Sejak virus Corona menyebar di mana-mana membuat ekonomi di seluruh dunia menurun orang khawatir terhadap restoran yang ingin dikunjungi. Mereka lebih memilih untuk makan di rumah dan memesan lewat aplikasi online daripada mengunjungi sebuah restoran. Maka tidak banyak restoran yang mengalami penurunan pendapatan bahkan hingga gulung tikar atau bangkrut.

Kondisi ini membuat penikmat kuliner kangen karena ingin makan di tempat seperti dulu. Untuk mengobati rasa kangen, Willem Velthoven selaku owner Mediamatic membuka bisnis makanan di tengah pandemi yang bernama Mediamatic Eten. Sang owner berani menjalankan usaha bisnis di masa pandemi dengan solusi cerdas, yaitu konsep rumah kaca dengan jarak 1,5 meter, sehingga restoran ini dipuji karena memiliki prosedur pyhsical distancing yang sangat baik.

Mediametic Eten merupakan restoran vegan sekaligus menyediakan aneka bir yang berlokasi di Amsterdam, tepatnya di Dijksgracht di lingkungan Oosterdok Marina. Di sana para tamu akan disuguhkan pemandangan menghadap sungai sambil menyantap hidangan yang telah dipesan.

"Tempat ini sangat nyaman dan makanannya juga lezat," kata salah pengunjung restoran, Janita Vermeulen yang dikutip dari Reuters pada Minggu (10/5/2020).

Akankah konsep restoran di Amsterdam menjadi solusi di tengah Corona?

Karena Mediamatic Eten adalah restoran yang dipuji sebagai social distancing yang baik, maka Mediamatic Eten tetap dapat menerima semua reservasi untuk para tamu yang ingin mendapatkan pengalaman makan malam yang santai dan tahan Corona. Restoran Mediamatic Eten tersebut berencana untuk menawarkan slot waktu dari pukul 18.00 20.30 atau pukul 20.30 23.00 waktu setempat.

Dilansir dari Lonely Planet, para tamu akan duduk di dalam restoran berstruktur kaca tertutup yang disebut 'serres spares' atau rumah kaca terpisah, masing-masing dilengkapi dengan meja untuk dua orang. Biasanya, rumah kaca tersebut direkomendasikan hanya untuk orang yang sudah tinggal bersama. Namun mereka juga dapat menampung tiga orang jika diperlukan atau untuk pengunjung tunggal.

Untuk harga makan malam, para tamu harus menyiapkan uang sebesar 95 euro atau setara dengan Rp 1.619.000 untuk dua orang, harga yang tertera belum termasuk minuman.

Mediametic Eten juga menawarkan hidangan yang bersumber secara lokal dan membuat makanan berdasarkan pada ketersediaan bahan musiman dari produsen terpilih. Mediamatic Eten juga mengambil rempah-rempah dari taman aquaponik yang mereka tanam dan memfermentasikan produk di Mediamatic Clean Lab.

Akankah konsep restoran di Amsterdam menjadi solusi di tengah Corona?

Para tamu tidak perlu khawatir dengan hidangan yang tidak higenis karena semua pelayan yang berada di Mediametic Eten sudah menggunakan face shield, sarung tangan, dan wadah berbahan dasar kayu yang selalu disterilkan setiap melayani pengunjung. Selain itu wadah kayu juga berfungsi untuk membawa piring yang akan dihidangkan ke kubik kaca sehingga pelayan tidak berkontak langsung dengan makanan yang akan dihidangkan.

Willem Velthoven mengatakan krisis Covid-19 telah memaksa pihaknya untuk memikirkan kembali cara pelayanan. "Berkumpul dengan orang banyak mungkin tidak akan dilakukan untuk sementara waktu ini, namun terlibat interaksi sosial dan menikmati sesuatu dengan orang lain adalah hal yang sangat kita rindukan," ujar Velthoven.

"Rumah kaca kami dapat melindungi nada dari paparan lingkungan luar, sekaligus memberikan pengalaman makan yang unik dan intim," sambungnya.