Penyediaan perpustakaan publik merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, tak terkecuali masyarakat di Ibu kota. Upaya ini tak luput diterapkan oleh Farid Hamka, seorang penggagas di balik terciptanya perpustakaan publik yang dikenal dengan nama Bookhive.

Menilik Bookhive: Perpustakaan publik di taman Ibu kota

Bookhive merupakan perpustakaan publik yang terletak di beberapa taman besar di Jakarta. Di samping bersifat ramah lingkungan karena terbuat dari kayu, Bookhive memiliki bentuk unik dan menarik perhatian. Projek dengan slogan "Ambil Seperlunya, Sumbang Semampunya" ini pertama kali dioperasikan di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Bersamaan dengan peringatan Hari Buku Sedunia pada 23 April 2021, Bookhive disahkan oleh Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma.

Di Bookhive, kamu tak hanya diperbolehkan untuk membaca buku-buku yang tersedia, namun kamu juga dapat meminjam dan menyumbangkan buku yang kamu miliki untuk dibaca oleh orang lain. "Bahkan, kalau kamu suka banget (bukunya) boleh ambil buat kamu, tapi sumbang buku lain yang kira-kira berguna bagi orang lain, ya," jelas admin Bookhive melalui sesi tanya jawab di akun Instagram @Jakartabookhive.

Menilik Bookhive: Perpustakaan publik di taman Ibu kota

Buku-buku yang tersedia pun beragam, mulai dari novel, buku puisi, non-fiksi umum, buku anak, hingga text-book dan ensiklopedia. Jika beruntung, kamu bisa menemukan pernak-pernik dan camilan yang tentunya boleh kamu bawa pulang.

Bookhive telah melebarkan sayapnya ke beberapa taman kota yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Diharapkan dengan adanya Bookhive, minat baca masyarakat di kota Jakarta akan meningkat serta dapat menumbuhkan rasa saling berbagi.

Menilik Bookhive: Perpustakaan publik di taman Ibu kota