"Kita harus aware sama apa yang ada di tubuh kita. Benjolan misalnya, dimanapun benjolan itu berada, sekecil apapun, harus segera periksakan ke dokter. Jangan males, dan jangan takut" tutur Anya, gadis kelahiran Jakarta 2001.

Anya menjelaskan bahwa Ia terkena tumor pada kelenjar air liur sebelah kiri nya itu pada usia kurang lebih 14 tahun. Ia tidak menyadari hal tersebut sampai akhirnya mama nya yang menyadari bahwa ada yang aneh dengan bagian belakang telinga kiri Anya, terdapat benjolan sekeras batu. Karena takut akan terjadi sesuatu pada Anya, akhirnya mama nya pun membawanya ke rumah sakit.

"Aku tuh gak sadar kalo selama ini di belakang telinga aku ada benjolan, karena benjolan ini gak sakit sama sekali, bahkan saat ditekan" ujar dara cantik tersebut.

Saat di bawa ke rumah sakit A (nama disamarkan), Anya dirujuk ke dokter bedah, setelah melalui beberapa rangkaian tes, dokter memvonis bahwa Anya terkena Tuberculosis kelenjar, yang mengharuskannya minum obat selama 9 bulan penuh secara teratur pada pagi hari. Sembilan bulan kemudian saat Anya sudah menyelesaikan semua obatnya, Anya pun kembali ke rumah sakit tersebut untuk kontrol terakhir, dan dokter pun memberi selamat pada Anya karena penyakitnya dianggap sudah sembuh. Tetapi benjolan itu masih terus ada, dan malah cenderung membesar, dan sang dokter menjelaskan bahwa benjolan itu memang tidak langsung menghilang, namun perlahan pasti akan menghilang dengan sendirinya setelah pengobatan ini.

"Tapi setelah setahun aku tungguin, benjolan ini malah makin besar, dan aku juga udah sering sakit kepala, sakit banget dan mengganggu konsentrasi belajar aku. Kalau ini sakit kepala udah dateng, mau melek aja ga bisa. Tapi karena dokternya bilang gitu, akhirnya ditunggu selama setahun, ngelihat perubahan, dan hasilnya malah makin membesar terus" jelas Anya.

Akhirnya setelah setahun, Anya di bawa lagi ke rumah sakit B (nama disamarkan), Ia dirujuk ke dokter spesialis paru.

"Disitu aku disuruh ngikutin serangkaian test, yang paling serem itu BJH (Biopsi Jarum Halus), aku ngerasa gak sanggup untuk ngejalanin test BJH itu. Pada saat lagi pengisian data untuk persetujuan mengikuti serangkaian test tersebut, alhamdulillah karena pada saat itu Aku masih berumur 16 tahun, aku dilarang untuk mengikuti test tersebut, akhirnya Aku dirujuk lagi di dokter spesialis anak. Nah, dokter spesialis anak ini merujuk aku lagi ke dokter spesialis Bedah Anak, yaitu dr. Topan Brian Kiting. Beliau lah yang memvonis aku terkena Tumor Parotis jinak ini, tetapi meskipun jinak, tumor ini tetap harus diangkat, dan akhirnya kita menjalani operasi pada tanggal 11 September 2017, alhamdulillah operasi lancar, besar tumornya itu 4 x 2,5 cm" jelas Anya.

Walaupun operasi berjalan lancar, Anya mengeluhkan bahwa setelahnya Ia merasakan sakit yang amat hebat di tenggorokan sebelah kirinya, telinga yang terasa kebal, dan muntah-muntah.

"Waahh, rasanya sakit banget, rasanya kayak mau mati aja. Bayangin deh, minum aja gak bisa, pedih banget rasanya mungkin kayak luka dikasih jeruk nipis sama garam, apalagi pas makan. Udah gitu, telinga kiri aku tuh bener-bener gak kerasa apa-apa, kebal udah kayak ga punya telinga, pendengaran menurun. Ditambah lagi, kalau mau duduk kepala aku tuh ga bisa diangkat" kenangnya, "Tapi dr. Topan selalu bilang aku gak boleh nyerah, akhirnya makin sakit malah makin aku paksain, aku makin banyak makan, dan tiap menit minum meskipun rasa pedihnya bener-bener parah, aku juga sering mencoba untuk duduk, berusaha untuk mengangkat kepalaku, alhamdulillah bener sakit itu akhirnya hilang sendiri semakin aku mencoba untuk melawan"

Setelah melewati masa-masa sulit itu, pemilik instagram @vanyanaylaa itu bersyukur bahwa Ia telah berhasil melawan penyakitnya dan kembali hidup normal.

"Masa-masa dimana akudown banget, 9 bulan harus minum obat yang gak berguna karena salah vonis, nilai dalam pelajaran aku semua jeblok, tapi alhamdulillah aku punya keluarga dan kerabat yang selalu sayang dan dukung aku, sampai akhirnya aku berhasil melawan penyakit ini. Pokoknya kalau punya penyakit itu jangan mau kalah sama penyakitnya, di lawan aja sekuat tenaga, kan hasil ga ada yang mengkhianati usaha, Insya Allah," tutupnya.