Pernikahan adalah peristiwa yang sakral. Semua orang tentunya menikah dengan niat yang baik. Sayangnya hal itu tidak mencegah terjadinya perceraian. Hadirnya beragam masalah dalam rumah tangga yang sulit untuk diperbaiki dan akhirnya menghadirkan perceraian sebagai jalan keluar. Sejak tahun 2016, Indonesia memiliki angka perceraian yang cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2018, kasus yang paling sering memicu terjadinya perceraian dalam pasangan suami isteri muda adalah karena masalah keuangan dan terjadinya perselingkuhan. Ditemukan juga ada pasangan suami istri muda yang sudah merencanakan perceraian sebelum menikah. Mereka bersaksi bahwa karena satu dan lain hal, sudah sepakat hanya menikah untuk dua atau tiga tahun saja lalu bercerai. Dengan meningkatnya angka perceraian di Indonesia, Menteri Agama menduga perceraian sering terjadi sekarang akibat pergeseran luar biasa terkait substansi dan kesakralan perkawinan yang dianut generasi millenial.

Dengan mengetahui hal tersebut, banyak hal penting yang harus diketahui pasangan-pasangan yang akan menikah. Setelah menikah dan berkeluarga sendiri, status suami istri juga kelak akan berubah menjadi orang tua dan memiliki keturunan. Peran orang tua adalah peran yang sangat penting dan tidak bisa dianggap remeh. Dengan memiliki calon-calon orang tua yang serius dan berkomitmen dalam pernikahan akan berujung dengan adanya lebih banyak anak-anak bangsa yang tumbuh dalam keadaan keluarga yang seharusnya, hal ini juga akan membantu agar anak-anak bangsa menjadi penerus yang baik dan terdidik dalam keluarga yang bahagia tanpa harus ikut mengalami perceraian yang dilakukan orang tuanya.

Untuk menghindari perceraian, ada beberapa cara yang seharusnya bisa dilakukan dalam rumah tangga seperti berikut.

1. Komunikasi yang lancar.

Tips menghindari perceraian yang satu ini merupakan hal dasar yang memang semua pasangan suami istri harus dan wajib melakukan. Komunikasi yang bermasalah sering kali menjadi penyebab terjadinya masalah dari suatu hubungan, sehingga dibutuhkan komunikasi yang lancar antara satu sama lain agar pernikahan tersebut berjalan dengan baik.

2. Mendengarkan pasangan dengan baik.

Dengan mendengarkan pasangan, kita akan mengetahui perasaannya dan memahami apa yang dirasakan. Memahami dan mendengarkan harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Jangan malu mengomunikasikan semua hal bersama pasangan. Selain mendengarkan perasaan pasangan, kita juga harus mampu untuk mengungkapkan perasaan kita sendiri, sehingga kita memahami sudut pandang satu sama lain. Memang agak susah mengekspresikan perasaan sendiri, tapi nyatanya itu perlu dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan perasaan dan akhirnya menjadikan kita kesal sendiri.

3. Kompromi.

Dalam setiap hubungan, kompromi memainkan peran besar dalam keberhasilan atau kegagalan rumah tangga. Pada saat yang bersamaan, pasangan kita juga harus terbuka terhadap ide-ide dan pandangan satu sama lain. Maka hasil dari pernikahan bergantung pada masing-masing pihak, bisa tidaknya mengesampingkan keinginan individu serta mewujudkan keinginan bersama. Tak jarang kompromi diperlukan untuk menghindari egoisme dalam hubungan.

4. Waktu sendiri.

Sedang ada masalah dan harus bertatap muka setiap hari sering kali membuat kita bosan dan muak. Kalau begitu, mungkin kita akan membutuhkan waktu untuk sendiri. Bukan sendiri untuk selamanya, tapi sendiri untuk merefleksikan kesalahan atau menenangkan pikiran. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa istirahat dalam suatu hubungan bisa menjadi salah satu tips menghindari perceraian.

5. Memaafkan dan melupakan.

Semua orang di muka bumi pasti pernah membuat kesalahan. Tetapi dengan belajar untuk memaafkan dan melupakan yang belum tentu semua orang bisa melakukannya bisa menjadi hal krusial dalam rumah tangga. Hal ini sangat kita butuhkan jika memang berniat menghindari perceraian dalam rumah tangga. Tidak akan ada yang suka kalau kesalahannya selalu diungkit dan diingat setiap bertengkar. Dalam berumah tangga yang ideal, hal ini perlu dilakukan agar tidak ada rasa bersalah dan dendam menyelimuti batin satu sama lain. Lupakan dan mengikhlaskan menjadi salah satu kunci penting, kalau memang ingin rumah tangga terhindar dari perceraian.

Halhal di atas sebenarnya adalah hal yang harus dilakukan dalam rumah tangga. Semua hal yang sudah disebutkan itu bisa dijadikan tabiat pada anak-anak jika dididik demikian sejak dini. Kalau memang hal-hal tersebut tidak berjalan dengan lancar dalam rumah tangga, memang kemungkinan besar perceraian akan terjadi.

Oleh karena hal itu, banyak hal yang harus ditanamkan dalam kehidupan kita masing-masing sejak remaja. Pentingnya berkomitmen, setia pada satu hal, saling mengerti satu sama lain, dan saling memaafkan. Untuk pasangan yang sudah berencana untuk menikah, pastikan untuk memikirkan dan merencanakan semua hal dengan pasangan secara matang.Kalau hal-hal tersebut bisa ditanamkan untuk menjadi kebiasaan sejak muda, kelak kita bisa mengurangi pasangan-pasangan yang berakhir dengan bercerai dan juga berujung mengurangi tingginya angka perceraian di Indonesia.