Di era industri kreatif yang sudah sangat berkembang seperti saat ini, masih banyak orang tua di Indonesia yang mengagung-agungkan pekerjaan menjadi abdi negara. Saking melekatnya nilai tersebut, sampai-sampai muncul ungkapan bahwa PNS adalah calon menantu idaman. Di balik fenomena tersebut, ternyata ada dua penyebab, yaitu faktor ekonomi dan sosiologi-antropolgi.

Kombinasi gaji, tunjangan, dan jaminan pensiun.

Mengapa PNS dikatakan sebagai menantu idaman? Ini alasannya

PNS menjadi idaman bagi beberapa calon mertua karena jaminan kesejahteraan yang disediakan oleh pemerintah. Gaji PNS selalu terjamin tiap bulannya, dan bisa naik seiring berjalannya waktu karena ditentukan oleh Peraturan Pemerintah yang tiap tahunnya bisa diperbaharui.

Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 tahun 2019, gaji pokok dengan golongan terendah tercatat Rp1.560.800 hingga tertinggi Rp5.901.200. Selain gaji, mereka juga diberikan tunjangan secara berkala. Jumlahnya pun tak sedikit, nominalnya bisa jutaan bahkan ada yang ratusan juta. Tapi itu tergantung jabatannya, ya.

Terakhir, adanya uang pensiun yang diberikan setelah tidak lagi menjabat. Uang ini dikumpulkan selama PNS tersebut masih bertugas melalui BUMN bernama Taspen yang memang secara khusus mengelola uang pensiunan PNS. Jadi setelah tidak mengabdi pun mereka masih bisa hidup sejahtera.

Melekatnya budaya feodalisme.

Mengapa PNS dikatakan sebagai menantu idaman? Ini alasannya

Seperti dikutip dari vice.com, menurut Medrial Alamsyah, Direktur Study for Indonesia Government Indepth (SIGI), penyebab PNS menjadi idaman di masyarakat Indonesia adalah budaya feodalisme yang masih melekat. PNS masih dianggap sebagai kelompok elit, kelompok yang punya kedudukan terhormat di sistem sosial masyarakat. Fenomena ini merupakan lanjutan dari budaya raden pada zaman dahulu, kemudian abdi dalem, dan berubah menjadi pegawai pemerintahan ketika sekolah sudah ada.

Akhir Mei ini pendaftaran CPNS dibuka, sudah siap belum?