Kebanyakan masyarakat Indonesia saat di warung makan memesan minum teh manis sebagai pendampingnya. Apa kamu tahu, kalau makan dibarengi dengan minum teh bisa menimbulkan bahaya untuk kesehatan?

Banyak diketahui teh dikenal memiliki khasiat yang baik untuk tubuh, salah satunya kandungan antioksidan yang baik untuk pembuluh darah. Namun, dianjurkan oleh dokter sebaiknya minum teh jangan dekat-dekat waktu makan terlebih lagi bersamaan dengan makan.

dr Widjaja Lukito, SpGK, PhD, staf pengajar di Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan orang Indonesia banyak makan makanan yang sifatnya inhibitor, seperti teh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi.

"Akibatnya dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, jelas dr Widjaja Lukito.

Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dari Departemen Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM menambahkan jangan makan dengan menggunakan teh. Teh itu harus diminum antara jam makan, misal 2 jam setelah makan, bukan pas makan. Kekurangan zat besi bisa membuat seseorang menderita anemia (kekurangan darah). Hal ini akan sangat berbahaya bila sampai terjadi pada ibu hamil, karena risikonya kesehatan jelas menghantui si bayi.

Patut diketahui, anemia selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan pada bayi maupun ibunya. Risiko pada bayi misalnya persalinan prematur atau berat lahir bayi yang rendah, dan bayi lahir cacat pada tulang belakang atau otaknya (neural tube defects). Sedangkan untuk sang bunda, anemia dapat mengakibatkan postpartum depression alias depresi pasca persalinan.