Selain Resident Evil 3 Remake, di bulan April 2020 game lain yang jelas jadi bahan pembicaraan tidak lain dan tidak bukan adalah Final Fantasy VII Remake / FFVII R.Dirilis 10 April 2020 kemarin, game pembuatan kembali dari game klasik PS1 tahun 1997 ini sukses besar. Walau total angka penjualan belum masuk/ada karena masih sangat baru, namun hampir bisa dipastikan kalau penjualan game mahakarya Square Enix atau dulu Squaresoft tersebut akan jadi salah satu legenda baru di industri video game dunia.

Final Fantasy VII Remake: Mainkan sekarang atau nanti saja?

(Sumber gambar: Metro)

Tapi ya seperti biasa. Internet strikes again! Mudahnya berkomentar akan apa pun lewat internet memang mengubah banyak hal di dunia ini. Termasuk soal review games. Beberapa dari kamu mungkin pernah mengalamai masa-masa di mana majalah game merupakan satu-satunya sarana untuk membaca berita, review ataupun preview dari sebuah judul video game. Nah, pada tahun 1997 dulu, review atau berita tentang Final Fantasy VII semuanya hampir mirip di berbagai majalah game luar negeri, yaitu 'game RPG paling keren'. Majalah game terkemuka pada masa itu, DieHard GameFan Magazine Edisi April, malah berani menyamakan pentingnya game ini dengan produk konsumen sukses lain seperti Penicillin dan Mobil Ford Model T yang legendaris.

Final Fantasy VII Remake: Mainkan sekarang atau nanti saja?

(Sumber gambar: Pic Click UK)

Berlebihan? Mungkin juga. Tapi sulit tidak mengatakan kalau Final Fantasy VII untuk konsol PlayStation 1 merupakan pionir terkenalnya game-game RPG Jepang di dunia Barat. FF VII memang bukan game RPG Jepang pertama yang masuk ke Amerika dan Eropa namun bisa dikatakan kalau FF VII membuka jalan lebar RPG Jepang lain untuk masuk dan diterima pasar Barat yang sebelumnya tidak terlalu peduli akan adanya game aksi berbalut cerita keren seperti Role Playing Game (RPG); genre video game yang memiliki kasta tinggi di antara gamers Jepang.

Final Fantasy VII Remake: Mainkan sekarang atau nanti saja?

Cover belakang game PS1 Final Fantasy VII (Sumber gambar: FFMuseum)

Konsol gaming makin canggih, grafis yang dihasilkan makin kinclong. Permintaan untuk membuat ulang game yang tadinya sukses di PS1 mulai bermunculan. Termasuk pula Final Fantasy VII.

Square Enix terlihat cuek dan tidak pernah secara resmi mengakomodasi permintaan yang rutin muncul di internet tersebut. Beberapa kalangan fans mulai putus asa dan berniat berhenti berharap. Beberapa kelompok garis keras terus saja memaksa Square Enix untuk memenuhi tuntutan pembuatan kembali FF VII dengan kualitas modern. Terutama saat Square Enix, dengan iseng banget, merilis video pendek Technical Demo Final Fantasy VIIuntuk konsol PS3. Karakter di FF VII klasik, Cloud Strife, muncul di sana dan keren banget!

Internet berteriak makin kencang. Square Enix seperti tidak mendengar hal tersebut. Tapi ternyata mereka mendengar. Dengan sangat serius, malah. Di event E3 2015, terungkaplah semuanya. Harapan yang nyaris terkubur kini jadi kenyataan.

Final Fantasy VII Remake kini sudah beredar di pasaran. Apakah sesuai harapan? Di bawah harapan? Atau malah melewati harapan yang sudah menumpuk dua dekade lebih?

Final Fantasy VII Remake: Mainkan sekarang atau nanti saja?

(Sumber gambar: PlayStation YouTube)

Jawabannya akan tergantung pada siapa kamu menanyakan pertanyaan itu. Seperti halnya Resident Evil 3 Remake kemarin, polarisasi opini untuk Final Fantasy VII Remake sayangnya harus terjadi. Berbeda dengan review dan opini untuk game original Final Fantasy VII PS1 tahun 1997 dulu, Final Fantasy VII Remake ternyata tidak mampu memuaskan golongan mayoritas. Ada banyak, atausetidaknya beberapakeluhan yang muncul untuk game ini. Yang paling utama adalah format episodik yang dipakai. Game FF VII R tidak akan memiliki cerita persis sama seperti FF VII asli dulu. Jauh hari Square Enix sudah buru-buru menyatakan kalau mereka membelah-belah FF VII dalam konsep episode karena banyak faktor seperti waktu pembuatan dan kompleksitas kisah yang ada di remake.

Final Fantasy VII Remake yang dirilis resmi 10 April 2020 untuk PlayStation 4 hanya mencakup kisah/skenario Midgar. Jika kamu memainkan game asli FF VII kamu akan mengerti kalau skenario Midgar hanyalah 6-7 jam durasi permainan sebelum kemudian kita berada di alam bebas / World Map.

Final Fantasy VII Remake: Mainkan sekarang atau nanti saja?

(Sumber gambar: Daily Express)

Tapi dari testimony banyak pemain FF VII R yang beredar di internet, game tersebut memiliki banyak konten tambahan yang tidak ada di game original sehingga durasi permainan menjadi lebih panjang, beberapa klaim menyatakan sekitar 30-40 jam. Memanjangkan durasi seperti itu perlu sebuah storytelling bagus. Jika tidak akan berkesan maksa. Saya belum bisa menilai karena sampai tulisan ini dibuat saya belum punya kesempatan mencoba versi retail Final Fantasy VII Remake. Tapi mengingat reputasi Square Enix sebagai salah satu raja game RPG Jepang selama ini, rasanya bukan perkara sulit buat mereka.

Kamu bisa menunggu hingga seluruh episode Final Fantasy VII Remake selesai dikerjakan Square Enix, yang entah berapa jumlahnya atau kamu bisa langsung nyobain episode perdana ini. Dua-duanya bukan hal jelek. Tapi mengingat masa depan adalah sebuah ketidakpastian, apalagi wabah virus Corona belum juga hilang dari planet Bumi, mungkin sebaiknya fans game FF VII original nyobain FF VII Remake ini ketimbang menunggu beberapa tahun lagi untuk episode selanjutnya yang sama sekali belum diumumkan eksistensinya.

Apa pun pilihannya, mustahil melewatkan kesempatan memainkan pembuatan ulang game RPG paling berpengaruh dari era 90-an ini.