Masalah dalam hidup seringkali datang menghampiri kita. Hari yang panjang dan suasana tempat kerja yang membosankan, diikuti oleh rumah yang penuh dengan anak-anak berkeliaran dan kemacetan di jalan yang sangat panjang.
Hal- hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan mental dan emosional seseorang. Tetapi apakah benar ini merupakan pertanda kelelahan emosional dan mental seseorang? Apakah tanda-tandanya?
Dr. Zul Merali, presiden dan CEO di Institut Penelitian Kesehatan Mental Royal, yang berafiliasi dengan Universitas Ottawa, memberikan jawabannya yang dikutip dari Providr, Jumat (30/11).
1. Stres
Foto: Pixabay
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita cenderung melakukan rutinitas yang berulang-ulang. Ketika semuanya berjalan baik tentu tidak masalah. Akan tetapi jika banyak masalah yang datang bertubi-tubi dan seseorang tidak dapat membendungnya maka yang terjadi hanyalah stres. Stres menjadi berat karena tidak dapat begitu saja selesai dengan perasaan terbebani dengan tanggung jawab. Jadi jika Anda terus-menerus mengalami stres yang sama dalam hidup, itu akan menyebabkan Anda kelelahan mental dan emosional.
2. Kurang motivasi
Foto: Pixabay
Salah satu alasan mengapa orang menjadi tidak termotivasi dalam hidup adalah karena kelelahan baik secara fisik dan mental. Sebagai contoh ketika berlari maraton, rasa lelah akan muncul dan terus terasa apabila motivasi untuk menyelesaikan balapan kurang bahkan karenanya seseorang bisa menyerah. Motivasi dan emosional adalah hal yang sama, jika Anda terlalu lelah untuk merasa termotivasi, Anda menjadi tidak termotivasi. Dr. Merali menyatakan bahwa Anhedonia sering hadir. Anhedonia adalah ketika orang kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa mereka nikmati dan juga telah menurunkan kemampuan mereka untuk merasakan tekanan.
3. Gangguan Tidur
Foto: Photographee.eu
Ketika seseorang pertama kali menyadari bahwa mereka mungkin tertekan atau kelelahan mental dan emosional, tanggapan mereka adalah bahwa hal itu dimulai dengan tidur mereka terganggu. Dr. Merali mengatakan bahwa alasan mengapa orang tidak dapat tertidur ketika mereka menderita depresi atau kelelahan mental dan emosional adalah bahwa ritme biologis mereka terganggu. Dia juga menambahkan bahwa depresi juga dapat dikaitkan dengan gangguan afektif musiman. Ini adalah ketika orang menjadi depresi ketika jam bergeser atau waktu berubah dan hari menjadi lebih pendek. Selain itu, Dr. Merali menambahkan bahwa jika seseorang menggunakan antidepresan, tidur yang cukup diperlukan karena obat tidak akan efektif jika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang tepat.
4. Tidak Sabar
Foto: Foxemerson
Kurangnya kesabaran adalah tanda umum depresi dan kelelahan mental dan emosional. Dr.Merali mengacu pada karakteristik usia dan bagaimana kurangnya kesabaran sering terjadi pada orang yang lebih muda, di mana kesedihan lebih menonjol pada seseorang yang jauh lebih tua. Alasan mengapa orang menjadi tidak sabaran adalah karena mereka tidak fokus. Mereka tidak merasa ingin berbicara karena pikiran mereka berada di satu juta tempat yang berbeda dan mereka tidak dapat berkonsentrasi hanya pada satu hal. Hal-hal kecil menjadi hal-hal besar, dan hal-hal besar menjadi lebih besar.
5. Gangguan Nafsu Makan
Foto: Shutterstock
Dr. Merali menjelaskan bahwa tubuh memiliki hormon dan neurotransmitter tertentu. Ketika kita lapar maka hormon tertentu diproduksi dalam tubuh sehingga rasa lapar itu muncul. Tetapi ketika tubuh memiliki ketidakseimbangan hormon, seperti tingkat serotonin yang rendah, itu menyebabkan gangguan fungsi semua hormon dan neurotransmiter yang terlibat dalam proses ini. Hal tersebut yang menyebabkan hilangnya nafsu makan. Dia menambahkan bahwa leptin dan ghrelin sama-sama memainkan peran penting dalam mengatur selera makan Anda. Jadi ketika Anda memiliki kadar leptin dalam darah tinggi, nafsu makan Anda berkurang, dan ketika Anda memiliki tingkat ghrelin yang tinggi, nafsu makan Anda meningkat.
6. Kesedihan
Foto: Gratisography
Alasan mengapa seseorang menjadi sedih ketika depresi atau kelelahan mental dan emosional adalah bahwa mereka tidak dapat menangani stres yang terkait dengannya. Ketika Anda menjadi lelah secara mental dan emosional, pikiran Anda berpacu tetapi Anda mencoba untuk membuatnya berhenti. Dr. Merali menambahkan bahwa perasaan yang luar biasa ini menyebabkan orang-orang terpecah dan sering menangis sampai mereka menjadi terlalu lelah untuk melepaskan emosi lagi. Orang seperti itu akan memiliki kadar serotonin rendah jika mereka mengalami kesedihan terus menerus yang ekstrim.
7. Menutup Diri Sendiri
Foto: Gratisography
Seseorang yang depresi atau kelelahan mental dan emosional akan cenderung fokus pada hal-hal yang mencerminkan mereka di dalam pikiran daripada melihat gambaran yang lebih besar. Segalanya menjadi tentang mereka, bahkan ketika tidak seharusnya. Dia menambahkan bahwa orang-orang juga akan mengisolasi diri mereka dan melepaskan diri dari bagian dunia lainnya. Pada kenyataannya, berada di sekitar orang dan berbicara adalah salah satu cara untuk mengobati depresi atau kelelahan mental dan emosional. Tetapi bagi seseorang yang menderita itu, mereka tidak melihatnya seperti itu. Mereka melihat interaksi sosial sebagai beban lain yang akan menambah stres mereka.
Dengan itu, penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan depresi dan kelelahan mental dan emosional. Menurut Dr. Merali, belajar ikhlas, olahraga dan meditasi adalah perawatan yang baik untuk depresi dan kelelahan mental dan emosional.
