Dinihari nanti akan terjadi puncak hujan meteor Orionid atau hujan meteor terbaik yang muncul setiap tahunnya.

Jangan terlewat, akan ada hujan meteor Oronoid bulan ini
Hujan meteor Orionid muncul di rentang 2 Oktober sampai 7 November nanti ini mencapai puncaknya pada 21 dan 22 Oktober.
Dilansir infoastonomu, hujan meteor Orionid terjadi alasannya adalah dalam orbitnya mengelilingi matahari, planet bumi kita bergerak melintasi bekas jalur orbit sebuah komet.

Dalam catatan riwayat pengamatan, hujan meteor tersebut mampu melesatkan 40-70 meteor per jam tersuguhkan di langit. Nah, untuk waktu yang ideal pengamatan, pegiat astronomi Ma'rufin Sudibyo menjelaskan, pada dini hari.

"Simpelnya waktu pengamatan mulai jam 23.00 WIB hingga fajar. Saya menyarankan jam 3 (dini hari) sebab rasi Orion atau Waluku sempurna di atas kepala (di zenith). Kaprikornus lebih mudah mengamati.

Untuk intensitas tinggi pada malam ini dan dini hari nanti, diperkirakan melesat 10 hingga 15 meteor per jam.

Dia menuturkan, untuk pengamatan secara umum di Indonesia bakal punya kesempatan. Sebab, menurut prakiraan cuaca BMKG, sebagian besar wilayah Tanah Air pada malam dan dini hari cuacanya bersahabat.

"Prakiraan BMKG lebih banyak didominasi Indonesia (cuacanya) cerah berawan pada Sabtu dini hari nanti. Hanya Jakarta dan beberapa kota yang mendung, hujan," ujarnya.

Menurutnya, lokasi baik untuk pengamatan berada di area yang tak terkena polusi cahaya. Untuk pengamat yang di perkotaan, Ma'rufin mengatakan, harus menyadari kalau pengamatan tak maksimal. Sebab, pengamatan di kota biasanya terkendala polusi cahaya.

"Sulitnya di perkotaan, polusi cahayanya tinggi. Kaprikornus secara prinsip sangat sulit mengamati dari kota," tuturnya.

Hujan meteor Orionid merupakan lintasan sisa bubuk ekor Komet Halley. Komet ini merupakan komet yang mendekati Matahari setiap 76 tahun dan gres akan tampak lagi pada 2061.