Mungkin tak pernah terbayangkan dalam benak Kazi Mannan, hidupnya yang dulu dilalui dengan derita kemiskinan selama di Pakistan, kini malah bisa membuka restoran mewah di Ibu kota Paman Sam. Restoran yang bernama Sakina Halal Grill ini hanya berjarak beberapa blok dari Gedung Putih, Washington DC, dan menawarkan menu otentik khas Pakistan dan India.

Setiap jam makan siang tiba, banyak konsumen berdatangan ke resto ini untuk menikmati hidangan prasmanan all you can eat. Menariknya, restoran mewah ini juga terbuka bagi kaum duafa dan tuna wisma dengan menyediakan makanan gratis tiap hari.

Saya sempat bertanya-tanya, haruskah pintu ini terbuka bagi mereka yang miskin di mana saya harus menyediakan makan gratis tiap hari. Tapi, bagaimana bisnis ini tetap berjalan dan untung?, katanya.

Di restoran mewah ini, kaum duafa bisa makan gratis tiap hari

Nyatanya, restoran tersebut sudah bertahan selama lima tahun. Mannan tidak saja menjadi pemilik, tapi juga turut membantu timnya menyiapkan pesanan, menyediakan makanan, memasak di dapur, hingga menyapa para pelanggan. Pengalamannya sebagai orang yang pernah miskin membuatnya lebih bijak bersikap.

Terlebih ketika ia kerap melihat para kaum tak berpunya lalu lalang di depan jalan restonya. Selama 2018 misalnya, ia memperkirakan telah menyediakan lebih dari 16 ribu makan gratis.

Jika ada seseorang yang minta makan gratis, saya iyakan. Silakan datang, meski kamu tak punya uang, kamu bisa menikmati atmosfer yang sama dengan para pelanggan yang bayar, ujarnya.

Di restoran mewah ini, kaum duafa bisa makan gratis tiap hari

Mannan adalah seorang imigran yang berasal dari desa terpencil di Pakistan. Ketika tiba di Amerika Serikat tahun 1996 lalu, ia hanya memiliki kurang dari 5 dolar di kantongnya. Dalam memberi pelayanan, Mannan tak pernah membeda-bedakan pelanggannya, baik yang berduit atau tidak. Semuanya, diperlakukan sama di sini.

Saya pernah berada pada situasi yang sama, di mana saya tak punya cukup uang untuk makan. Saya melewati banyak restoran, tapi tidak mungkin masuk ke dalam. Siapa yang mengizinkan saya masuk, kalau tak punya uang, ujarnya menambahkan.

Menurutnya, banyak orang takut pada tuna wisma lantaran mereka cenderung memiliki isu kesehatan, mental, kotor, dan bau. Jika mereka dibiarkan masuk, mereka akan menghancurkan bisnis ini. Hal itu dibalas Mannan dengan berkata Lihat hidup saya, dan restoran ini, apakah ini terlihat kotor bagi kamu?

Di restoran mewah ini, kaum duafa bisa makan gratis tiap hari

Saya tak butuh donasi apa-apa, tapi jika kamu datang untuk makan, itu sudah cukup membantu komunitas restoran untuk saling berbagi kebaikan. Saya hanya bersyukur pada Tuhan lewat makanan, tutupnya.

Wah inspiratif sekali ya. Dengan semakin banyak berbagi, maka Tuhan akan menambah rezeki dan kelimpahan bagi kita. Nah, siapa yang maumengikuti jejak Mannan?