Kista merupakan benjolan atau kantung tertutup berisi cairan, udara, maupun jaringan semipadat yang dapat terbentuk di bagian tubuh manapun, seperti wajah, kulit, lengan, lutut, kulit kepala, belakang lutut, hingga di organ dalam tubuh seperti indung telur (ovarium), rahim, hati, ginjal, dan otak. Dalam kebanyakan kasus, kista umumnya bersifat jinak atau bersifat non-kanker sehingga tidak berbahaya. Meski begitu, ada beberapa jenis kista yang mungkin memiliki atau berpotensi menjadi sel kanker.

Ada berbagai macam kista yang dapat terbentuk di dalam tubuh. Namun tidak seperti penyakit lainnya, kista justru sering kali tidak diketahui penyebabnya dan jarang menimbulkan gejala sehingga pengidap kista jarang menyadari keberadaannya.

Berikut ini adalah beberapa jenis kista yang perlu kamu ketahui.

1.Kista Dermoid.

Kista dermoid merupakan benjolan yang terbentuk secara abnormal di tubuh. Benjolan ini berisi bermacam-macam struktur jaringan seperti folikel rambut, gigi, kelenjar keringat, dan jaringan saraf. Jenis kista ini dapat mucul di permukaan kulit maupun organ lain yang ada di dalam tubuh seperti otak, tulang belakang, rongga sinus, dalam hidung, rongga perut, hingga indung telur.

2.Kista Epidermoid.

Kista epidermoid merupakan benjolan jinak yang terbentuk di bawah kulit. Jenis kista ini dapat muncul di bagian kulit mana pun, di antaranya adalah wajah, kepala, leher, panggung, bahkan alat vital sekalipun. Umumnya kista epidermoid jarang menimbulkan masalah yang serius. Namun, dalam beberapa kasus jenis kista ini dapat mengganggu penampilan pengidapnya, terasa nyeri, mengalami infeksi, atau pecah.

3.Kista Ovarium.

Kista ovarium merupakan jenis kista yang paling banyak terjadi pada wanita. Kista ovarium sendiri adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di indung telur (ovarium). Jenis kista ini sebenarnya tergolong umum terjadi pada wanita.

Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium juga tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Kemunculan kista ovarium juga cenderung tidak menimbulkan gejala yang mengganggu kenyamanan pengidapnya.

Meski begitu, kista ovarium juga dapat tumbuh dengan ukuran yang sangat besar dan bisa pecah. Hal ini tentunya dapat menimbulkan gejala yang tidak bisa dibilang ringan. Gejala yang timbul di antaranya adalah demam, pusing, pingsan, napas menjadi lebih cepat, dan nyeri panggul atau perut yang parah.

4.Kista Payudara.

Kista payudara merupakan benjolan berisi cairan yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kista ini umumnya tidak bersifat ganas dan tidak berkembang menjadi sel kanker. Dalam beberapa kasus, kista payudara tidak memerlukan adanya penanganan khusus, kecuali jika ukuran kista semakin membesar dan menimbulkan gejala berupa nyeri.

5.Kista Bartholin.

Kista bartholin merupakan jenis kista yang terbentuk pada salah satu atau kedua kelenjar sisi vagina. Benjolan akibat kista ovarium muncul akibat kelenjar pelumas pada vagina (kelenjar bartholin) mengalami penyumbatan. Jenis kista ini umumnya muncul akibat infeksi bakteri penyebab gonore atau klamidia. Sementara itu, gejala utama yang muncul berupa pembengkakan di area sekitar vagina yang terkadang disertai dengan rasa nyeri.

6.Kista Baker.

Kista baker merupakan kondisi munculnya benjolan di belakang lutut. Kondisi ini disebabkan akibat adanya penumpukan cairan pelumas sendi atau cairan sinovial yang berlebih pada jaringan lutut. Hal ini dapat dipicu oleh sejumlah masalah pada lutut seperti peradangan sendi atau tulang rawan lutut robek.

7.Ksita Ginjal.

Kista ginjal merupakan kantung berbentuk bulat yang berisi cairan dan terbentuk di dalam ginjal. Kista ginjal umumnya terjadi bersifat jinak dan tidak berkembang menjadi kanker. Kista ginjal juga jarang menyebabkan terjadinya komplikasi yang serius.