Pernah dong pastinya di antara kita bertanya, buat apa sih habisin duit, habisin waktu, dan habisin isi otak lama-lama buat sekolah tinggi-tinggi kalau endingnya kayak si 'blablabla' yang lulus kuliahtapi belum juga 'berhasil'.

Beberapa mungkin ada yang berpikiran seperti itu, dan pemikiran mereka itu tak salah. Karena entah kenapa, di era yang serba bersaing seperti sekarang ini sudah banyak sekali bukti yang tak lagi dapat terbantahkan mengenai hal satu itu.

Kalau tidak percaya, coba tegok di sekelilingmu dan mulailah cari buktinya sendiri. Tidak sedikit di antara berapa banyak orang yang 'mengenyam pendidikan tinggi' tapi sampai saat ini masihmenganggur.

Sementara orang yang hanya lulusan SMA, bahkan yang pendidikannya jauh dari itu justru malah berhasil menjadi orang 'sukses'.Lalu, apa iya ada orang sukses yang tidak lulus kuliah? Jawabannya sangat banyak. Bahkan beberapa di antara mereka termasuk pada kategori orang kaya di Indonesia tanpa ijazah. Ada juga yang masuk kategori orang terkaya urutan ketiga versi Forbes Indonesia.Siapa saja mereka? Selakan cekdi bawah ini.

1. Bob Sadino.

Meski tak tempuh pendidikan tinggi, 5 orang ini buktikan bisa sukses

medcom.com/Bob Sadino

Bambang Mustari Sadino atau yang biasa dikenal dengan Bob Sadino atau yang sering dikenal dengan kesehariannya yang santai dengan ciri khasnya yang selalu mengenakan kemeja dan celana pendek tersebut adalah kelahiran dari Bandar Lampung, 9 Maret 1933.

Dengan penampilannya yang selalu terlihat sederhana tersebut siapa sangka bahwa ternyata Bob Sadino adalah seorang pengusaha sukses.Ia diketahui memiliki beberapa jaringan usaha di bidang pengolahan pangan seperti Kemfood dan Kemchick yang sekarang sudah berkembang lagi menjadi beberapa perusahaan yang bisa dibilang 'fantastis'.

Dilansir darilamanboombastis.com, sepeninggalnya, Bob Sadino meninggalkan lima perusahaaan besar rintisannya seperti PT Kemang Food Industries atau yang bisa dikenal Kemfood. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam makanan olahan daging; PT Kem Farm Indonesia, perusahaan yang terfokus pada usaha ekspor buah-buahan dan sayuran lokal Indonesia; PT Boga Catur Rata (Kemchick), perusaaan tersebut bergerak dibidang pendistribusian bahan pangan yang berbentuk seperti supermarket yang berada di kawasan metropolitan; bisnis apartemen 'The Mansion' dan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang biro perjalanan yakni, Kemtravel atau Kemang Nusantara Travel yang memberikan jasa biro perjalanan dalam dan luar negeri.Pencapaian yang sungguh luar biasa bukan?

Namun tahukah kamu di balik kesuksesan Bob Sadino yang gemilang tersebut ternyata ia hanyalah seseorang yang berpendidikan tidak lebih dari pendidikan Sekolah Dasar. Kenyataan tersebut diungkapkan melalui data di laman infobiografi.com.

Sebelum berhasil menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini, pria yang meninggal pada taggal 19 Januari 2015 ini pernah merasakan pahit getirnya tidak memiliki uang dan susahnya cari uang di Jakarta. Bisnisnya dan perjalanan hidupnya pun jatuh bangun hingga pada titik terparah dalam kehidupan seorang Bob Sadino yang jadi kuli bangunan dengan upah Rp100 per hari.

Dan hanya bermodal kegigihan, kerja keras yang tidak mengenal lelah, dan rasa pantang menyerahnyalah yang mampu mengantarkannya pada titik ini, titik tertinggi dalam kehidupannya.

Jikakamu ingin mengambil pelajaran dari kisahnya secara lengkap, silakan cek di lamanhttps://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-bob-sadino-tokoh-pengusaha-nyentrik-asal-indonesia/

2. Susi Pudjiastuti.

Meski tak tempuh pendidikan tinggi, 5 orang ini buktikan bisa sukses

kayaksemut.com/Susi Pudjiastuti

Hayosiapa yang gak kenal dengan soosk satu ini? Penulis yakin bahwa kamu pasti tahu dan mengenal sosok yang satu ini, bukan?

Siapa lagi kalau bukan Ibu Susi, seorang Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia dari kabinet kerja 2014-2019, pada masa kepresidenan Jokowi dan Jusuf Kalla yang sangat fenomenal dengan slogannya "tenggelamkan" itu.

Segudang prestasi Bu Susi ini gak main-main loh.Seperti yang diungkapkan dalam sebuah artikel yang dibuat di laman pobela.com, Bu Susi ini sudah mengantongi penghargaan internasional atas kerja kerasnya yang tidak biasa seperti penghargaan Leaders for a Living Planet Award dari WWF tahun 2016. Penghargaan ini ia dapatkan atas perannya dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan; penghargaan dari Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit tahun 2017 atas usaha beliau yang telah berhasil memberantas penangkapan ikan ilegal; penghargaan Excellence in National Stewardship dari Peter Benchley Ocean Awards tahun 2017 karena dia dinilai berani dalam melindungi kepentingan ekonomi dan lingkungan kelautan bangsa Indonesia dengan memberantas operasi armada kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal; dan yang terakhir yakni penghargaan Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy 2011 dari APEC. Penghargaan ini diterima lantaran kesuksesannya ketika menjalankan beberapa perusahaan, di antaranya bernama PT ASI Pudjiastuti Aviation dan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Serta yang tak lupa untuk dicantumkan bahwa dia juga masuk ke dalam daftar jajaran 100 wanita yang menginspirasi pada The BBC 100 Woman pada tahun 2017.

Siapa sangka Susi Pudjiastuti yang lahir di Pangandaran pada tanggal 15 Januari 1965 ini dulunya sempat dikeluarkan dari bangku Sekolah Menengah Atas ketika masih duduk di kelas sebelas. Alih-alih putus asa pasca dikeluarkan dari sekolah, Susi justru menjual semua perhiasan yang ia miliki. Hasil dari penjualan itu ia gunakan sebagai modal untuk pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983. Usahanya berkembang semakin pesat dan kini perusahannya yang dinamai PT ASI Pudjiastuti Marine Product telah berkembang pesat menjadi perusahaan eksportir besar yang telah merambah hingga ke mancanegara dengan produk unggulannya lobster yang disebut dengan 'Susi Brand'.

Sungguh perjuangan hidup yang sangat luar biasa, bukan? Yuk bagi yang ingin belajar dan mencontoh kerja keras dan pantang menyerahnya Ibu Susi yang sangat menginspirasi, yuk silakan mampir di lamanhttps://www.biografiku.com/biografi-susi-pudjiastuti/

3. Ajib Rosidi.

Meski tak tempuh pendidikan tinggi, 5 orang ini buktikan bisa sukses

serumpi.com/Ajib Rosidi

Sosokyang lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938 ini adalah seorang yang masih aktif menulis, sastrawan Indonesia, seorang budayawan, pendiri dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage, hingga menjadi dosen yang mengajar di universitas.

Seorang pria yang menjadi suami dari artis senior Indonesia, Nani Wijaya tersebut kini berusia 81 tahun. Dan di usia yang sudah terbilang sangat matang tersebut, Ajib Rosidi telah berhasil menelurkan dan menetaskan karya-karyanya yang sudah tidak bisa lagi dihitung saking banyaknya itu. Dia menulis naskah sebanyak 326 judul yang diantaranya tergolong naskah drama, cerita rakyat, cerita wayang, bacaan anak-anak, lelucon, dan beberapa memoar.

Seperti yang dilansir darimerdeka.com,Ajip menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956). Ajip memang tak tamat SMA, tapi berkat hasil bacaan yang sangat luas dan karya-karyanya yang berlimpah, pada tahun 1967-1970 ia dipandang pantas untuk menjadi dosen luar biasa di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung. Kemudian pada 1981, berkat peranannya dalam bidang kesusastraan dan kebudayaan, Ajip diangkat sebagai guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka). Sejak itu, ia juga ditugasi mengajar di Tenri Daigaku (1982-1994) dan Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996).

Masih mengutip keterangan dari laman yang sama, pada usia 12 tahun, saat masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Rakyat, tulisan Ajip telah dimuat dalam ruang anak-anak di harian Indonesia Raya. Ketika SMP, Ajip bahkan sudah menekuni dunia penulisan dan penerbitan. Tulisan-tulisannya berbahasa Indonesia, Sunda, dan Jawa, bahkan beberapa karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa asing, dimuat dalam bunga rampai atau terbit sebagai buku, seperti dalam bahasa Belanda, Cina, Inggris, Jepang, Prancis, Kroasia, Rusia, dll. Ajip dikenal sebagai sosok yang mengharumkan budaya Sunda di kancah internasional. Kini Ajip aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit, seperti Yayasan Kebudayaan Rancag dan Pusat Studi Sunda.

Sudah gak bisa dibilang main-main lagi ya prestasinya. Bagi kamu yang memiliki nasib yang sama dengannya, jangan mudah menyerah ya. Kalian pasti akan jadi orang hebat.

Bagi yang ingin mempelajari dan meneladani kegigihannya dalam memperoleh kesuksesan hidup, silakan baca biografi selengkapnya dari Ajib Rosidi di lamanhttp://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Ajip_Rosidi

4. Eka Tjipta Widjadja.

Meski tak tempuh pendidikan tinggi, 5 orang ini buktikan bisa sukses

historia.id/Eka Tjipta Widjadja

Yang pernah membaca majalah Forbes Indonesia edisi 2018 pasti kenal dengansosok ini. Diaadalah Eka Tjipta Widjadj, seorang konglomerat, pendiri Sinarmas Grup yang merupakan sebuah brand name dengan operasi bisnis yang bergerak di berbagai sektor seperti Pulp dan Kertas; Agribisnis dan Food; Jasa Keuangan; Developer dan Real Estate; Telekomunikasi; dan Energi dan Infrastruktur; termasuk Kesehatan dan Pendidikan. Eka menerima gelar Doktor Kehormatan dalam bidang Ekonomi dari Pittsburg State University, Amerika Serikat.

Menurut majalah Forbes tahun 2000, asetnya mencapai US$3,12 miliar dan mempekerjakan kurang lebih 70.000 karyawan. Tahun 2007 menurut Globe Asia, asetnya mencapai sekitar US$27,9 triliun. Puncaknya, pada tahun 2006 namanya masuk daftar orang terkaya di Indonesia di majalah Forbes. Menurut majalah tersebut, pada tahun 2013 namanya menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia. Dan pada tahun 2018, menurut Forbes,dia termasuk ke dalam daftar orang terkaya ketiga dengan kekayaan $8.6 B atau sekitar Rp125 triliun.

Berikut adalah sekelumit latar belakang kisah hidup dan perjuangan seorang Eka Tjipta Widjaja yang mampu mengantarkannya ke dalam puncak kesuskesannya.Dilansir dari biografiku.com, nama asli Eka Tjipta Widjaja adalah Oei Ek Tjhong. Ia dilahirkan pada tanggal 3 Oktober 1923 di China yang terlahir dari keluarga yang amat sangat miskin dengan belenggu hutang 150 dollar. Dalam keadaan yang seperti itu, ia bertekadnya ingin mengubah hidup keluarganya. Eka kemudian memutuskan untuk merantau keluar dari kampung halamannya di Quanzhou, China dan berpindah ke Indonesia saat umurnya masih 9 tahun.

Pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya yang saat itu masih dipanggil Oei Ek Tjhong akhirnya pindah ke kota Makassar. Tiba di Makassar, Eka kecil segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju.

Diahanya lulus dari sebuah Sekolah Dasar di Makassar. Hal ini dikarenakan kehidupannya yang serba kekurangan. Ia harus merelakan pendidikannya demi untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan hutangnya ke rentenir.Tamat Sekolah Dasar, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan. Ia keliling kota Makassar dengan mengendarai sepeda. Ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biskuit, serta aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil.

Untuk kisah selengkapnya silakan baca di lamanhttps://www.biografiku.com/biografi-eka-tjipta-widjaja-pengusaha-sukses-pemilik-sinar-mas-group/

5. William Soeryadjaya.

Meski tak tempuh pendidikan tinggi, 5 orang ini buktikan bisa sukses

suranayaspot.com/William Soeryadjaya

Masihdilansir dari lamanbiografiku.com, sosok yang bernama asli Tjia Kian Liong adalah pendiri PT Astra Internasional. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras, ulet, dan pantang menyerah untuk membangun kerajaan bisnisnya. Pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922 itu perjalanan hidupnya sungguh diawali dengan penuh pahit dan getir. William telah menjadi yatim piatu pada usia 12 tahun. Menginjak usia 19 tahun, sekolahnya di MULO, Cirebon, putus di tengah jalan. Ia kemudian banting setir menjadi pedagang kertas di Cirebon. Selain berdagang kertas, William muda juga berdagang benang tenun di Majalaya. Tak begitu lama, ia beralih menjadi pedagang hasil bumi seperti, minyak kacang, beras, dan gula.

Dari perolehan hasil berdagang itu, William muda lalu melanjutkan studinya ke Belanda, dengan masuk ke Middlebare Vakschool V/d Leder & Schoen Industrie Waalwijk, sekolah industri yang mengajarkan penyamakan kulit. Begitu kembali ke Tanah Air tahun 1949, William mendirikan industri penyamakan kulit, yang kepengurusannya dia serahkan kepada seorang kawannya. Tiga tahun kemudian, William mendirikan CV Sanggabuana, bergerak di bidang perdagangan dan ekspor-impor. Cuma cilakanya, dalam menggeluti bisnis ini, ia ditipu rekannya dan kerugian mencapai jutaan DM.

Lima tahun kemudian, atau tepatnya tahun 1957, bersama Drs Tjia Kian Tie, adiknya, dan Lim Peng Hong, kawannya, William mendirikan PT Astra Internasional Inc. Bisnis perusahaan barunya ini pada mulanya hanya bergerak dalam pemasaran minuman ringan merek Prem Club, lalu ditambah dengan mengekspor hasil bumi. Dalam perkembangan berikutnya, lahan garapan usaha astra meluas ke sektor otomotif, peralatan berat, peralatan kantor, perkayuan, dan sebagainya. Astra tumbuh bak pohon rindang, seperti yang ditamsilkan William sendiri.

Yang ingin membaca kisah perjuangan William, silakan cek di lamanhttps://www.biografiku.com/biografi-william-soeryadjaya-pendiri-p/