Umumnya para anggota keluarga berusaha membina kontak yang cukup baik antar generasi. Namun, hubungan antar generasi tidak terlepas dari konflik. Konflik tersebut mencangkup masalah komunikasi. Dinkmeyer dan McKay (dalam Pareira, Patmonodewo & Saleh, 2017) menyatakan bahwa sumber masalah utama di dalam keluarga adalah kurangnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua kadang tidak mengerti, frustrasi, dan putus asa ketika berusaha berbicara dengan anak. Radani (dalam Jatnika, 2016) merilis hasil penelitiannya tentang pola komunikasi antara anggota keluarga di Jakarta. Hasil survey itu menunjukkan, dari 250 anak yang jadi responden, mayoritas mengalami masalah komunikasi dengan orang tuanya. Lima dari 10 anak mengatakan orang tua mereka suka marah. Para orang tua yang menjadi responden mengeluhkan kesulitan berkomunikasi dengan anak. Mereka menilai anak sulit diarahkan dan dipahami.

Masalah komunikasi yang dihadapi menciptakan suatu kesenjangan antara generasi. Kesenjangan antar generasi (Generation gap) tak jarang juga terjadi pada masyarakat. Generation gap merupakan fenomena yang disebabkan karena adanya perbedaan sikap antara individu yang berasal dari kelompok usia yang berbeda dan pada akhirnya menimbulkan jarak antara mereka. Jarak ini disebabkan karena kurangnya pemahaman atau timbulnya kesalahpahaman antar individu (Vrischika, 2018).

Jarak yang terjadi antara generasi muda dan generasi tua dapat menimbulkan perselisihan. Seorang remaja akan melakukan eksplorasi yang mungkin sering kali dianggap kurang tepat atau kurang baik oleh orang tua. Di sisi lain, orang tua pada umumnya sedang berada dalam tahap generativity vs. stagnation. Dalam tahap ini, individu cenderung ingin mendidik generasi selanjutnya atau dengan kata lain mendidik anaknya. Sebagai akibatnya, apabila orang tua tidak dapat mendidik anaknya dengan baik, mereka akan merasa gagal (Vrischika, 2018).

Apabila jarak ini tidak dijembatani dengan baik, kedua belah pihak akan bersikeras dengan pola pikirnya masing-masing dan konflik yang ada tidak kunjung selesai. Sang anak akan merasa tidak didukung serta tidak dipahami oleh orang tuanya, padahal dukungan dari orang tua itu penting (Vrischika, 2018).

Bagaimana cara mengurangi gap antar generasi?

Wati (2017) menjelaskan beberapa hal yang bisa lakukan orang tua untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan anak remaja.

1.Berimereka ruang.

Anak remaja lebih bergantung pada teman-temannya. Maka orang tua tidak perlu merasa dinomorduakan atau menganggap anak menjauhi orang tua. sebab, anak remaja mulai belajar mandiri, sehingga tidak heran jika anak mulai lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya atau memiliki rahasia yang orang tua tidak boleh tahu.

2.Komunikasi dua arah.

Menjadi pendengar yang baik bukan berarti orang tua tidak boleh mengeluarkan satu patah katapun. Tentu saja orang tua tetap bisa memberikan saran dan nasihat kepada anak. Komunikasi dua arah ini sangat penting dilakukan karena dapat membuat anak merasa didengar dan dipahami, sehingga membuat mereka lebih terbuka dengan orang tua.

3.Jadilah pendengar yang baik.

Saat beranjak remaja, yang perlu orang tua lakukan adalah memposisikan diri sebagai pendengar yang baik, tanpa banyak memberikan pertanyaan maupun menggurui. Dengan melakukan itu, anak akan lebih nyaman dan terbuka memberikan informasi tanpa merasa dipaksa.

Jika orang tua mendengarkan apa yang mereka katakan, kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bimbingan, perspektif, dan dukungan yang mereka butuhkan.

4. Jangan ragu bertanya pada mereka.

Tidak jarang, anak akan menggunakan bahasa gaul yang mereka gunakan dengan teman-temannya. Jadi, jika orang tua tidak tahu arti dari bahasa tersebut, tidak perlu ragu untuk bertanya tentang makna bahasa tersebut. Semakin banyak orang tua kenal dan sesekali menggunakan kata-kata tersebut, anak akan merasa dekat denganmu.

Oleh karena itu, antara orang tua dan anak harus membina komunikasi yang baik. Dengan mengetahui cara mengurangi gap antar generasi diharapkan dapat mengurangi jarak atau gap antara orang tua dan anak. Dengan begitu kita akan lebih memahami satu sama lain.