The Mandalorian. Pelanggan ramai-ramai berhenti berlangganan dengan alasan karena The Mandalorian berakhir. Hal ini tentu merugikan Disney jika tidak segera diatasi.

Pelanggan Disney+ turun pasca berakhirnya 'The Mandalorian'

(Sumber gambar: Android Central)

Jon Favreau melalui Twitter sudah mengabarkan kalau season dua The Mandalorian akan segera datang. Kamu punya ide apa yang harus ada di season dua The Mandalorian?