Gunung Rinjani adalah gunung vulkanik tertinggi kedua di Indonesia dengan ketinggian 3.726m. Gunung berapi aktif yang menjadi salah tujuan populer para pendaki gunung. Dilansir dari republika.co.id (24/12), kunjungan selama 2017, Balai TNGR mencatat sebanyak 79.163 orang, yang terdiri atas 38.315 wisatawan mancanegara, dan 40.848 wisatawan nusantara. Gunung Rinjani menjadi sangat populer karena terkenal dengan keindahan alam yang sangat mempesona.

Ngeri, begini cerita pendaki saat terjebak gempa di Gunung Rinjani

sumber : rinjaninationalpark.com

Dilansir dari washingtonpost.com(08/01), seorang pendaki asal Toronto berusia 28 tahun yang bernama Mackenzie Irwin ikut mengalami peristiwa naas pada hari itu. Dia berada tepat di puncak gunung ketika gempa berkekuatan 6,4 skala Richter melanda pulau Lombok pada saat itu.

Pagi sekali pada hari Minggu, terlihat banyak orang berkumpul untuk menyaksikan matahari terbit di puncak Gunung Rinjani. Namun beberapa detik kemudian, tanah mulai berguncang dan mulai berjatuhan masuk keaarah kawah, kemudian semua pemandu lokal yang berada di dekat puncak mulai saling berteriak dan memerintahkan semua pendaki untuk berlari turun dari puncak gunung Rinjani . Beberapa orang pendaki mulai berjatuhan karena kehilangan keseimbangan, kata Irwin.

Untuk kembali turun dari puncak ke perkemahannya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Dia bertemu dengan salah satu dari empat orang kelompok pendakiannya. Di perjalanan turun, para pendaki berebut untuk menghindari jatuhan batu setiap kali terjadi gempa susulan. Beberapa jalan yang digunakan kelompoknya untuk mendaki gunung telah lenyap oleh longsoran akibat guncangan gempa bumi. kata Irwin.

Butuh waktu 11 jam untuk Irvin dan kelompoknya menuruni gunung dan mencapai pos awal pendakian, dan berhenti tiga kali hanya untuk minum air. Setiap kali seorang anggota kelompok ingin beristirahat, pendaki lain atau pemandu akan mendesak kami untuk terus berjalan.

Ngeri, begini cerita pendaki saat terjebak gempa di Gunung Rinjani

Mackenzie Irwin, washingtonpost.com

Irwin adalah salah satu dari sekitar ratusan pejalan kaki yang terperangkap dalam gempa bumi yang mengguncang pulau Lombok pada 29 Juli. Dilansir BBC (01/08), setidaknya 16 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Dari jumlah 1.226 orang, menurut BNPB, 696 orang adalah warga negara asing (WNA) dan 530 orang warga negara Indonesia (WNI).

"1.226 orang pengunjung berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat," kata Kepala pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya.

Tapi Irwin merasa beruntung bisa lolos tanpa cedera berat. Dia berencana untuk kembali ke Lombok dalam beberapa hari mendatang untuk membantu upaya penanggulangan bencana di desa-desa sekitar Gunung Rinjani yang mengalami kerusakan besar.

"Saya tidak bisa berjalan, tubuh ini terasa sangat sakit karena memaksa tubuh saya sampai ambang batas " kata Irwin setelah dua hari setelah pengalaman yang menyeramkan tersebut. Dia menambahkan bahwa kadang-kadang dia merasakan getaran gempa meskipun sebenarnya tidak ada, sering tersentak ketika mendengar suara keras dan sulit tidur.