Bekerja di bawah atasan yang tak pernah puas dan hobi mendikte adalah mimpi buruk bagi pegawai. Sikap seperti ini dikenal dengan sebutan micromanaging dan biasanya dipicu oleh rasa tak percaya seorang atasan terhadap timnya sendiri. Secara perlahan namun pasti, lingkungan kerja yang seperti ini membunuh kreativitas bahkan kamu pun akan menjadi public enemy yang dijauhi semua orang.

Ciri-ciri seorang atasan dengan kecenderungan micromanaging antara lain, jarang bahkan tak pernah puas dengan hasil kerja tim, sering merasa frustasi bila sesuatu tak dilakukan dengan cara yangdimau, mencari celah kesalahan sekecil apapun, selalu ingin tahu apa yang sedang dan akan dikerjakan oleh tim, meminta laporan setiap saat, serta meminta di-cc dalam setiap email.

Bila atasanmu memiliki ciri-ciri di atas maka ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan demi menjaga performa dan semangat kerja agar tak kendor.

1. Introspeksi diri.

Berbagai komentar dan tuntutan atasan dengan kecenderungan micromanaging memang membuat frustasi. Namun sebelum bertindak lebih jauh ada baiknyakamu melakukan introspeksi bahwa mungkin saja letak kesalahan ada pada dirimu. Coba cek lagi apakah pekerjaanmu sudah sesuai dengan yang diperintahkan? Tertib deadline atau tidak? Bila memang ada yang meleset maka perbaikilah secepatnya.

2. Berikan update teratur.

Bila si bos menghujanimu dengan email, pesan WA hingga berkali kali menelepon itu artinya ia merasa kehilangan kontrol atas anak buahnya. Akan lebih nyaman bagi kamu dan juga bos bila tanpa dimintakamu melaporkan apa saja yang ia minta secara teratur. Apalagi bila kamu bekerja secara remote.

3.Minta pendapat bos.

Orang-orang dengan kecenderungan microanaging suka bila dimintai pendapatnya. Agak aneh memang apalagi mengingat tanpa diminta pun mereka pasti akan memberi banyak komentar. Namun berbeda bilakamu dengan sengaja memintanya. Catat komentar pada saat rapat dengan mereka dan ingatkan kembali saat topik yang sama dibahas.

4.Raih kepercayaan bos.

Atasan yang bossy memiliki masalah sulit memercayai bahwa orang lain bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Untuk mengatasi inikamu harus memberi bukti bahwakamu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik bahkan sebelum jadwal deadline. Tanggapi kritikan dengan senyum dan pelajari apa yang atasanmu suka dalam bekerja. Bila mereka sudah mulai percaya maka akan lebih enak bagimu untuk memberi masukan untuk memperbaiki sikapnya.

5. Bicara terus terang bahwa kamu butuh kebebasan.

Sedikit menakutkan memang, apalagi bila kamu terhitung masih baru atau mungkin tak terlalu akrab dengan atasan. Tapi kalau memang kebebasan dalam bekerja yang kamu butuhkan maka bicarakanlah baik-baik dengan bos.

6.Perhatikan bila ada perubahan positif.

Bila kamu merasa ada perubahan sikap dari atasan maka tunjukan apresiasi sewajarnya. Cukup katakan sesuatu seperti terima kasih sudah memercayai saya untuk menyelesaikan project ini.

Sayangnya tak semua atasan dengan kecenderungan micromanaging bisa dihadapi dengan cara-cara di atas. Bila ternyatakamu sudah mentok, mungkin sudah saatnya kamu yang menjadi atasan.