Jika berbicara mengenai jabatan seorang menteri, tentu saja akan mengarah pada rumah mewah, mobil mahal, hingga segala sesuatu yang serba wah. Menteri merupakan pembantu presiden yang membidangi satu bidang tertentu. Tentang siapa saja yang menjadi menteri, itu merupakan hak prerogratif dari seorang presiden.

Tugas seorang menteri merupakan tugas yang amat berat karena setiap tugas harus dipertanggungjawabkan kepada presiden. Terkadang karena dianggap kurang mumpuni untuk menjalankan tugas menjadi seorang menteri, tak jarang terjadi pergantian menteri di salah satu bidang kementerian dalam satu periode masa jabatan presiden.

Namun, sosok menteri yang satu ini seharunya menjadi teladan para menteri sekarang dan bukan hanya itu, sifat-sifat teladannya juga harus diikuti oleh para pejabat negara agar terhindar dari kasus korupsi, yaitu (Alm) Ir. Sutami. Ir. Sutami merupakan Menteri Pekerjaan Umum era Soekarno dan Soeharto.

Sosok Ir. Sutami merupakan sosok menteri yang disayangi dan dihormati oleh rakyat hingga para pejabat karena dedikasinya yang luar biasa pada negara. Nah, mau tahu betama hebatnya Ir. Sutami yang harus menjadi teladan para pejabat zaman sekarang? Berikut ini penulis lansir dari laman tribunnews.com, Senin (5/8), tentang fakta-fakta Ir. Sutami.

1. Sosok yang sederhana.

Ir. Sutami, menteri berdedikasi tinggi kesayangan Soekarno & Soeharto

Sosok Ir. Sutami merupakan sosok yang sederhana. Saking sederhananya, atap rumahnya sering kali bocor. Bahkan rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat dibeli dengan cara menyicil dan baru selesai ketika Ir. Sutami mendekati masa pensiun. Bahkan kediamannyayang berada di Solo pernah dicabut aliran listriknya oleh PLN karena menunggak pembayaran listrik. Iapun sering kali kekurangan saat membayar listrik hingga telat bayar.

2. Menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum selama 14 tahun.

Ir. Sutami, menteri berdedikasi tinggi kesayangan Soekarno & Soeharto

Ir. Sutami pertama kali menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum sejak tahun 1965 hingga tahun 1978. Ir. Sutami menjabat selama kurang lebih 14 tahun walau sudah terjadi penggantian kabinet hingga pergantian dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto, namun ia tetap dipecaya memegang amanah tersebut.

3. Dijuluki menteri termiskin.

Ir. Sutami, menteri berdedikasi tinggi kesayangan Soekarno & Soeharto

Karena kesederhanaannya, Pak Tami, sapaan akrabnya dijuluki menteri termiskin. Mengingat ia sudah menjabat menjadi Menteri Pekerjaan Umum yang menangani proyek-proyek besar seharusnya ia sudah bergelimang harta. Namun kenyataannya tidak demikian. Ia memiliki hidup sederhana dan tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya.

4. Menangai proyek-proyek besar.

Ir. Sutami, menteri berdedikasi tinggi kesayangan Soekarno & Soeharto

Menjadi Menteri Pekerjaan Umum di awal-awal Indonesia berdiri yang masih gencar-gencarnya melakukan pembangunan, Ir. Sutami diketahui memimpin proyek-proyek berskala besar negara, misalnya adalah pembanguan gedung DPR, Jembatan Semangi, Waduk Jatiluhur, hingga Bandara Internasional Ngurah Rai.

Jika berkaca pada era sekarang, dapat dipastikan proyek raksasa seperti itu sudah banyak tikus yang nakal, misalnya proyek raksasa E-KTP dan Hambalang. Namun Ir. Sutami menyelesaikan proyek raksasa tersebut dengan baik, tulus, dan jujur.

5. Menolak mobil pemberian dan memilih membelinya.

Ir. Sutami, menteri berdedikasi tinggi kesayangan Soekarno & Soeharto

Setelah lengser pada tahun 1978, ia mengembalikan semua fasilitas negara. Kemudian ada seorang pengusaha yang berniat untuk memberinya mobil. Namun siapa sangka, Ir. Sutami menolak dengan halus, ia hanya meminta diberi sedikit diskon saja dari pengusaha tersebut terhadap mobil yang ia beri.

6. Takut dirawat di rumah sakit.

Ir. Sutami, menteri berdedikasi tinggi kesayangan Soekarno & Soeharto

Bukan takut untuk disuntik, Ir. Sutami takut ia tidak bisa membayar biaya di rumah sakit karena ia tidak mempunyai uang. Baru setelah pemerintah turun tangan, Ir. Sutami mau juga untuk diopname. Presiden Soeharto kerap mengunjungi sosok yang ia hormati ini, bahkan Soeharto pula yang membujuk Ir. Surami mau berobat ke luar negri.

Namun, sosok menteri yang disayangi rakyat dan dihormati para pejabat negara ini harus berpulang pada 13 November 1980 karena sakit liver yang ia derita.

Betapa hebat dan sederhananya ia. Namanyabegitu harum di kalangan masyarakat, tak jarang namanyadiabadikan menjadi nama jalan hingga jembatan. Semoga sifat teladan Ir. Sutami menular kepada para pejabat negara agar tidak lagi ada kasus korupsi dan Indonesia menjadi semakin maju.