Cerita mengenai Sam Kok merupakan cerita epik yang mengadaptasi rentetan sejarah di zaman Tiga Kerajaan yang berlangsung sekitar tahun 220-280 Masehi. Kisah Sam Kok pada dasarnya menceritakan tiga kerajaan yang saling memperebutkan wilayah kekuasaan pada saat itu, sehingga zaman Tiga Kerajaan bisa disebut sebagai era paling berdarah dalam sejarah peradaban Tiongkok.

Dalam masa ini, sesuai dengan namanya, dikenal tiga kerajaan yaitu Shu Han, Dong Wu, dan Cao Wei. Setiap kerajaan memiliki orang-orang terbaik mereka untuk menghadapi kerajaan lainnya, salah satunya adalah kerajaan Shu Han yang dipimpin Liu Bei. Kerajaan Shu Han memiliki jenderal-jenderal terbaik yang disebut dengan Five Tiger General. Siapakah yang menjadi anggota dari Five Tiger General? Mari kita mengenalnya satu per satu.

1. Guan Yu.

Guan Yu merupakan adik angkat sekaligus jenderal yang setia melayani Liu bei sebagai pemimpin Shu Han. Guan Yu juga merupakan perintis terbentuknya kerajaan Shu Han dengan ikut dalam usaha meruntuhkan Dinasti Han. Guan Yu merupakan jenderal yang sangat ahli dalam berperang dengan menggunakan senjata andalannya, yaitu Guan Dao.

Guan Yu sebagai jenderal meninggal pada tahun 219 bersama anak angkatnya, Guan Ping akibat dihukum mati oleh Sun Quan, pemimpin kerajaan Wu yang bekerja sama dengan Cao Cao yang merupakan pemimpin kerajaan Cao Wei kala itu. Hukuman mati pada Guan Yu dilakukan karena Guan Yu menolak untuk menyerah pada Sun Quan maupun Cao Cao. Kesetiaan dan keteguhan Guan Yu inilah yang menjadikan Guan Yu dihormati oleh masyarakat Cina dan masyarakat Hong Kong hingga saat ini.

2. Zhang Fei.

Zhang Fei merupakan salah satu jenderal pemberani di Zaman Tiga Kerajaan. Zhang Fei merupakan adik angkat Guan Yu dan Liu Bei yang selalu berjuang bersama mereka berdua. Ketangguhan Zhang Fei dalam melayani Liu Bei dibuktikan dalam perang tebing merah (Red Cliff), perebutan provinsi Yi Ling, dan penyerangan oleh Han Zhong. Zhang Fei merupkan perwira yang mempu menjaga daerahnya terutama daerah-daerah perbatasan saat perang terjadi dengan tidak membiarkan satu pun prajurit musuh melewatinya.

Sayang sekali keberanian Zhang Fei dalam cerita Tiga Kerajaan harus berakhir tahun 221 karena dibunuh oleh bawahannya sendiri, yaitu Fan Jiang dan Zhang Da yang merasa tidak senang karena Zhang Fei selalu memberikan perintah yang tidak masuk akal. Zhang Fei konon terbunuh saat dia sedang dalam kondisi tidur setelah kelelahan dan masih berada di bawah pengaruh arak yang dia minum, mengingat Zhang Fei merupakan jenderal yang suka bermabuk-mabukan.

3. Zhao Yun.

Zhao Yun adalah jenderal yang hidup di akhir Dinasti Han dan di awal zaman Tiga Negara. Zhao Yun pada awalnya mengabdi pada panglima perang Gongsun Zan, namun akhirnya Zhao Yun datang pada Liu Bei untuk mengabdi pada Shu Han. Zhao Yun sebagai jenderal banyak terlibat dalam banyak pertempuran bersama Liu Bei seperti pertempuran Chang Ban dan penyerangan oleh Han Zhong. Zhao Yun juga pernah melindungi Liu Bei yang sedang menjaga anaknya waktu masih bayi dari serangan panah pasukan Sun Quan dengan memutar mutar tombaknya hingga Liu Bei dan anaknya dapat menjauh dari pasukan Sun Quan. Pengabdiannya terus dilakukan untuk melayani dan mempertahankan kerajaan Shu hingga akhir hayatnya pada tahun 228.

4. Huang Zhong.

Huang Zhong merupakan jenderal yang mengabdi pada kerajaan Shu yang dipimpin Liu Bei dan dibantu oleh perdana menteri terhebatnya Zhuge Liang. Huang Zhong memiliki kemampuan memanah yang sangat baik. Huang Zhong dalam cerita Tiga Kerajaan digambarkan bersaing dengan saudara Cao Cao yang sama-sama memiliki keahlian memanah yaitu Xiahou Yuan. Dalam pertempuran di gunung Ding Jun, Huang Zhong mampu memimpin pasukan Shu memenangkan perlawanan terhadap pasukan di bawah pimpinan Xiahou Yuan dan juga berhasil membuat Xiahou Yuan terbunuh dalam peperangan tersebut.

Huang Zhong meninggal pada tahun 221 dalam pertempuran besar kerajaan Shu Han kepada kerajaan Wu untuk membalas kematian Guan Yu. Huang Zhong pada waktu itu berusia kurang lebih 70 tahun, usia yang tidak tepat untuk seorang jenderal terlibat dalam pertempuran besar. Huang Zhong setelahnya dikenal dalam sejarah karena jiwa bertempurnya yang selalu membara. Buku-buku yang menceritakan tentang dirinya menggambarkan dia sebagai jenderal tua dengan semangat muda untuk berperang dan selalu mengabdi pada Shu Han.

5. Ma Chao.

Ma Chao merupakan salah satu jenderal terbaik Shu Han dan merupakan putra tertua dari jenderal Ma Teng. Ma Chao memilih untuk mengabdi pada Liu Bei karena ingin balas dendam kepada Cao Cao yang telah menipu ayah dan saudara-saudara ayahnya untuk datang ke ibukota dan dibunuh setelahnya.

Ma Chao bergabung dengan Liu Bei tak lama setelah kejadian pembunuhan ayahnya. Ma Chao dalam pengabdiannya kepada kerajaan Shu merupakan seorang jenderal yang bertanggung jawab untuk menjaga daerah-daerah perbatasan dari serangan-serangan musuh, terutama pasukan Kerajaan Wei.