Kesehatan organ reproduksi tentunya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap wanita sehingga perlu dijaga dengan baik, terutama bagi kamu yang ingin memiliki keturunan. Kesehatan organ reproduksi harus benar-benar diperhatikan dengan baik guna mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada rahim. Oleh sebab itu, penting bagi kamu, sebagai wanita untuk mengenal salah satu jenis penyakit yang menyerang rahim, yaitu mioma uteri atau miom.

Miom juga dikenal dengan nama fibroid rahim, yakni kondisi yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel tumor, baik di dalam maupun di sekitar uterus (rahim). Namun kamu tidak perlu takut, sebab tumor yang tumbuh akibat miom merupakan tumor yang bersifat jinak (non-kanker).

Miom sendiri berasal dari sel sel otot rahim yang tumbuh secara tidak normal. Pertumbuhan sel tersebut yang pada akhirnya membentuk tumor jinak di area rahim. Ukuran miom pun beragam, mulai dari 1 milimeter hingga 20 centimeter.

Perlu kamu ketahui, bahwa mioma uteri dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan lokasi tumbuhnya tumor. Beberapa jenis miom tersebut antara lain:

1. Subseroasa.

Jenis miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

2. Submukosa.

Jenis miom yang tumbuh pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan hingga komplikasi lain yang lebih serius seperti kemandulan dan keguguran.

3. Intramular.

Jenis miom yang tumbuh di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis miom yang palih umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

4. Pedunculated.

Jenis miom yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat di bagian dalam atau luar rahim.

Pengobatan miom sendiri umumnya dilakukan ketika penderitanya mengalami gejala miom, seperti:

- Perubahan periode menstruasi (menjadi sangat lama dan berat).

- Mengalami nyeripanggul dan nyeri di bagian belakang kaki.

- Nyeri saat melakukan hubungan intim.

- Susah buang air besar (sembelit).

- Perut kembung.

- Sering buang air kecil (beser).

Akan tetapi, jika miom yang dialami tidak menimbulkan gejala sama sekali maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus sebab miom akan menyusut dan menghilang dengan sendirinya.