Penyakit kuning atau yang bisa disebut dengan jaundice merupakan kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kuning. Tak hanya kulit, warna kekuningan pun juga terjadi di bagian putih mata. Jika kondisinya sudah parah, warna putih tersebut dapat berubah menjadi oranye atau cokelat.

Biasanya, penyakit kuning ditemukan pada bayi, namun nyatanya kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Penyakit kuning sendiri disebabkan oleh zat bilirubin yang terbentuk dari sel darah merah yang mati di organ hati. Pada kondisi normal, hati mampu menghilangkan bilirubin bersama dengan sel darah merah yang sudah tua. Namun, pada penyakit kuning perpindahan bilirubin dari darah ke hati atau ke luar tubuh mengalami gangguan.

Gejala penyakit kuning.

Penyakit kuning termasuk masalah yang serius bagi fungsi hati, pankreas, kandung empedu, atau sel darah putih. Selain menunjukkan perubahan warna pada kulit dan mata, kondisi ini juga ditandai dengan urin yang berwarna gelap dan tinja yang berwarna lebih pucat. Jika penyakit kuning yang kamu alami akibat hepatitis, maka kamu akan mengalami gejala lainnya seperti tubuh lemah dan mual.

Selain itu, perlu kamu ketahui bahwa tidak semua kondisi kulit kuning merupakan identifikasi dari penyakit kuning. Pasalnya, jika perubahan warna hanya terjadi pada kulit saja tetapi tidak pada mata, maka kemungkinan kondisi tersebut disebabkan oleh kelebihan beta karoten pada sistem tubuh kamu.

Beta karoten sendiri merupakan antioksidan yang biasanya ditemukan pada sayuran berwarna kuning atau oranye, seperti wortel, labu, dan ubi. Meskipun dapat menyebabkan warna kulit kuning ketika dikonsumsi secara berlebihan, namum kondisi tersebut hanya bersifat sementara dan tidak akan menyebabkan kamu terkena penyakit kuning.

Penyebab penyakit kuning.

Terdapat tiga jenis penyakit kuning. Hal ini tergantung pada bagian tubuh yang terkena dampak dari bilirubin. Berikut ini adalah berbagai jenis penyakit kuning beserta penyebabnya.

1.Penyakit Kuning Pre-Hepatik.

Jenis penyakit kuning ini disebabkan oleh infeksi yang mempercepat kerusakan sel darah merah. Kerusakan tersebut menyebabkan peningkatan level bilirubin di dalam darah. Selain itu, berikut ini beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kuning pre-hepatik, di antaranya malaria, anemia sel sabit, spherocytosis, dan sindrom Crigler-Najjar.

2.Penyakit Kuning Post-Hepatik.

Jenis penyakit kuning ini biasanya terjadi ketika saluran empedu rusak, terhambat, atau meradang. Kondisi ini menyebabkan kantung empedu tidak mampu memindahkan empedu ke sistem pencernaan. Penyakit kuning post-hepatik bisa disebabkan oleh penyakit batu empedu, pankreatitis atau kanker kandung empedu.

3.Penyakit Kuning Intra-Hepatik.

Jenis penyakit kuning ini terjadi akibat adanya masalah pada organ hati seperti kerusakan akibat infeksi atau alkohol. Kondisi ini menyebabkan terganggunya kemampuan hati dalam memproses bilirubin. Selain itu, penyakit kuning intra-hepatik juga dapat disebabkan oleh virus hepatitis A, B, dan C.