Sebagian dari kita pasti pernah meminum atau mencicipi manisnya madu dan mungkin pernah disengat oleh serangga yang memiliki sengat seperti jarum pada tubuh bagian belakang. Melihat dua hal tersebut, mungkin muncul pertanyaan di kepala kita mengenai siapa yang menghasilkan madu dan siapa yang menyengat kita. Pertanyaan ini merujuk pada dua hewan, yaitu lebah dan tawon yang berbeda baik secara perilaku, fisiologi, dan berbagai aspek lainnya. Berikut adalah perbedaan lebah dan tawon dari berbagai aspek.

1. Morfologi dan fisiologi.

Lebah (bee) memiliki morfologi yang sedikit berbeda dengan tawon (wasp). Lebah pada umumnya memiliki tubuh berwarna kehitaman, cokelat, atau oranye dengan ukuran tubuh rata-rata sekitar 2,5 cm dan biasanya tubuhnya ditutupi rambut-rambut halus. Sedangkan tawon umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih panjang dari lebah dan tubuhnya terlihat lebih halus serta mengkilat. Beberapa spesies tawon memiliki tubuh dengan warna gelap seperti hitam atau cokelat dan beberapa spesies memiliki warna tubuh yang sangat cerah seperti kuning dan oranye yang bercampur dengan sedikit warna hitam.

2. Produksi madu.

Lebah dan tawon juga dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya memproduksi madu. Hampir semua spesies lebah, terutama spesies dari lebah madu mampu memproduksi madu dalam jumlah banyak dan beberapa hanya memproduksi madu dalam jumlah sedikit. Sementara tawon beserta spesies sekerabatnya seperti hornet dan yellowjacket tidak mampu memproduksi madu.

3. Perilaku.

Lebah merupakan polinator yang baik bagi perkembangbiakan tanaman dan hidupnya tergantung pada nektar dalam bungan sebagai makanannya. Sedangkan tawon merupakan predator meskipun ada beberapa spesies yang memakan nektar juga.

Lebah merupakan spesies yang cenderung mengelompok dengan jumlah anggota hingga 75.000 individu per koloni. Jumlah yang sangat jauh dibanding tawon yang tiap koloninya beranggotakan 10.000 individu saja. Lebah yang cenderung mengelompok memiliki tingkat sosial yang tinggi dan lebih jinak daripada tawon. Beberapa spesies lebah hanya menyengat atau menyerang saat benar-benar terancam, tidak seperti tawon terutama tawon dari jenis hornet yang sangat agresif dan cenderung ingin menyerang terhadap manusia. Lebah dapat menyengat hanya sekali lalu mati setelah menyengat suatu objek, sedangkan tawon secara individu dapat menyengat lebih dari sekali dalam hidupnya.

Berdasarkan hirarkinya, baik lebah maupun tawon memiliki ratu, yang berbeda dalam hal pembagian tugas. Ratu lebah biasanya membuatkan sarang bagi keluarga dan pekerjanya sementara lebah pekerja bertugas untuk membangun celah-celah sarang yang yang disebut hives.

Tawon memiliki perilaku berbeda dalam hirarkinya. Tawon beserta ratunya berhibernasi saat musim dingin dan kembali membangun sarang bersama saat musim panas tiba. Lebah tidak melakukan hibernasi layaknya tawon. Lebah selalu mencari persediaan makanan yang ada dan hidup dengan kehangatan yang dihasilkan dari kepadatan anggota dalam koloninya.

4. Spesies.

Lebah dapat dikatakan merupakan individu yang lebih baru eskistensinya dibanding tawon yang menurut beberapa peneliti telah ada sejak zaman jurasik dilihat dari fosil-fosil yang ditemukan. Saat ini terdapat kurang lebih 70.000 spesies lebah yang ada di dunia, termasuk golongan hornet dan yellowjacket. Jumlah spesies lebah lebih sedikit, yaitu sekitar 20.000 spesies termasuk lebah madu, lebah kayu, dan bumblebee yan terdapat di seluruh belahan dunia kecuali Kutub Selatan.