Karina Nadila kini tengah bersiap untuk mengharumkan Indonesia di ajang Miss Supranational 2017. Wanitayang awalnya dikenal sebagai aktris dan presenter ini memang sudah sejak lama bercita-cita membawa nama Indonesia di kontes kecantikan berskala internasional.Dengan terpilihnya Karina sebagai Puteri Indonesia Pariwisata 2017 sekaligus Miss Supranational Indonesia 2017, impian itu tak lama lagi akan terwujud.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (10/11), Karina Nadila menunjukkan kesiapannya bertarung di Miss Supranational 2017 sambil memamerkan busana-busana yang akan dikenakannya selama bertanding. Busana ini merupakan karya para desainer terpilih Tanah Air.
Desainer Anaz Khairunnas mendapatkan kepercayaan merancang gaun malam yang akan dikenakan Karina Nadila. Puteri Indonesia Nusa Tenggara Timur 2017 ini tampil anggun dalam balutan gaun ungu berpadu silver dengan tema "Purpura Tetes Mider". Nama tersebut dipilih sesuai dengan jenis motif songket yang ditampilkan dalam busana tersebut.Sementara itu, desainer Billy Tjong mendandani Karina Nadila dengan gaun koktail berwarna krem dengan detail yang menawan.
Ingin memperkenalkan budaya daerah asalnya, Karina Nadila tampil mengenakan gaun tenun ikat khas Nusa Tenggara Timur, khususnya Maumere. Gaun berwarna biru tua ini dibawakan dengan ceria oleh Karina sambil menari "Gemu Fa Mi Re".
Tak ketinggalan, kebaya nan anggun rancangan Intan Avantie turut diperagakan oleh Karina Nadila. Kebaya berwarna biru muda itu tampil selaras dengan pribadi Karina yang cantik merona. Warna biru yang dipilih untuk kedua gaun juga senada dengan warna mahkota Miss Supranational.
Untuk national costume, Yayasan Puteri Indonesia kembali mempercayakan Jember Fashion Carnaval yang dipimpin Dynand Fariz untuk merancangnya. Tema yang diangkat kali ini adalah Lembuswana, makhluk legenda yang menjadi lambang Kesultanan Kutai Kartanegara. Nuansa keemasan sekilas mengingatkan kita pada kostum burung garuda yang dikenakan Kezia Warouw di Miss Universe 2016 lalu.
Namun, kostum bertajuk "Lembuswana: The Apparatus of the King" tampil beda dengan desain bulu sayap yang lebih panjang dan body suit bernuansa silver.Ornamen kepala Lembuswana dengan belalai dan gading juga tampak jelas di bagian pundak. Selain itu, aksesoris mahkota di bagian kepala semakin melengkapi kesempurnaan kostum ini.
Indonesia pernah meraih penghargaanBest National Costume sebanyak dua kali di ajang Miss Supranational. Prestasi ini pertama kali diraih oleh Estelita Liana di Miss Supranational 2014 dengan kostum bernuansa Dayak berjudul "Warrior Princess of Borneo". Gelar Best National Costume yangkedua diraih secara back to back oleh Gresya Amanda Maawuliga di Miss Supranational 2015 dengan kostum yang mengusung tema "Mystical Toraja". Desain kostum ini terinspirasi dari bentuk Tongkonan, rumah adat suku Toraja. Sama seperti kostum Karina Nadila,kedua kostum tersebut juga dirancang oleh Dynand Fariz, Presiden Jember Fashion Carnaval. Akankah tahun ini Indonesia kembali mencetak prestasi serupa?
Tahun sebelumnya, Indonesia yang diwakili oleh Intan Aletrinomenjadi mega favorit dan diprediksi akan menjuarai ajang Miss Supranational 2016. Sayangnya, langkah Puteri Indonesia Pariwisata 2016 ini terhenti di babak Top 10. Walaupun demikian, Intan telah berhasil berada di peringkat 7 dan mendapatkan gelar atribut Miss Multimedia Awards dan Miss Elegance.
Sementara prestasi tertinggi yang pernah diraih Indonesia hingga saat ini adalah 3rd Runner-Up di Miss Supranational 2013. Kala itu Indonesia diwakili oleh Cok Istri Krisnanda Widani. Puteri Indonesia Pariwisata 2013 asal Bali ini meraih prestasi ini pada keikutsertaan pertama Indonesia di ajang Miss Supranational.
Akankah Karina Nadila mencapai prestasi yang lebih tinggi atau bahkan menjadi pemenang mahkota Miss Supranational pertama dari Indonesia? Kita tunggu saja pada malam penobatan Miss Supranational 2017 yang akan digelar 1 Desember 2017 di Polandia.
Source
- Instagram/officialputeriindonesia
