Sudah dapat dipastikan bahwasanya kita tidak akan bisa melihat penampilan Egy Maulana dan Ezra Walian di ajang Piala AFF U-22. Keduanya tidak dapat izin dari klub-klub mereka lantaran masih dibutuhkan tenaganya untuk mengarungi paruh kedua musim. Kepastian tersebut dijelaskan langsung oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha yang mengklaim telah mendapatkan surat balasan dari klub Egy dan Ezra bermain.

Kedua pemain yang merumput di Eropa tersebut sejatinya masuk dalam 35 pemain yang diproyeksikan untuk tampil dalam gelaran Piala AFF U-23. Turnamen tersebut rencananya akan bergulir 17 Februari di Kamboja. Berikut beberapa alasan mengapa Egy Maulana dan Ezra Walian tidak diizinkan klubnya bergabung timnas dirangkum dari berbagai sumber (31/1).

1. Mulai mendapat kepercayaan bermain reguler.

Baik Egy maupun Ezra sedikit demi sedikit mulai bermain reguler di klubnya masing masing. Egy misalnya, meskipun baru menjalani debut tapi dia sering kali masuk dalam pemain cadangan di Lechia Gdanks. Hal tersebut tak lepas dari performa gemilangnya bersama tim kedua Lechia. Pesepak bola asal Medan tersebut juga kerap tampil di laga uji coba resmi Lechia Gdanks sebagai persiapan mengarungi paruh kedua musim Ekstraklasa.

Lain halnya dengan Ezra Walian. Sejak kedatangannya ke RKC Waalwijk dari Almere, pemuda naturalisasi itu kerap tampil sebagai starter dan sukses mengemas beberapa gol di tim utama.

2. Tak masuk FIFA Matchday.

Alasan yang paling logis mengapa kedua klub tempat Egy dan Ezra tidak mengizinkan mereka untuk tampil bersama Timnas Indonesia adalah status dari kompetisi AFF U-22 2019.Klub Eropa hanya akan mengizinkan para pemain mereka bergabung bersama Tim Nasional apabila negara tersebut melakoni pertandingan resmi FIFA, baik uji coba resmi maupun kompetisi antar benua.Sedangkan Piala AFF U-22 kali ini tak masuk dalam kalender FIFA, bahkan kompetisi ini baru saja diresmikan, tepatnya pada rapat Dewan AFF di Kuala Lumpur, Malaysia, 25 Agustus 2018 lalu.

3. Menjaga ritme performa permainan.

Pemain sepak bola umumnya membutuhkan waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru. Hal tersebut juga dialami oleh Egy dan Ezra. Kedua pemain ini masih berusaha beradaptasi dengan pola permainan tim Eropa yang jelas berbeda dengan tim yang mereka bela sebelumnya.

Akan menjadi masalah apabila keduanya dipaksakan untuk membela tim nasional. Hal tersebut akan membuat ritme adaptasi permainan akan terganggu karena perbedaan gaya main di klub dan di timnas. Oleh sebab itu pelatih mereka memutuskan untuk tidak mengizinkan keduanya kembali ke tanah air.

4. Risiko cedera.

Alasan terakhir adalah faktor risiko cedera. Seandainya Egy dan Ezra dipaksakan tampil di AFF U-22 maka mereka harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk bisa bergabung bersama rekan rekannya di Indonesia. Terlebih lagi jadwal persiapan yang mepet, faktor lapangan yang buruk, dan permainan kasar dari lawan akan memperbesar kemungkinan risiko cedera akan menghantui.