Hari raya Idul Adha sudah di depan mata. Selain mempersiapkan hewan-hewan untuk disembelih, masyarakat dianjurkan memeriksa kesehatan hewan secara berkala. Sebagaimana imbauan dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bahwa masyarakat diharap waspada akan kemungkinan timbulnya kasus Anthrax pada hewan kurban.

Saat ini, beberapa provinsi di Indonesia pernah tercatat melaporkan kasus Anthrax. Namun, ini bukan kasus yang bersifat berbahaya dan masih dapat ditekan maupun diminimalisasi. Standar Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan bahwa jika di wilayah tersebut dalam waktu 20 hari tidak ada kematian hewan ternak, maka wilayah itu terkendali sehingga aktivitas perdagangan hewan dapat dilakukan, asalkan hewan tidak berasal dari wilayah yang memiliki wabah anthrax.

Selain itu, I Ketut Diarmita, Dirjen PKH, menambahkan bahwa hewan harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan hasil uji laboratorium dan melarang pemotongan hewan yang sakit atau memiliki gejala terkena anthrax.

Apa itu Anthrax?

Anthrax, dilansir dari alodokter.com, adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ternak. Seseorang dapat terkena anthrax jika menyentuh atau memakan daging hewan yang terkena penyakit tersebut. Penyakit ini masuk kategori serius dan sangat jarang terjadi. Disebabkan oleh adanya bakteri Bachillus anthracis, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa bakteri ini dapat menular antar manusia.

Anthrax sendiri memiliki beragam jenis, seperti anthrax kulit yang menyebabkan munculnya benjolan kulit yang dapat terasa gatal, anthrax pencernaan yang membuat mual, sakit tenggorokan, sampai diare, serta anthrax pernapasan yang menyerupai gangguan penyakit flu dan sesak napas.

Seseorang dapat terinfeksi anthrax jika beraktivitas di wilayah yang berwabah, memiliki pekerjaan memproses kulit, bulu, atau daging hewan ternak, peneliti penyakit tersebut di laboratorium, atau dokter hewan yang menangani ternak.

Meski begitu, anthrax dapat dicegah dengan memastikan daging telah dimasak hingga matang sebelum dimakan, menjalani vaksinasi anthrax, terlebih jika berisiko tertular, serta menghindari interaksi dengan binatang yang terinfeksi penyakit ini.

Penyakit ini juga bisa disembuhkan apabila segera ditangani dengan tepat. Jika tidak, maka akan menyebabkan komplikasi serius dan berujung pada kematian. Maka, jangan lupa untuk periksa kesehatan hewan ternak yang akan dikurbankan. Segera laporkan apabila terjadi kematian mendadak atau sakit pada hewan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. []