Hari Kamis, 28 September 2017 merupakan perilisan film Pengabdi Setan di bioskop-bioskop Tanah Air. Pengabdi Setan merupakan film horror remake yang disutradai oleh Joko Anwar. Film ini pertama kali diputar tahun 1980 dan merupakan film terbaik di masanya.

Secara garis besar, Pengabdi Setan versi 1980 menceritakan tentang keluarga kaya raya yang baru ditinggal pergi oleh sang ibu. Keluarga tersebut sangat jauh dari agama, bahkan tidak pernah beribadah. Berbagai nasihat untuk beribadah sering diabaikan oleh sang ayah, dan anak laki-laki di keluarga tersebut malah belajar ilmu hitam atas saran dari peramal sesat.

Kemudian keluarga tersebut kedatangan seorang pembantu rumah tangga baru bernama Darminah yang ternyata jelmaan setan. Ia mengincar keluarga-keluarga yang imannya lemah untuk dijadikan pengabdi setan.

Film ini selain menyajikan horor yang berbeda dibanding film horor masa kini, juga sarat akan pesan agama yakni jangan sampai melalaikan ibadah. Karena iman yang lemah lebih mudah dibisiki oleh setan.

Selang 37 tahun berlalu, pihak Rafi Film akhirnya me-remake film Pengabdi Setan. Ada beberapa perubahan dari film Pengabdi Setan (1980) dengan film Pengabdi Setan (2017). Beberapa perubahan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Tidak ada Darminah

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Siapa pun yang pernah menyaksikan Pengabdi Setan versi lama, pasti sangat mengenal sosok Darminah. Selain berprofesi sebagai tukang ramal, pelayat, pembantu rumah tangga, ia juga merupakan setan di balik layar cerita ini. Rasanya agak sedih ketika tidak menemukan wajah Darminah yang misterius dengan sorot mata tajam di versi remake Pengabdi Setan.

2. Tidak ada Pak Karto

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Pak Karto diperankan oleh almarhum HIM Damsyik. Walau berperan sebagai pengurus rumah di versi 1980, tetapi kemunculan beliau sangat membekas di memori para penonton. Sebagai pengurus rumah yang sudah tua dan sakit-sakitan, beliau adalah orang yang menemukan 'keanehan' pada diri Darminah lalu tragisnya ia tewas gantung diri di garasi rumah.

3. Perbedaan kondisi ekonomi keluarga

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Pada Pengabdi Setan (1980), keluarga Munarto merupakan keluarga yang kaya raya, dengan rumah besar mewah dan mobil pribadi. Sementara di Pengabdi Setan (2017), kondisi keluarga ditampilkan kekurangan. Bahkan membutuhkan biaya untuk menebus obat sang ibu dan membayar rumah agar tidak disita.

4. Ada nenek

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Di versi Pengabdi Setan (1980), satu keluarga hanya terdiri dari ayah, satu kakak perempuan, satu adik laki-laki, dan pengurus rumah (Pak Karto). Sementara di versi Pengabdi Setan (2017), sosok Pak Karto digantikan oleh sang 'nenek' yang di mana tokoh nenek ini memiliki peran penting di pertengahan dan akhir cerita (siapkan tisu).

5. Organisasi payung hitam

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Sebenernya namanya bukan organisasi payung hitam, tetapi karena di trailer ditampilkannya serombong manusia mengenakan baju hitam dengan payung hitam, makanya saya namakan 'Organisasi Payung Hitam'. Hehe.. Kalau di versi lama Darminah merupakan 'setan' yang beroperasi sendirian mengganggu manusia beriman lemah, di versi Pengabdi Setan (2017), sosok Darminah digantikan oleh sekte berpayung hitam yang muncul di trailer film Pengabdi Setan (2017). Mereka bukan setan, tapi manusia yang mengabdi kepada iblis.

6. Empat bersaudara

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Di Pengabdi Setan (1980), hanya terdapat dua bersaudara dalam satu keluarga. Namun di Pengabdi Setan (2017), mereka memiliki empat bersaudara dimana anak terakhir adalah tuna wicara. Jumlah anak yang bertambah juga berhubungan dengan alur cerita dan plot di Pengabdi Setan (2017). Walau pun semakin banyak, tetapi justru chemistry antar saudara/i di film versi 2017 lebih terjalin dan terlihat di bandingkan versi lamanya.

7. Pak ustaz memiliki seorang anak lelaki

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Pengabdi Setan (1980) menampilkan Rita memiliki kekasih bernama Herman yang menyarankannya untuk memanggil dukun yang bisa membersihkan rumahnya dari gangguan mahluk halus, tetapi dalam perjalanan menemui sang dukun, Herman kecelakan dan meninggal. Sementara di Pengabdi Setan (2017), tidak ada sosok Herman. Tetapi ada tokoh laki-laki yang merupakan anak pak ustaz yang turut membantu Rini menemui teman neneknya yang merupakan penulis majalah paranormal.

8. Lonceng dan lagu

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Pada bagian trailer Pengabdi Setan (2017), ditampilkan sosok ibu yang masih sakit dan lumpuh. Ia pun hanya mengandalkan loncengnya untuk memanggil anak-anaknya ketika membutuhkan bantuan. Setelah ia meninggal, suara 'lonceng' itu menghantui seisi rumah dan menjadi icon tersendiri di film ini. Selain itu, sosok ibu ketika masih sehat diceritakan merupakan seorang penyanyi. Lagunya pun sering diputar di rumah ketika ia masih hidup. Namun setelah ia meninggal, lagunya ini tersiar tiba-tiba di radio bahkan di piringan hitam yang diputar oleh Rini, dan akhirnya menjadi icon di versi 2017 ini.

9. Sumur

9 Beda film Pengabdi Setan lawas dengan remake, sereman yang mana?

Tidak ada scene yang menampilkan lokasi sumur pada Pengabdi Setan (1980), namun seperti yang terlihat pada trailer, Pengabdi Setan (2017) memiliki lokasi baru yaitu sumur di bawah rumah yang menjadikan setting cerita lebih creepy dibandingkan versi lamanya.

Itulah delapan perbedaan Pengabdi Setan (1980) dengan Pengabdi Setan (2017). Selain delapan hal tersebut, sebenarnya masih banyak perbedaan-perbedaan lain yang bisa ditemukan ketika sudah menonton versi remake-nya. Tetapi sengaja tidak saya sebutkan karena tidak ingin membocorkan 'bagian terbaik' yang tidak ada di film lama tetapi ada di film baru.

Overall, saya sangat merekomendasi film Pengabdi Setan (2017) sebagai pilihan film kalian. Jelas film ini menampilkan sesuatu yang 'berbeda' dibanding film-film horror lokal kebanyakan. Jumpscare yang disajikan pun tidak berlebihan, cukup dan sesuai porsinya. Sesuai perkataannya, Joko Anwar benar-benar memaksimalkan atmosfer gelap di dalam film ini.

Selamat menonton!