Neraca perdagangan dalam bahasa Inggris sering disebut BoT atau Balans of Trade. Neraca perdagangan adalahnilai yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara ekspor dan impor yang dilakukan oleh suatu negara. Neraca perdagangan termasuk ke dalam komponen terbesar dalam neraca pembayaran karena menjadi indikator untuk mengukur seluruh transaksi internasional.

Dalam penerapannya, neraca perdagangan memiliki dua sisi yakni positif dan negatif. Adapun sisi positif dari neraca perdagangan ini apabila suatu negara lebih banyak melakukan ekspor daripada impor. Maka, untuk sisi negatif adalah sebaliknya, apabila suatu negara lebih banyak menerima impor dari negara lain daripada ekspor.

Di saat pandemi Covid-19 seperti ini, sudah bisa diperkirakan bagaimana kondisi aktivitas ekonomi nasional yang sedang berlangsung. Diikuti dengan berbagai pemberlakuan peraturan baru yang muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat saat ini. Keputusan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak April 2020 sangat berdampak pada proses produksi, distribusi, serta kegiatan lainnya.

Sebagai contoh, sebagian besar sektor usaha mengurangi akses proses jual beli atau bahkan lebih parahnya lagi adalah tutup total. Maka, tingkat pengangguran semakin banyak dan otomatis tingkat kemiskinan pun semakin bertambah setiap harinya. Mereka yang selama ini menggantungkan kehidupan pada pendapatan harian, selama pandemi Covid-19 ini sangat-sangat merasakan dampaknya yang akhirnya berpengaruh pada pendapatan dan tentunya juga kualitas hidup mereka. Namun, pada kenyataannya mereka tetap mengais rezeki walaupun pemerintah memberlakukan physical distancing(pembatasan fisik).

Tidak hanya mengalami krisis ekonomi, mereka pun mempunyai kerentanan dalam hal kesehatan yang serius. Bilamana kita ketahui, jika mereka pastinya berinteraksi dengan warga lainnya sehingga mempunyai risiko tertular semakin tinggi dan tidak diketahui apakah mereka sudah terjangkit Covid-19 atau belum. Dalam hal ini, bisa kita lihat bahwa kondisi pekerja, perbedaan wilayah tempat tinggal, hingga perbedaan kepemilikan jenis usaha atau pekerjaan sangat amat berpengaruh dalam indikator kesejahteraan sosial.

Persentase masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah memasuki kondisi yang cukup memprihatinkan. Ditandai dengan menyempitnya lapangan pekerjaan sehingga bisa dilihat bahwasannya akan berimbas juga bagi pendapatan tenaga kerja. Masalah seperti ini jika dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan dampak buruk jangka panjang, seperti pemborosan sumber daya, pemicu indikator peningkatan keresahan sosial, dan menghambat laju pembangunan ekonomi.

Pada tahun 2021, kepala negara mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp372 triliun guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Serta melalui sejumlah program padat karya, bantuan produktif bagi UMKM, keringanan pajak, dan contoh lainnya. Adapun dengan lapangan pekerjaan, alangkah lebih baik diwujudkan oleh para pelaku usaha di sektor swasta sehingga pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan ataupun kelonggaran terkait hal ini.

Selanjutnya, pemerintah juga telah mengupayakan peningkatan kualitas fasilitas tenaga kesehatan, sebagai contoh pembuatan Rumah Sakit darurat beserta kelengkapan fasilitas-fasilitas di dalamnya. Lalu, pemerintah sudah bersiap memulihkan ekonomi nasional di antaranya, berupaya melalui reformasi struktural dan Undang-Undang Cipta Kerja.

Seperti halnya pada bulan Maret 2021, neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar 1,57 miliar dolar AS. Dengan adanya perkembangan tersebut, bisa dibuktikan bahwasannya neraca perdagangan Indonesia telah mengalami peningkatan berturut-turut sejak Mei 2020. BI (Bank Indonesia) memandang surplus neraca perdagangan sangat berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia ke depannya dan juga pastinya BI terus memperkuat otoritas terkait guna pemulihan untuk masa mendatang.

Lewat pemaparan di atas, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi perekonomian Indonesia selama wabah pandemi Covid-19 dengan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah. Diharapkan keadaan perekonomian kembali pulih dan lapangan kerja terbuka serta terus mengalami peningkatan, baik dalam neraca perdagangan maupun aspek lainnya.