Seragam sekolah tentusudah sangatfamiliar di Indonesia. Sejak level Sekolah Dasar alias SD kita sudah terbiasa dan dibiasakan untuk memakai seragam saat bersekolah, terutama di sekolah negeri atau umum. Kemeja putih dan rok/celana pendek warna merah merupakan seragam nasional untuk level Sekolah Dasar di Republik Indonesia. Saat memasuki jenjang sekolah menengah, seragam berganti warna menjadi putih dan biru dengan variasi celana antara setengah pendek atau panjang sekalian. Di level menengah atas, warnanya kembali berubah jadi putih dengan abu-abu untuk bagian bawah atau celana dan rok. Sehingga selama 12 tahun usia wajib belajar, anak Indonesia selalu mengenakan seragam yang sama untuk setiap murid dengan kode warna berbeda sesuai tingkatan.

Harga seragam sekolah di Jepang mahal? Ini alasannya

Foto: Shopee

Apa tujuan seragam? Tentu untuk keseragaman. Tidak ada perbedaan antara anak orang berada dengan anak yang berasal dari keluarga sederhana. Semuanya memakai seragam yang persis sama. Ini untuk menanamkan dan mengajarkan kesetaraan. Tidak boleh ada murid yang merasa lebih tinggi derajatnya dengan memakai pakaian lebih mahal dari teman-temannya. Hal bagus, bukan? Tentu saja. Sehingga keberadaan seragam sekolah merupakan hal esensial bagi warga negara Indonesia dalam lingkup pendidikan formal.

Bagaimana dengan negara lain? Hampir semua negara memiliki konsep sama seperti yang dijalankan di Indonesia. Seperti di negara Jepang misalnya. Sekolah-sekolah di sana juga mengenal dan mempraktikkan pemakaian seragam untuk murid-murid sekolah mereka. Dalam pop kultur Jepang seperti manga dan anime kita bisa melihat bagaimana murid-murid sekolah di sana mengenakan berbagai model dan jenis seragam sekolah, mulai dari yang biasa dan normal seperti seragam pelaut/sailor hingga seragam keren dengan jas dan vest seperti pakaian high fashion.

Harga seragam sekolah di Jepang mahal? Ini alasannya

Foto: Pinterest

Beberapa sekolah umum level dasar mengizinkan murid memakai pakaian yang bukan seragam, namun saat memasuki level menengah atau SMP semua murid sekolah sudah diwajibkan untuk berseragam. Alasan yang mendasari hal ini tetap sama, yaitu persamaan derajat dan persatuan antar murid di sekolah masing-masing melalui seragam mereka. Ada pula pendapat yang menyatakan kalau seragam sekolah juga menjadi simbolisasi jiwa dan masa muda, sesuatu yang hanya bisa dirasakan sekali dalam seumur hidup seorang manusia. Sehingga konon dengan mengenakan seragam sekolah, perasaan muda dan segar akan didapatkan.

Tapi ada perbedaan mendasar antara seragam sekolah Jepang dengan di negara lain seperti Indonesia. Seragam sekolah di sana secara kolektif termasuk mahal dalam segi pembiayaan. Seperti diketahui, negara Jepang memiliki empat musim dan ini memengaruhi cara orang berpakaian. Jika musim dingin, tentu perlu pakaian yang lebih tebal dibandingkan saat musim panas. Saat musim panas, kemeja lengan pendek berbahan tipis lazim digunakan berbagai sekolah sebagai seragam sekolah agar tidak gerah.

Harga seragam sekolah di Jepang mahal? Ini alasannya

Foto: Learn Japanese 123

Tapi situasi diperparah dengan kondisi di mana biasanya pihak sekolah sudah menentukan seperti apa seragam-seragam sekolah yang harus dipakai murid di sekolah. Bajunya seperti apa, rok, celana, kaus kaki, sepatu sekolah, sepatu olahraga, pakaian saat berolah raga hingga model tas sekolah yang boleh dibawa murid ke sekolah. Baju di musim dingin (yang memakai model vest atau sweater) juga harus memiliki model dengan logo sekolah sebagai penanda identitas murid.

Harga seragam sekolah di Jepang mahal? Ini alasannya

Foto: Ari Helminen / Nippon.Com

Dengan begitu banyaknya model dan persyaratan untuk seragam sekolah di Jepang maka wajar kalau pembiayaan untuk itu tergolong tinggi. Ini terlihat dari laporan survey di kalangan orang tua murid oleh Asahi Shimbun Digital di mana banyak orang tua menyatakan kalau dibutuhkan tidak kurang dari 100,000 Yen atau hampir Rp 14 juta per tahun untuk kelengkapan seragam sekolah anak mereka, mulai dari seragam sesuai musim hingga perlengkapan olahraga. Itu untuk satu orang anak dalam satu rumah tangga saja. Jika memiliki lebih dari satu anak, biaya yang dibutuhkan akan membengkak lagi.

Memang ada situasi di mana seragam sekolah bisa diwariskan dari kakak ke adiknya, tapi terkadang kualitas seragam sudah menurun karena sudah digunakan sebelumnya. Belum lagi jika pihak sekolah secara random mengubah desain sehingga seragam sehinggaseragam lamapun tidak dapat digunakan. Ini sering terjadi di sekolah swasta dan dirasa menjengkelkan orang tua karena memberatkan keuangan mereka.

Harga seragam sekolah di Jepang mahal? Ini alasannya

Foto: Global Times

Walau bertujuan baik, namun berseragam yang sama bisa berubah makna saat dipaksakan dengan tidak lagi mengusung semangat kebersamaan dan persamaan derajat (ekonomi) antar murid di sekolah. Kita di Indonesia mungkin lebih beruntung karena setahu saya seragam sekolahdi sini tidak sebanyak model anak sekolah di Jepang sehingga tidak terlalu membebani keuangan orang tua murid. Hidup di negara tropis sepertinya memang lebih ideal, ya, kalau dibandingkan negara empat musim?