Apakah kamu sering mengalami panas dalam? Ternyata, panas dalam bukan suatu penyakit, bukan pula istilah medis. Kondisi tersebut sebagai gejala sakit tenggorokan atau faringitis.

Bagian belakang tenggorokan mengalami pembengkakan hingga kamu merasakan gatal, nyeri, dan sakit saat menelan. Terutama jika kamu sedang mengalami flu. Gejalanya juga seperti bau mulut dan bibir pecah-pecah.

Panas dalam juga bisa jadi gejala infeksi saluran napas atas (ISPA) dan asam lambung. Jenis makanan seperti cokelat, daging bakar, durian, dan yang berbumbu sering kali dipercaya sebagai penyebab panas dalam. Namun belum ada penelitian ilmiah mengenai kebenarannya.

Infeksi virus atau bakteri menjadi penyebab panas dalam. Namun, ada beberapa jenis makanan tertentu bisa memperparah kondisinya. Apa saja jenis makanan yang perlu kamu hindari saat mengalami panas dalam?

1. Makanan pedas.

Kalau kamu sering mengalami panas dalam, hindari dulu, deh, segala makanan pedas. Bukan hanya makanan bersambal, yang mengandung rempah-rempah pedas juga dapat memperparah kondisinya seperti lada, cengkeh, dan pala.

2. Gorengan.

Tenggorokanmu lebih sulit menelan makanan yang berminyak, apalagi yang digoreng kering bisa mengiritasi. Tentu saja ini mengakibatkan panas dalam yang kamu alami akan sulit sembuh. Kerupuk, keripik, roti kering, dan popcorn juga tidak baik kamu konsumsi saat sedang panas dalam.

3. Buah asam.

Hindari mengonsumsi jenis buah-buahan asam seperti lemon, jeruk, jeruk nipis, jeruk bali, dan tomat. Jika mengonsumsinya saat sedang panas dalam, bisa mengiritasi tenggorokanmu, lho. Stop mengonsumsi sayuran mentah juga, ya.

4. Susu.

Mengonsumsi susu dapat memperburuk kondisi panas dalam. Lendir yang dihasilkan mampu membersihkan tenggorokan berkali-kali sehingga bikin sakitnya semakin parah.

Nah, buat kamu yang sudah terlanjur mengalami panas dalam, 7 cara di bawah ini bisa kamu coba untuk meredakannya.

1. Rutin mengonsumsi air putih.

Selain mengusir dehidrasi, rajin minum air putih bisa melembapkan tenggorokan yang sakit. Kamu juga bisa mengonsumsi madu dicampur air hangat untuk melegakan tenggorokan. Segala minuman beralkohol dan mengandung kafein juga perlu kamu hindari selama mengalami panas dalam.

2. Berkumur dengan air garam.

Campurkan sekitar setengah sendok teh garam dengan air hangat segelas, berkumurlah. Jangan di telan, ya. Lakukan rutin hingga panas dalam mereda.

3. Beristirahat.

Akibat kesibukan setiap hari bisa bikin kamu lupa waktu dan kurang istirahat. Nah, mulai sekarang, biasakan beristirahat yang cukup supaya daya tahan tubuhmu kuat melawan serangan penyakit. Termasuk saat sedang panas dalam, perkuat daya tahan tubuh dengan beristirahat supaya kamu cepat sembuh.

4. Jauhi asap.

Terkadang sulit menghindari paparan asap entah dari para perokok di sekitarmu atau dari kendaraan di luar sana. Jauhi area tersebut atau gunakan masker sebagai pelindung. Sakit tenggorokan akan semakin memburuk jika sampai terkena paparan asap.

5. Minum obat herbal.

Di pasaran, banyak dijual obat herbal yang dipercaya bisa meredakan panas dalam berupa jamu atau permen. Kamu bisa mencoba, lebih baik lagi jika konsultasi ke dokter sebelumnya.

6. Konsumsi makanan pereda sakit.

Beberapa jenis makanan yang dipercaya mampu meredakan panas dalam seperti es krim, teh hijau, semangka, manggis, dan sup hangat. Coba saja semuanya karena masing-masing pun rasanya enak, kan?

7. Lakukan pola hidup sehat.

Buat kamu yang sering makan makan sesaat sebelum tidur, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut. Terutama untuk mencegah naiknya asam lambung. Jadi, sebaiknya makan malam beberapa jam sebelum waktu tidur, ya.

Rutinlah berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat untuk mencegah obesitas. Berat badan berlebih berisiko panas dalam akibat refluks asam lambung. Jauhi stres dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok yang bisa memperparah kondisi sakitmu.

Jika sudah melakukan beberapa cara di atas dan panas dalam tidak juga sembuh, segera ke dokter untuk mengecek kondisimu. Jangan selalu menganggap remeh gejala penyakit, segera lakukan pemeriksaan supaya tidak bertambah parah.