Awal bulan Maret ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan adanya dua orang terduga positif Covid-19 atau yang lebih populer dengan virus Corona. Hal ini tentunya menimbulkan berbagai respon pada masyarakat terutama mahasiswa, salah satunya adalah Ainun Adhelia seorang Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran. Ia mengaku tidak kaget karena saat ini hal tersebut sudah menyebar hampir ke seluruh negara. Ia berkata, "Pas tau ada kasus positif COVID-19 di Indonesia aku jadi kaya lebih sadar aja gitu sama lingkungan sekitar, aku juga selalu ngelakuin pencegahan kaya pake hand sanitizer dan pastinya sering cari tahu perkembangan kasus ini dari sumber-sumber media yang kredibel agar terhindar dari hoaks," ujarnya.

Semakin lama kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin bertambah. Pemerintah pun sudah mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan social distancing yang saat ini sudah meluas ke physical distancing. Menurut WHO saat ini masyarakat perlu melakukan physical distancing,yaitu menjaga jarak secara fisik saat berada di lingkungan luar yang di mana tempat bertemunya banyak orang atau keramaian. Hal tersebut tentu memengaruhi kegiatan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan. Berbagai instansi pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi telah menerapkan belajar melalui daring atau kuliah daring.

Munculnya kuliah daring atau online dirasa sangat diperlukan melihat kondisi situasi Indonesia saat ini. Istilah daring sendiri adalah akronim dari dalam jaringan. Jadi perkuliahan daring adalah salah satu cara pengajaran melalui online atau dilakukan dengan bantuan layanan konektifitas internet (Mustofa, Chodzirin, Sayekti, & Fauzan, 2019).

Sejak tanggal 16 Maret 2020 sudah banyak instansi perguruan tinggi yang melakukan tindakan pembelajaran lewat daring dengan mengeluarkan surat edaran yang telah disetujui oleh rektornya masing-masing. Hal ini dilakukan guna meminimalisir berbagai bentuk keramaian yang perlu dihindari saat terjadi perkuliahan secara langsung.Cara inimerupakan implementasi atas imbauan pemerintah yang perlu diterapkan oleh semua masyarakat Indonesia agar penyebaran virus Corona dapat terkendali dan tidak bertambah semakin banyak.

Persiapan kuliah online.

Dengan adanya kuliah online ini tentunya perlu adanya persiapan untuk menunjang berbagai aktivitas agar berjalan lancar bagi para mahasiswa maupun dosen. Hal-hal yang sangat penting dimiliki adalah konektivitas jaringan internet serta perangkat elektronik mulai dari handphone, laptop atau komputer. Selain itu juga penggunaan berbagai platform untuk melakukan kuliah online ini dirasa sudah cukup efektif seperti Google Classroom, Zoom, bahkan melalui Instagram Live.

Beruntungnya dalam kondisi sekarang ini banyak sekali provider yang memberikan layanan internet gratis untuk mahasiswa. Seperti yang dilansir dari tekno.kompas.com, provider seperti XL, Telkomsel, dan Indosat memberikan kuota gratis bagi para penggunanya untuk mengakses platform belajar daring saat ini.

Tanggapan mahasiswa.

Lalu, apakah para mahasiswa ini menikmati masa perkuliahan online saat ini? Menurut Qisti Quraini, seorang Mahasiswi Akuntansi Universitas Padjadjaran, dampak dari adanya kuliah online saat ini ia merasa materi-materi pembelajaran yang didapatkan kurang tersampaikan sepenuhnya. Ia juga merasa bahwa mata sangat letih saat kuliah daring ini karena harus menatap layar perangkat elektronik terlalu lama.

Begitu pula menurut Fauzan Uwaiz, mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang merasa tertantang dengan kondisi perkuliahan saat ini untuk dapat memaksimalkan pembagian waktu sebaik mungkin. Akan tetapi ia merasa dengan adanya kuliah daring ini kurang dapat menyampaikan pendapat saat pembelajaran berlangsung sehingga dirasa kurang interaktif karena terlalu banyak menyimak apa yang disampaikan dosen.

Pendapat lain disampaikan oleh M. Banidha, mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Ia merasa pada beberapa mata kuliah lebih mudah dimengerti melalui sistem online ini. Ia pun berpendapat bahwa beberapa pengajar dirasa belum siap untuk melakukan kuliah daring.

Tidak semua mahasiswa mengalami kesulitan tersebut, seperti yang dirasakan oleh Zahrina Dianati Syahidah, mahasiswi Kedokteran Universitas Padjadjaran. Ia merasa pihak fakultas sangat mempersiapkan perkuliahan online ini dengan baik. Ia berkata, "Kalau aku sih ngerasa pihak fakultas baik banget soalnya kita tuh disurvey buat kebutuhan kuliah online ini." Lalu Zahrina sendiri menyampaikan agar para mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah dimilikinya dengan baik agar hasil kuliah online ini dapat maksimal.

Keuntungan kuliah online.

Efektivitas dari kuliah daring ini diharapkan berjalan baik. Tanpa disadari terdapat banyak manfaat dari kuliah daring. Manfaat kuliah daring ini menurut Bates dan Wulf terdiri dari empat hal, yaitu interaksi antara mahasiswa dan pengajar meningkat (enhance interactivity), pembelajaran yang fleksibel dari segi watu maupun tempat (time and place flexibility), dapat menjangkau mahasiswa secara luas di mana saja (potential to reach a global audience), dan dapat dengan mudah memberikan materi pembelajaran kepada para mahasiswa (easy updating of content as well as archivable capabilities) (Bates, 1997: 15 pada Mustofa et al., 2019).

Pada situasi mewabahnya COVID-19 di Indonesia yang semakin banyak dan meluas di berbagai daerah kita perlu mendukung dan mengimplementasikan imbauan pemerintah agar tetap di rumah saja jika tidak memilki hal-hal yang darurat untuk dilakukan di luar rumah. Bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mengurangi penyebaran COVID-19 ini. Dengan adanya perkuliahan daring yang sedang dilakukan saat ini perlu kita syukuri. Langkah ini sudah sangat tepat dilakukan agar mobilitas para mahasiswa di Indonesia kian berkurang. Mahasiswa dapat merefleksikan juga bahwa hal inilah yang dapat mahasiswa lakukan untuk mendukung pemerintah agar wabah ini dapat terkendali dan cepat terselesaikan.

Oleh karena itu para mahasiswa Indonesia saat ini perlu memanfaatkan momen perkuliahan daring ini dengan sebaik mungkin. Selain itu juga persiapan mulai dari perangkat elektronik, konektivitas internet, hingga kesehatan diri perlu diperhatikan. Para mahasiswa juga diharapkan dapat adaptif dengan sistem pembelajaran ini yang mungkin lebih melelahkan, sangat terbatas, dan lebih sulit dalam hal pemahaman materi. Maka perlu adanya komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan pihak pengajar agar perkuliahan daring ini akan tetap sama efektifnya dengan kuliah secara langsung.