Rendahnya minat membaca buku masyarakat di Indonesia versi UNESCO membawa keprihatinan para mahasiswa di Indonesia. Keadaan ini diperparah dengan hadirnya teknologi seperti televisi dan gadget yang kian memojokkan keberadaan buku.

Mengatasi permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang tergabung dalam Tim PKM-K Cakrawala Nusantara World membuat inovasi berupa Hi World: Fight The Pandemic, buku Coronavirus berfitur oximeter yang berbasis Augmented Reality (AR). Tim tersebut terdiri dari Dewi Sabrina Meidyanti, Masqurriah, Annas Tohuri, Hernanda Ade, dan Dedi Candra.

"Kami membuat buku interaktif pembelajaran Coronavirus mengingat tingginya kasus positif Covid-19 di Indonesia. Materi buku disajikan dalam berbagai ilustrasi berwarna yang menarik. Di beberapa lembar ilustrasi, terdapat kode QR yang akan memunculkan animasi berbentuk audio visual yang berasal dari program Augmented Reality, selain itu terdapat pula kode QR yang menuju vidio penjelasan dan artikel ilmiah," ungkap Dewi Sabrina Meidyanti.

Augmented Reality sendiri merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan benda-benda di dunia maya ke dalam sebuah lingkungan nyata. Dalam hal ini, buku ciptaan mahasiswa Malang ini dikombinasi dengan aplikasi yang bisa diunduh di Play Store di perangkat Android.

Bagi mahasiswa UM ini, memanfaatkan teknologi untuk menarik minat anak membaca buku bukan suatu ancaman. "Hampir semua orang memiliki gadget, maka kami tidak menganggap teknologi sebagai ancaman, melainkan sebuah potensi besar yang dapat dikolaborasikan guna meningkatkan angka literasi yang tergolong rendah di Indonesia," tuturnya.

Sementara Annas Tohuri, anggota tim yang bertugas sebagai ilustrator buku mengatakan bahwa ilustrasi dan isi naskah buku ini disesuaikan dengan topik bahasan tiap halamannya. "Seluruh ilustrasi ini dicetak berwarna. Hal ini juga menjadi salah satu cara agar pemula lebih tertarik untuk membaca bukunya," jelasnya.