Makin menumpuk, begini cara mengurangi produksi sampah di Indonesia

Produksi sampah di Indonesia saat ini mencapai 65 juta ton per hari, dan 16 persen di antaranya merupakan sampah plastik. Sampah-sampah ini banyak berceceran, hanyut ke sungai, dan bermuara ke laut, hingga akhirnya terkikis menjadi mikroplastik yang dikira sebagai plankton oleh berbagai hewan laut, termasuk ikan yang kita konsumsi. Produksi sampah tersebut sampai saat ini masih sangat minim diolah kembali. Bayangkan, kalau begini terus, bumi kita bisa menjadi gunung sampah. Mengerikan, bukan?

Sebagai warga negara yang budiman, ada beberapa tindakan kecil yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu mengatasi masalah persampahan di Indonesia, di antaranya.

1. Bawa kantong belanja yang bisa dilipat ke mana-mana.

Kadang berbelanja menjadi sesuatu yang spontan dilakukan, terutama bagi kaum perempuan. Pergi kemanapun, meski tidak berniat berbelanja, begitu ada yang menarik perhatian langsung dibeli tanpa pikir panjang. Sediakan saja kantong belanja di tasmu untuk mengurangi penggunaan kantong kresek. Kardus belanjaan boleh kamu tolak juga, lho.

2. Gunakan tumblr sebagai wadah minum pengganti gelas plastik.

Selain dipakai untuk membawa air putih ke sekolah atau ke kantor, tak ada salahnya kamu membawa tumbrl sendiri saat membeli minuman yang biasa dikemas di gelas plastik. Upayakan tumblr yang kamu bawa-bawa memiliki volume dan bibir yang cukup untuk berbagai minuman yang sering kamu beli.

3. Bawa kotak makan sendiri.

Jika kamu ingin membeli makanan, membawa kotak makan sendiri justru makin menjamin kebersihannya, kan? Saat membeli makanan untuk dibawa pulang, menggunakan kotak makan sendiri juga membuatmu menghemat kardus atau kertas bungkus dan kantong kresek.

4. Gunakan kembali kertas bekas yang masih bisa dipakai, atau dipisahkan agar dapat didaur ulang.

Tahukah kamu jika sampai saat ini Indonesia masih mengimpor sampah kertas untuk pembuatan kertas daur ulang? Pilah sampah kertasmu dan setorkan ke pengepul kertas, dengan begitu kita tak perlu mengimpor sampah kertas lagi.

5. Kurangi konsumsi produk dengan kemasan kecil.

Semakin kecil kemasan yang kita pakai, semakin banyak jumlah sampah yang kita produksi. Contohnya jika kita meminum kopi sachet dua kali sehari, maka akan menghasilkan 60 sachet sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang karena masuk kategori residu. Bandingkan dengan membeli kopi dengan kemasan besar untuk kebutuhan sebulan.

6. Pisahkan sampah organik untuk dijadikan kompos.

Tidak masalah di manapun kamu tinggal, karena komposter sederhana tidak menimbulkan bau busuk. Gunakan bahan yang mudah didapat seperti ember besar yang dilubangi bagian tutupnya dan diberi sekam padi atau batu bata di bagian bawahnya. Kumpulkan sampah dapur tiap hari, dan sebulan kemudian sudah menjadi kompos yang bisa digunakan sendiri atau didonasikan ke komunitas peduli lingkungan. Kalau terlalu ribet membuat sendiri, buat bersama-sama dengan warga satu kompleks biar makin kompak.

Nah, ayo rubah perilaku sehari-hari dan bantu wujudkan Indonesia bersih dan bebas sampah 2020!