Pandemi, resesi, dan ancaman krisis ekonomi belakangan ini sering dibahas di berbagai media. Siapa yang menyangka akan ada gelombang pandemi yang menghantam kekuatan ekonomi berbagai negara.

Penurunan omset perusahaan-perusahaan besar, banyaknya karyawan yang dirumahkan, yang berujung pada penurunan drastis pendapatan. Begitu banyak berita negatif yang membuatmasyarakat mengalami kecemasan mengenai keuangan. Apakah kamu akan melihat keadaan tersebut sebagai ancaman atau peluang?

Saat inilah kamu harus belajar cara mengelola keuangan melalui instrumen investasi agar mendapat pendapatan pasif. Apa saja instrumen investasi yang harus kamu pelajari?

1. Deposito.

Deposito merupakan investasi dengan tingkat keuntungan yang paling minim, tapi paling aman. Saat ini sebagian besar bank sudah memiliki fasilitas internet banking yang memudahkan nasabahnya melakukan deposito tanpa harus datang langsung ke bank. Jangka waktu deposito juga semakin fleksibel, bisa dimulai dengan jangka waktu hanya satu bulan saja. Jadi untuk pemula, deposito wajib dicoba.

2. Obligasi negara.

Belakangan ini negara banyak menerbitkan obligasi berupa ORI, SBR, atau sukuk lainnya. Sederhananya, obligasi ini semacam surat hutang, di mana negara meminjam uangmu untuk pembangunan, yang nantinya nominal pokoknya akan dikembalikan 2-3 tahun lagi.

Setiap bulan kamu akan mendapatkan semacam bunga yang disebut kupon. Menariknya, kupon yang diberikan biasanya di atas suku bunga bank saat itu. Misalnya tahun lalu, saat suku bunga bank 6-7% p.a, obligasi negara bisa berada di kisaran bunga 8-9% p.a. Saat ini di mana suku bunga bank berada di kisaran 4-5% p.a, obligasi negara bisa memberikan kisaran bunga 6% p.a. Karena terjamin dari segi keamanan, obligasi negara patut dicoba saat ini.

3. Reksadana.

Pernakah kamu membayangkan memiliki sejumlah modal tapi belumpunyaskill untuk mengolahnya, atau tidak memiliki waktu untuk itu? Bagaimana jika ada pihak tertentu yang sudah memiliki skill, waktu, dan sudah tersertifikasi untuk mengolah modal anda dan membagi keuntungannya?

Kurang lebih seperti itulah reksadana. Kamu boleh memilih untuk memberikan modalmu dalam sekali waktu atau rutin setiap bulannya. Jenisnya pun bermacam-macam, ada reksadana pasar saham, pasar uang, pendapatan tetap, atau campuran.

Di era mendekati krisis seperti sekarang, memang reksadana pasar saham nilainya menurun drastis, tapi ini bisa dilihat sebagai peluang untuk membeli di harga yang murah. Jika nanti ekonomi sudah membaik, maka reksadana bisa dicairkan dengan keuntungan yang berlipat.

4.Peer to peer lending.

Investasi bentuk ini adalah seperti memberikan pinjaman kepada orang lain, hanya saja kam tidak perlu repot mencari penerima dana atau mengurus jaminannnya. Sudah banyak peer to peer lending yang berkembang saat ini. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah memastikan badan tersebut sudah terdaftar di OJK, memiliki jaminan (misalnya berupa emas), dan user-friendly. Setelah mencoba beberapa peer to peer lending, Danain menjadi platform favorit saya saat ini. Investasi ini cukup menjanjikan, karena rata-rata keuntungan bisa mencapai 14% p.a.

5. Saham.

Dulu banyak orang berpikir investasi saham hanya untuk orang kaya. Namun, saat ini sudah banyak kaum menengah ke bawah yang mencoba investasi ini. Minimal deposit juga tidak sebanyak dulu yang harus bermodal minimal Rp 10 juta. Saat ini hanya dengan minimal Rp 2 juta, kamu sudah bisa mendaftar akun saham. Sudah banyak juga akun sekuritas atau akun Instagram dari pelaku bisnis saham memberikan pelatihan gratis atau berbayar.

Pada era mendekati krisis, harga saham memang sebagian besar anjlok, tapi ini bisa dilihat sebagai peluang membeli saham-saham bagus di harga yang sangat murah. Karena investasi ini memiliki high return, tentu juga memiliki high risk. Untuk itu, investasi ini hanya disarankan untuk orang yang memiliki profil investor moderat-agresif.

6. Valas.

Berkembangnya era digital membuat adanya inovasi dari bank tertentu yang membuat bank digital dengan fasilitas jual-bali valuta asing. Tentu ini memudahkanmu tanpa harus datang langsung ke bank. Salah satunya adalah aplikasi Jenius BTPN yang mendukung investasi jenis ini.

Kamu hanya tinggal diam dalam rumah, membaca berita tentang keadaan ekonomi nasional, menimbang saat yang tepat untuk membeli-atau menjual mata uang tertentu, lalu tinggal menggunakan ponsel untuk berinvestasi. Jual beli valuta asing bisa menjadi investasi menguntungkan saat ekonomi nasional memburuk. Kita hanya perlu melakukan transaksi jual dan beli di saat yang tepat.

7. Emas.

Emas merupakan investasi yang sering dibicarakan di era resesi. Kenapa emas menjadi investasi yang menguntungkan di saat krisis? Karena emas adalah investasi yang tahan terhadap inflasi. Idealnya emas dibeli sebelum adanya krisis, sehingga saat krisis dan keuangan kita bermasalah, kamu bisa mencairkan emas tersebut dan mendapatkan keuntungan.

Apakah masih ada yang merasa kesulitan untuk berinvestasi emas karena harganya yang mahal? Jangan khawatir, karena saat ini sudah ada aplikasi pegadaian yang memungkinkanmu untuk menabung emas mulai dari 0.01 gram. Jadi investasi emas merupakan investasi wajib untuk menghadapi resesi.

Sebagian besar investasi memiliki prinsip high risk, high return. Sebelum memutuskan untuk investasi, pelajari, dan ketahuilah risikonya. Selanjutnya ingatlah perkataan Warren Buffet yang terkenal, Dont put all eggs in a basket.Jadi, dalam berinvestasi kamu harus belajar untuk diversifikasi permodalan. Sehingga saat terjadi krisis atau perbaikan ekonomi, beberapa investasimu yang sudah menghasilkan keuntungan, bisa kamu cairkan untuk mendapatkan pendapatan pasif. Jika ada beberapa investasi lainnya dengan nilai yang sedang turun, bisa kamu anggap sebagai peluang untuk membelinya di harga yang murah. Adanya pengetahuan untuk mengelola keuangan dalam bentuk investasi, akan mengubah cara memandang krisis bukan sebagai ancaman, tapi sebagai peluang.