Pernah merasakan mati lampu alias pemadaman listrik? Bagaimana perasaanmu? Kesal? Marah? Biasanya yang keluar dari mulut seseorang ketika listrik padam biasanya adalah kalimat kalimat sumpah serapah. Berbagai macam hewan di kebun binantang mendadak keluar ketika listrik padam. Ya nggak?

Tidak berlebihan bila dikatakan kehidupan manusia hari ini ini tidak bisa dilepaskan dari listrik. Bayangkan apa jadinya bila kamu tidak bisa mengakses smartphone kamu ketika baterai habis. Tidak bisa update status di medsos maupun beragam hal lainya seperti menanak nasi dengan rice cooker, menggunakan kulkas dan lain sebagainya.

Film ini bakal 'tampar' kamu yang tak bisa hidup tanpa listrik

Di negara maju, listrik hari ini sudah menjadi kebutuhan primer. Di Jepang misalnya, keberadaan listrik yang sangat vital bahkan dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas negara bila listrik padam sebentar saja. Hal ini karena setiap sektor, mulai dari gas, air, transportasi dan pelayanan publik amat bergantung pada listrik.

Bila listrik mati setengah jam saja di Jepang, maka akan menyebabkan pelayanan publik seperti kereta api akan berhenti.

Maka itu tidak heran ketika listrik padam hanya 20 menit saja di Jepang, Menteri Urusan Energi Jepang membungkuk selama 20 menit di depan rakyatnya meminta maaf akibat pemadaman listrik.

Lantas bagaimana bila listrik padam tidak Cuma 20 menit atau setengah jam di Jepang, tapi 2 tahun? Ya! DUA TAHUN. Kamu tidak salah baca!

Film ini bakal 'tampar' kamu yang tak bisa hidup tanpa listrik

Listrik padam di Jepang selama 2 tahun oleh penyebab yang tidak dapat diketahui. Gambaran listrik padam di Jepang-yang tentunya sangat jarang terjadi sekarang- dirangkai dengan apik dalam film yang disutradarai Shinobu Yaguchi dengan judul SURVIVAL FAMILY atau dalam bahasa Jepangdibaca Sabaibaru famir.

Film ini berkisah tentang keluarga dari Yoshiyuki Suzuki (Fumiyo Kohinata) yang memiliki seorang istri dan sepasang anak masing masing berjenis kelamin lelaki dan perempuan. Entah apa yang terjadi, di pagi hari ketika Suzuki bangun berangkat ke kantor dalam rangka menjalani rutinitasnya. Mendadak listrik di Tokyo padam.

Tentu tidak terbayangkan bagaimana repotnya ia dan keluarganya ketika bangun tanpa listrik. Nasi belum masak. Air tidak nyala. Anak anak juga menggerutu karena smartphonenya tidak menyala. Ternyata bukan hanya listrik yang padam. Namun semua peralatan elektronik yang menggunakan daya listrik atau baterai mendadak tidak bisa dinyalakan.

Film ini bakal 'tampar' kamu yang tak bisa hidup tanpa listrik

Persediaan makanan dan minuman pun menurun drastis di Tokyo. Harga pangan melonjak gila. Bayangkan untuk satu gelas air mineral kamuharus merogoh kocek sebesar 1000 Yen atau sekitar Rp 150 ribu.

Film ini bakal 'tampar' kamu yang tak bisa hidup tanpa listrik

Dalam kondisi ekstrem seperti itu, uang ternyata tidak lagi berharga. Pedagang hanya mau menjual bahan makanan seperti beras dengan pertukaran bahan makanan lainnya. Ada adegan lucu dalam film ini, di mana ada seorang pria yang menukarkan jam tangan rolex dan mobil mewahnya dengan segenggam beras, namun ditolak mentah mentah oleh pedagang.

Seluruh warga Tokyo termasuk Keluarga Yosiyuki Suzuki yang panik, kemudian terpaksa untuk mencari persediaan makanan dan minuman di luar Tokyo. mereka kemudian memutuskan pulang kampung halamannya yang berjarak ratusan kilo dari tokyo, karena di kampung halamannya di Kagoshima persediaan makanan melimpah. Di sinilah kemudian kisah perjuangan keluarga Yoshiyuki Suzuki dalam bertahan hidup mencari sesuap nasi dimulai.

Apakah keluarga ini berhasil menuju kampung halamannya dan bertahan hidup dengan kondisi ekstrem tanpa listrik?

Tonton filmnya nih biar nggak penasaran!

Film ini bakal 'tampar' kamu yang tak bisa hidup tanpa listrik