Pada tahun 2020 ekonomi di Indonesia sedang mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa sepanjang tahun 2020 pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami minus 2,07 persen. Hal ini disebabkan oleh pandemi yang semakin hari angkanya terus meningkat, bahkan pada saat ini pasien yang terpapar tidak dapat dirujuk ke rumah sakit karena ruangan yang sudah terisi penuh. Pandemi ini pastinya sangat berdampak besar pada berbagai macam aspek, salah satunya adalah perekonomian.

Mari kita lihat dari sisi tersempit dahulu, seperti pedagang kecil yang mendapatkan penghasilan dengan berjualan sehari-hari kini merasakan semakin sulit mendapatkan penghasilan. Hal ini disebabkan banyak masyarakat yang memilih untuk berdiam diri di rumah karena waspada akan pandemi yang semakin parah. Beberapa survei yang penulis lakukan, hampir semua pedagang merasakan perbedaan penghasilan yang sangat drastis dari sebelum dan sesudah adanya pandemi, bahkan hingga ada yang tidak berpenghasilan atau bangkrut.

Selain itu, masyarakat yang sudah mendapat pekerjaan tetap di sebuah perusahaan pun harus di-PHK karena ketidaksanggupan membayar upah karyawan. Bahkan tidak jarang ada perusahaan yang gugur pada masa pandemi. Banyak toko yang memutuskan untuk berhenti karena berat membayar uang sewa dan upah karyawan namun tidak ada pengunjung karena pandemi yang tidak kunjung selesai. Hal ini pastinya membuat angka pengangguran meningkat.

Dari catatan Badan Pusat Statistik, pada sektor transportasi dan pergudangan menurun 0,30 persen poin. Sedangkan terdapat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (1,62 juta orang), bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 atau sekitar 0,65 juta orang, sementara 1,11 juta orang tidak bekerja karena Covid-19, dan 15,72 juta orang mengalami pengurangan jam kerja.

Namun seiring berjalannya waktu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kian menurun. Pada Februari 2021 angka pengangguran menurun 0,81 persen dibandingkan dengan bulan Agustus lalu. Menurut Badan Pusat Statistik, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yaitu sekitar 0,34 persen poin. Akan tetapi, pada Januari 2021 sektor transportasi masih menurun. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang memilih berdiam dirumah atau bahkan ada yang menunda perjalanannya karena diberlakukannya PSBB dan PPKM akibat pandemi yang semakin gencar.

BPS pun mencatat kontraksi sektor transportasi yang mengalami penurunan tajam sepanjang pandemi, padahal perusahaan transportasi sudah melakukan berbagai macam cara menjual tiket, seperti diskon, penjualan dalam jaringan, hingga melakukan protokol kesehatan yang ketat. Selanjutnya BPS mengumumkan sektor transportasi yang paling parah akibat pandemi adalah penerbangan, yakni minus 53,8 persen pada kuartal IV/2020, sedangkan angkutan rel minus 45,5 persen pada kuartal IV/2020.

Tapi jika kita melihat dari sudut pandang yang positif, adanya pandemi ini membuat masyarakat lebih kreatif meluncurkan ide-ide pikiran mereka agar tetap mendapatkan penghasilan, seperti berjualan dalam jaringan atau melalui internet yang kini semakin populer. Dari mulai bisnis kecil hingga bisnis besar, dan ada juga yang membuka privat untuk pendidikan melalui dalam jaringan (daring). Transaksi melalui dalam jaringan jadi masyarakat merasa lebih aman, mereka lebih memilih dalam jaringan daripada yang langsung bertatap muka pada masa seperti ini. Oleh sebab itu banyak penjualan atau pedagang kecil yang beralih profesi ke bidang jasa atau dalam jaringan. Jadi mereka sedikitnya masih mendapatkan penghasilan walaupun tidak sebanyak pada saat sebelum adanya pandemi.

Untuk saat ini, di tahun 2021 perekonomian di Indonesia sudah mulai membaik, mungkin karena sudah setahun berjalan berdampingan dengan Covid-19 yang terus meningkat masyarakat sudah dapat menghadapinya secara positif. Walaupun memang belum membaik secara total, tetapi tidak seburuk tahun lalu. Hal ini berarti penanganan pemerintah yang tepat untuk perekonomian saat ini, seperti masyarakat mendapatkan bantuan yang disalurkan langsung dari pemerintah.

Selain itu, pemerintah sudah menyediakan vaksin untuk melawan pandemi, hal ini pastinya memperbaiki masalah aktivitas masyarakat yang jauh lebih baik dan ini akan menjadi faktor pendorong untuk pemulihan perekonomian negara. Oleh karena itu, masyarakat diwajibkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar pandemi ini segera berakhir dan semua yang kacau akibat Covid-19 bisa dipulihkan kembali. Dari kita, oleh kita, dan untuk kita.