Fans Manchester United di seluruh dunia sudah dibuat kecewa sejak awal musim ketika pemain yang santer dikaitkan dengan tim berjuluk Setan Merah tersebut pada akhirnya gagal mendarat di Old Trafford. Meski terus diberitakan oleh media tentang kesepakatan kedua belah pihak, nyatanya United hanya bisa mendaratkan tiga pemain, di antaranya Harry Maguire, Daniel James, dan Aaron Wan-Bissaka sampai bursa transfer ditutup.

Nyatanya tiga pemain tersebut belum bisa benar-benar membantu United untuk kembali ke jalurnya. Meski ketiganya kerap tampil gemilang, sebagai tim United belum tampil seperti yang diharapkan para fans. Kehilangan beberapa pemain berpengalaman seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Matteo Darmian, hingga Chris Smalling, United yang kini lebih mengandalkan pemain muda kerap tampil inkonsisten. Alhasil, hingga paruh musim MU justru tercecer di papan tengah klasemen dan harus menghadapi kenyataan bahwa mereka telah gagal dalam perburuan gelar juara Liga Primer musim ini, bahkan sebelum liga dinyatakan berakhir.

Salah satu penyebab hasil minor yang MU raih musim ini adalah kurangnya kreativitas di lini tengah. Kehilangan Marouane Fellaini dan Ander Herrera pada posisi tersebut tanpa menghadirkan pemain dengan kualitas yang sepadan seakan menjadi lubang yang harus segera ditambal. Ditambah dengan cedera panjang yang dialami Paul Pobga serta semakin menurunnya performa Nemanja Matic membuat kondisi United semakin sulit.

Kerap bermain dengan formasi 4-2-3-1 dengan memasang seorang playmaker di belakang striker seharusnya dapat memudahkan pemain seperti Anthony Martial hingga Marcus Rasfhord untuk mencetak gol. Namun yang terjadi, justru pemain-pemain tersebutlah yang pada akhirnya terlihat seperti berusaha sendirian untuk mencetak angka. Hal tersebut menunjukan bahwa playmaker yang dimiliki United belum memiliki kualitas yang seharusnya dibutuhkan. Andreas Perreira serta Jesse Lingard yang sering dimainkan pada posisi tersebut kini justru lebih sering mendapat kritikan daripada mendulang assist, selayaknya pemain no.10 pada umumnya dikarenakan minimnya kontribusi dari kedua pemain tersebut. Musim ini saja Perreira baru mencetak 1 gol serta 3 assist, dengan Lingard yang memiliki torehan gol serupa serta 1 assist. Harapan terakhir tentu ada pada Juan Mata untuk menjadi kreator di lini tengah. Namun usia yang menua tentu membuat dirinya tak bisa diandalkan di setiap pertandingan yang United jalani.

Memasuki bursa transfer musim panas pada paruh musim, United harus segera berbenah untuk mengatasi permasalahan mereka. Menjadikan James Madisson (Leicester City) dan Jack Grealish (Aston Villa) sebagai prioritas, pada akhirnya MU justru beralih ke target lama mereka yaitu pemain Sporting Lisbon, Bruno Fernandes.

Memiliki statistik yang mentereng kala berseragam Sporting dengan torehan 20 gol serta 13 assist dalam 33 pertandingan serta dipandang sebagai target yang lebih realistis dibanding dua nama di atas membuat publik begitu mengharapkan kedatangannya. Meski sempat mengalami tarik ulur hinga potensi kegagalan transfer, akhirnya kedua belah pihak menemui kesepakatan di ujung bursa transfer. Dikutip dariDaily Mail, kedua klub sepakat pada harga jual senilai 68 juta poundsterling (setara Rp 1,2 triliun). Sporting Lisbon akhirnya merilis detail transfer, termasuk pembayaran awal dari Man United sebesar 46,6 juta poundsterling (setara Rp 826 miliar) dan sisanya adalah bonus atauadd-ons. Resmilah Bruno Fernandes sebagai pemain baru Manchester United.

Tak butuh waktu lama bagi Bruno untuk mencuri hati para suporter Setan Merah. Tiga hari setelah peresmiannya sebagai pemain baru, ia langsung menjalani laga debut melawan Wolverhampton Wanderers sebagai starter. Tak tanggung-tanggung, meski skor berakhir imbang 0-0 Bruno dinobatkan sebagai Man Of The Match di akhir laga dan mendapat penghargaan yang serupa saat menghadapi Watford, Club Burge serta Everton. Bahkan di laga melawan Everton, golnya berhasil menyelamatkan United dari kekalahan. Tercatat MU kini sudah melewatkan lima laga terakhir tanpa sekalipun mengalami kekalahan sejak kedatangan Bruno Fernandes, dengan dirinya yang kini telah mencetak 3 gol dan 2 assist. Lewat torehan tersebut, kini Bruno dinobatkan sebagai Pemain Terbaik MU di bulan Februari. Sebuah prestasi yang sangat bagus bagi ukuran seorang pemain baru dalam sebuah tim.

Permainan apik Bruno Fernandes juga tak lepas dari pandangan para legenda Setan Merah. Mantan bek tangguh Manchester United, Rio Ferdinand, memuji pengaruh Bruno Fernandes di Setan Merah. Dia dengan spesifik menyebut pengaruh positif Fernandes terhadap rekan setimnya, Juan Mata. Menurut Ferdinand, Fernandes telah berhasil melecut Mata mengeluarkan performa terbaiknya.

"Dia datang dan dia seperti menjadi seperti udara segar untuk bernapas. Dia datang dan tampak seperti seserang yang ingin bermain sepak bola dan menikmati sepak bola," kata Ferdinand, dikutip dari Mirror, Minggu (1/3/2020).

"Dia seseorang yang memberi dampak dan memengaruhi pemain lain. Dia datang dan saya melihat perbaikan dari semua pemain lain."

"Mata salah satunya. Link antara dia dan Mata sangat bagus," imbuh Ferdinand.

Gelandang legendaris Manchester United, Paul Scholes, memuji performa Bruno Fernandes sejak gabung Setan Merah pada bursa transfer Januari 2020. Scholes meyakini Fernandes membantu tim melupakan pengaruh Paul Pogba.Komentar tersebut dilontarkan Scholes setelah Manchester United menang 5-0 atas Club Brugge di leg kedua babak 32 besar Liga Europa. Fernandes mencetak satu gol pada laga tersebut dari titik penalti."Saya rasa fakta bahwa dalam dua pekan terakhir tak ada yang menyebut Pogba akan kembali menunjukkan apa yang diberikan Fernandes ke tim," kata Scholes, seperti dilansir dari Express.

"Dia mungkin memberikan apa yang Anda harapkan dari Pogba dalam dua tahun terakhir. Saya rasa keseimbangan tim menjadi sangat baik," imbuh Scholes.

Pengakuan atas performa apik Bruno Fernandes di Manchester United juga datang dari mantan striker MU, Robin Van Persie. Pujian terlontar dari Van Persie setelah laga leg pertama 32 besar Liga Europa kontra Club Brugge, yang berkesudahan 1-1. Fernandes menciptakan dua peluang untuk rekan setimnya dan dinilai bermain apik. "Dia sungguh sulit dipercaya. Dia punya kemampuan bagus saat memegang bola, dia punya umpan apik, umpan silang bagus, dan juga tendangan apik. Sangat asyik ditonton," kata Van Persie, seperti dilansir dari Express.

Bisa dikatakan United telah menemukan seseorang yang tepat pada diri Bruno Fernandes. United yang tengah berjuang untuk kembali ke Liga Champions musim depan tentu mengharapkan penampilan yang lebih darinya. Lewat gol serta assist yang diharapkan dapat terus bertambah, dia bisa menjadi seniman yang karya-karyanya begitu dinikmati oleh para penggemarnya serta membantu United untuk memenangi paling tidak satu gelar musim ini. Menarik untuk kita tunggu.