Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Kini, smartphone menjadi bagian tak terpisahkan kehidupan sehari-hari.

Bagi beberapa orang, smartphone merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, smartphone hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih.

Seiring perubahan zaman, smartphone pun ikut mengalami perkembangan. Beragam pabrikan terus bereksperimen menghadirkan smartphone yang inovatif dan unik. Hanya saja, tak semua berakhir dengan kesuksesan. Bahkan, tak sejalan dengan selera pasar.

Seperti apa saja contohnya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Xiaomi Mi MIX Alpha.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: Noypigeeks

Digadang-gadang sebagai smartphone masa depan, Mi MIX Alpha memiliki layar yang membungkus bodi 360 derajat dan dibekali dengan spesifikasi yang unggul. Namun, smartphone ini hanya jadi sebatas konsep lantaran Xiaomi gagal mengomunikasikan potensi dari Mi MIX Alpha ini. Dikabarkan, biaya pembuatannya yang mahal membuatnya gagal diproduksi massal.

2. Amazon Fire Phone.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: Techradar

Sukses dengan tablet, Amazon pun mencoba inovasi dengan menciptakan smartphone. Amazon Fire Phone digadang-gadang bakal melebihi kemampuan Android.

Amazon Fire Phone dibekali dengan beberapa kemampuan seperti kamera 3D khusus yang didesain untuk membantumu berbelanja. Namun, nyatanya smartphone ini gagal di pasaran. Alhasil, Amazon kehilangan jutaan dan menarik semua unit setelah kurang dari setahun.

3. Samsung Galaxy Beam.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: Price Pony

Samsung pernah membuat ponsel dengan proyektor built-in yang dinamai Galaxy Beam. Hanya saja proyektor bukanlah fitur penting yang sehari-hari digunakan banyak orang. Saat ini, fitur itu bisa digantikan oleh screen cast yang bisa menghubungkan layar HP dengan TV.

4. LG Optimus 3D.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: The Verge

Pada 2011 silam, LG mencoba mengusung konsep smartphone revolusioner lewat Optimus 3D. Ponsel ini juga dilengkapi dua kamera untuk menangkap foto dan video tiga dimensi.

Namun, terlalu banyak kekurangan yang dirasakan dari ponsel tersebut. Saat masuk ke mode 3D, resolusi layar berkurang menjadi setengahnya. Minimnya konten-konten berbasis tiga dimensi juga membuat HP ini tidak bisa menunjukkan kemampuan maksimalnya.

5. Dell Streak 5.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: Dell.com

Pada 2010, Dell meluncurkan Dell Streak 5, sebuah phablet dengan layar 5 inci. Meski spesifikasinya sangat tinggi pada masanya, HP ini tak laku di pasaran.

Ukurannya yang kelewat besar saat itu tidak diperuntukkan bagi semua orang. Pada saat rilis, HP ini juga menggunakan versi Android yang ketinggalan zaman.

6. Sony Xperia Play.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: The Verge

Sony Xperia Play menawarkan pengalaman bermain ala PlayStation dan memiliki controller fisik dengan desain slide serta puluhan judul game. Kelebihannya tersebut menjadikannya sebagai gaming smartphone pertama di dunia.

Hanya, kala itu Android masih belum siap dengan ponsel gaming. Selain itu, controller fisik juga membuat ponsel ini terlalu tebal dan dihargai mahal.

7. BlackBerry Z10.

Inovatif dan canggih, 7 smartphone ini justru tak laku di pasaran

Foto: Slashgear

Masih dibayangi kegagalan BlackBerry Storm 2008, Research in Motion mengumumkan perubahan nama dan ponsel baru yang menjalankan OS terbarunya, BlackBerry 10, pada 2013. Dalam fiturnya, BlackBerry Z10 tidak menampilkan keyboard fisik (model Q10, bagaimanapun).

Ponsel BlackBerry 10 dianggap membosankan. Bahkan Alicia Keys yang ditunjuk sebagai direktur kreatif global untuk BlackBerry tidak mau repot-repot menggunakannya. Ponsel ini dianggap tidak memiliki cukup inovasi untuk mengalahkan Apple dan Samsung.