Bantu korban bencana Palu, komunitas ini atraksi berbahaya dengan ular

Nekad. Begitulah aksi Komunitas Reftil Purwakarta, Jawa Barat ini. Betapa tidak, karena mereka berani melakukan atraksi membahayakan dengan King Kobra dan ular berbisa lainnya di pusat Kota Purwakarta, baru-baru ini.

Aksi nekad tersebut mereka lakukan, ketika menggalang dana untuk korban bencana Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Tak masalah, sepertinya, jika ularnya tidak berbisa. Tapi ini, ular berbahaya dan terkenal mematikan. Jika sedang nahas, bisa saja nasib tragis menimpa mereka, seperti yang pernah dialami Rizki, warga Palangkaraya, yang tewas dipatuk kobra saat beratraksi di car free day di Bundaran Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.

Hanya untungnya, selama aksi remaja yang tergabung dalam Gabungan Komunitas Purwakarta Peduli Korban Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah ini, tidak terjadi apa-apa.

Ya, Kang, ular ini berbisa dan mematikan semua. Tapi alhamdililah, tidak terjadi apa-apa. Mereka (ular-ular itu) sepertinya mendukung upaya kami menggalang dana untuk korban gempa, kata Ray, seorang anggota komunitas.

Nah, mau tahu atraksi berbahaya mereka? Inilah beberapa foto di antaranya yang berhasil direkam penulis. Namun ingat jangan ditiru ya, karena aksi dalam foto dilakukan oleh ahlinya..!

Mengeluarkan King Kobra dari kotak

Bantu korban bencana Palu, komunitas ini atraksi berbahaya dengan ular

Kobra dipegang, diajar bermain

Bantu korban bencana Palu, komunitas ini atraksi berbahaya dengan ular

Mencium ular

Bantu korban bencana Palu, komunitas ini atraksi berbahaya dengan ular

Kobra siap dicium

Bantu korban bencana Palu, komunitas ini atraksi berbahaya dengan ular

Menantang ular

Bantu korban bencana Palu, komunitas ini atraksi berbahaya dengan ular

Ray mengatakan, atraksi ular berbisa itu sengaja digelar untuk menggalang dana bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Hasilnya, ditambah sumbangan pakaian dari masyarakat Purwakarta, akan langsung disalurkan melalui badan penyaluran bantuan resmi ke korban bencana di Sulawesi Tengah.