Dari berbagai perasaan manusia, cinta memang paling asyik untuk dibahas. Secara ilmiah, cinta ternyata sama seperti perasaan lapar dan haus. Hanya cinta terasa lebih kuat dan lebih permanen. Para peneliti juga menganggap cinta sebagai perasaan istimewa karena terbukti dapat membangkitkan berbagai perasaan dan memengaruhi kerja otak. Otak akan memberi reaksi tertentu saat kamu sedang jatuh cinta.

Jatuh cinta membuat otakmu mengeluarkan hormon dopamin, hormon yang berhubungan dengan fokus dan perhatian. Maka, tidak aneh kalau kamu fokus memperhatikan si dia dan menganggap dia orang yang paling spesial dalam berbagai hal. Hormon yang berkerja pada tahap ini antara lain hormon feromon, pada wanita hormon estrogen, dan pada pria hormon testosteron. Hormon feromon adalah hormon yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan pada pasangan. Rasa tertarik tersebut biasanya dimulai dari mata kemudian dilanjutkan ke bagian tubuh lain yang dianggap spesial.

Jatuh cinta membuatmu hanya fokus ke si dia? ini penjelasannya

Dopamin yang membuat kita fokus, fokus kita sekarang lebih pada sisi baiknya dan tidak peduli pada sisi buruknya. Wajar, kalau di matamu, si dia jadi seperti orang paling sempurna di dunia. Efek dari hormon ini ditandai dengan detak jantung semakin cepat, napas tak beraturan, dan lain-lain.

Diungkapkan dalam artikel kajian terhadap berbagai penelitian cinta, Lisa Damond dan Janna Dickenson dari University of Utah menemukan bahwa cinta yang bersifat romantis secara konsisten melibatkan aktivitas ventral tegmenta area (VTA) dan caudate nucleus.

Ketika kita jatuh cinta, maka otak akan melepas beberapa zat seperti Pheromone, Dopamine, Norepinephrine, Serotonin, Oxytocin, dan Vasopressin. Semua zat ini memberikan rasa bahagia.

Jatuh cinta membuatmu hanya fokus ke si dia? ini penjelasannya

Seorang yang sedang jatuh cinta memang tak tentu suasana hatinya, gampang marah kalau si dia disinggung, tapi langsung bahagia kalau dengar suara si dia. Ternyata, hal ini karena cinta mengaktifkan bagian otak yang sama seperti ketika kamu ketagihan narkoba. Hormon yang bekerja pada tahap ketertarikan antara lain hormon dopamin, adrenalin, serotonin, dan oksitoksin. Tahap ini melibatkan kecenderungan emosional di mana keadaan psikologi seseorang yang jatuh cinta bisa berubah-ubah.

Dr. Stephanie telah memahami bagaimana otak dan tubuh bereaksi saat seseorang jatuh cinta melalui sebuah percobaan ilmiah. Dalam eksperimen tersebut, partisipan diperlihatkan nama dan foto masing-masing orang yang mereka sayangi dengan sepenuh hati. Di saat yang sama, aktivitas sel-sel otak mereka juga dilihat menggunakan alat pemindai listrik.

Jatuh cinta membuatmu hanya fokus ke si dia? ini penjelasannya

Dikemukakan oleh Fisher sebagaimana dilansir Live Science Menurut Fisher, 85 persen orang yang sedang jatuh cinta akan terganggu pikirannya dan terus-terusan terobsesi pada si dia. Hal ini dikarenakan menurunnya hormon serotonin.

Saat kita menghabiskan waktu dengan seseorang melalui pengalaman seru atau ekstrem, kemungkinan besar kalian berdua akan saling jatuh cinta. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar adrenalin yang dikeluarkan oleh tubuh. Biasanya dari sini akan muncul sisi dirimu yang berani melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Jatuh cinta bahkan bisa membuat seseorang bisa nekat melakukan sesuatu.