Mengikuti langkah Nintendo serta Sony, perusahaan video game Jepang terkemuka Sega kini ikut terjun ke bisnis konsol lama rasa baru yang digagas pertama kali oleh Nintendo lewat produk mereka NES/Famicom Mini. Setelah sebelumnya hanya berupa sedikit teaser dan pengenalan sekilas, di event Sega Fes 2019 Sega menjelaskan dengan lebih detail (walaupun tetap menyisakan beberapa pertanyaan) soal Mega Drive Mini yang tahun lalu diumumkan keberadaannya.

"Sega Mega Drive" (atau disebut "Sega Genesis" di wilayah Amerika Serikat) adalah konsol game era 16 Bit yang fenomenal. Merupakan rival berat Nintendo dengan Super NES / Super Famicom mereka, Mega Drive memberikan dunia berbagai judul game yang kini berada dalam jajaran legends (dan berharga mahal di kalangan kolektor game vintage). Sebut saja game seperti Sonic The Hedgehog, Bare Knuckle / Streets of Rage, Comix Zone, Ecco the Dolphin dan masih banyak lagi game yang pasti ada dalam kenangan gamers era 90an. Game-game ini bersaing ketat dengan game Nintendo seperti Super Mario Bros, Kirby, Metroid dan lainnya.

Sama-sama menguasai era 16 Bit, Mega Drive / Genesis dan Super Famicom / Super NES mengalami apa yang disebut sebagai era keemasan video game dunia atau "Golden Age".

Nostalgia video game era 90an dengan Sega Mega Drive / Genesis Mini

Sega Mega Drive / Genesis (Sumber gambar: Wikipedia)

Saat ini Sega tidak lagi bermain di bisnis konsol video game seperti Nintendo. Mereka mengibarkan bendera putih tanda menyerah pasca rilis Sega Dreamcast yang tidak sesuai harapan. Sementara Nintendo terus melaju, pemain baru seperti Sony dan Microsoft berusaha memberikan Nintendo perlawanan seperti yang dulu diberikan Sega. Seperti yang bisa dilihat, saat ini dunia dikuasai bersama oleh Nintendo (Switch), Sony (PS4) dan Microsoft (Xbox One). Tidak ada mesin Sega di masa ini. Tapi itu tidak terlalu jadi masalah karena Sega masih memproduksi game di bawah manajemen mereka (seperti misalnya "Judgment" yang dibintangi selebritis Jepang KimuTaku).

Sega Mega Drive / Genesis Mini dibuat untuk memuaskan rasa nostalgia fans Sega era 16 Bit. Maka tak heran kalau desain yang digunakan persis sama seperti mesin asli; hanya ukurannya tentu saja mengecil dengan output video modern HDMI (tidak lagi Composite AV seperti masa lalu).

Nostalgia video game era 90an dengan Sega Mega Drive / Genesis Mini

Versi Mini dan Original Mega Drive (Sumber gambar: Silicon Era)

Mega Drive Mini juga tidak dilengkapi slot cartridge seperti mesin klasik; yang artinya game-game untuk mesin ini hanya berbentuk digital. Menurut Sega akan ada 40 judul games tersedia langsung di dalam mesin dan merupakan game legendaris di kalangan fans Sega. Namun disebutkan pula kalau tiap daerah / regional akan mendapatkan game yang berbeda.

Nostalgia video game era 90an dengan Sega Mega Drive / Genesis Mini

Versi Amerika (Sumber gambar: TechSpot)

Nostalgia video game era 90an dengan Sega Mega Drive / Genesis Mini

Versi Eropa (Sumber gambar: WccfTech)

Nostalgia video game era 90an dengan Sega Mega Drive / Genesis Mini

Versi Jepang (Sumber gambar: Sonic Stadium)

Artinya, konsol untuk Jepang akan memiliki game yang konsol Amerika/Eropa tidak miliki dan begitu pula sebaliknya. Mega Drive / Genesis Mini juga tidak dapat diisi game lain selain 40 judul yang sudah tersedia di dalam mesin sehingga gamers memiliki keterbatasan dengan konsol mereka. Tapi jika melihat keahlian hackers konsol yang berhasil membobol sistem pertahanan PlayStation Classic, NES dan SNES Mini sebelumnya maka bisa dipastikan kalau Mega Drive / Genesis Mini akan mendapatkan nasib yang sama. Alias bisa dibajak untuk dimasukkan game-game baru ke dalamnya.

Sistem operasi Mega Drive / Genesis Mini dirancang secara in-house oleh Sega sendiri melalui divisi M2. M2 sudah berpengalaman dalam urusan penanganan game klasik Sega di konsol modern. Sistem operasi ini akan dihiasi oleh musik latar belakang yang dikerjakan komposer video game terkemuka Yuzo Koshiro (dikenal lewat trilogi Bare Knuckle / Streets of Rage dan berbagai game keren lan).

Paket Mega Drive Mini juga memiliki perbedaan lain (selain judul-judul game bawaan) jika dibandingkan Genesis Mini. Mega Drive Mini akan mendapatkan joystick USB dengan 6 tombol sementara Genesis Mini mendapatkan versi 3 tombol. Belum diketahui apakahjoystick-joystick ini dapat dipakai satu sama lain di mesin berbeda, namun sepertinya hal tersebut dimungkinkan.

Lucunya, perusahaan bernama Analogue di waktu hampir bersamaan mengenalkan mesin clone Mega Drive / Genesis Mega SG.

Yang membuat Mega SG terlihat lebih menjanjikan ketimbang Mega Drive / Genesis Mini adalah kemampuan menggunakan cartridge dan joystick asli dan konektivitas dengan aksesoris klasik Sega seperti Sega CD. Namun kemampuan ekstra (dan keren) tersebut harus ditebus dengan harga mahal: US$ 190 berbanding US$ 79,99 untuk Mega Drive / Genesis Mini.

Nostalgia video game era 90an dengan Sega Mega Drive / Genesis Mini

Mega SG dari Analogue (Sumber gambar: Polygon)

Perlu diingat kalau Mega SG secara hardware mungkin lebih superior, terutama dengan chip FPGA (field-programmable gate array) yang diklaim mensimulasikan kinerja Sega Mega Drive / Genesis secara akurat serta kemampuan menerima cartridge, perangkat Sega CD dan joystick original era 90an. Sesuatu yang tidak tersedia di produk dari Sega (Mega Drive / Genesis Mini).

Tapi jangan lupakan kalau Mega Drive / Genesis Mini merupakan produk in-house alias buatan Sega sendiri; berbeda dengan Analogue yang menciptakan Mega SG dari lisensi yang diberikan Sega. Sehingga, secara teori, Mega Drive / Genesis Mini lebih akurat dalam hal meniru kinerja mesin asli Sega Mega Drive / Genesis karena buatan Sega langsung.

Apakah kamu akan memilih konsol emulasi Sega Mega Drive / Genesis yang superior dalam hal perangkat keras seperti Analogue Mega SG, atau produk yang serupa, lebih inferior namun buatan Sega sendiri alias Sega Mega Drive / Genesis Mini?