Sapi masih menjadi primadona yang cukup disenangi masyarakat sebagai salah satu sumber protein hewani untuk konsumsi rumah tangga. Selain karena daging sapi yang empuk, rasa yang khas serta gurih, pasar untuk daging sapi masih berada di hati masyarakat khususnya bagi usaha rumah makan. Beragam olahan daging sapi, makanan khas daerah, serta beberapa kuliner dan acara keagamaan pun menggunakan ternak sapi ini.

Usaha yang dilakukan selama ini untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dengan melakukan impor sapi hidup untuk dikembangkan di dalam negeri sehingga dagingnya bisa diolah dinilai mengalami permasalahan seperti adaptasi lingkungan, masalah kesehatan, serta penularan penyakit hewan (zoonosis) yang perlu untuk dipertimbangkan. Adapun permasalahan lainnya ialah plasma nutfah sapi asli Indonesia mulai berkurang populasinya, padahal sapi asli memiliki kualitas yang lebih baik untuk dikembangkan.

Berdasarkan data dari Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Indonesia, berikut ini uraian jenis sapi potong asli Indonesia yang bisa kamu pertimbangkan untuk mulai dikembangkan.

1. Sapi Bali.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Bali merupakan sapi asli yang berasal dari Provinsi Denpasar Bali dengan spesifikasi khusus berwarna merah bata. Pada sapi jantan berwarna kehitaman selang pertambahan umur usia 1 tahun hingga 18 bulan, namun tidak terjadi pada sapi jantan yang telah dikastrasi. Pada keempat kakinya terdapat corak putih pada bagian tarsus kaki begitu pun pada pantat dan bibir sapi. Ujung ekor berwarna hitam dan tanduk berwarna hitam dan melengkung ke arah tengah.Sapi ini memiliki kemampuan hidup adaptasi dan kerja yang baik, tahan terhadap cekaman panas, mampu bertahan pada kondisi lingkungan jelek, serta dapat mencerna pakan serat tinggi.

2. Sapi Aceh.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Aceh merupakan sapi asli dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan ternak dengan ciri khas merah kecokelatan pada sapi jantan sedangkan berwarna merah bata pada sapi betina. Pada daerah kepala khususnya mata, telinga dan bibir berwarna keputihan, terdapat garis kecokelatan pada punggung, pantat berwarna cokelat muda, sedangkan ekornya pada bagian ujung berwarna hitam. Rambut umumnya berwarna merah bata sampai cokelat namun bentuk kepala dan punggung lebih cekung. Bentuk tanduk mengarah ke samping dan melengkung ke atas dengan bentuk telinga berukuran kecil, mengarah ke samping dan tidak terkulai.

3. Sapi Madura.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Madura merupakan sapi asli dari daerah Madura. Umumnya jenis sapi ini berwarna kuning kecokelatan sedangkan pada sapi jantan berwarna merah bata atau merah cokelat. Pada sekitar mata, telinga, dan ekor berwarna hitam, sedangkan bagian bawah kaki berwarna putih. Bentuk tubuh pada sapi kecil sampai sedang dan pada sapi jantan berpunuk dan bergelambir, terdapat garis kehitaman pada punggung biasanya pada jantan lebih tinggi dibanding betina. Bagian tanduk mengarah ke luar.Adaptasi sapi Madura tergolongan baik, mampu bekerja keras, tahan terhadap cekaman panas, tahan terhadap pakan terbatas, mampu mencerna pakan berserat tinggi serta tahan terhadap kejadian penyakit.

4. Sapi peranakan Ongole (PO).

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Peranakan Ongole adalah sapi yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sapi ini memiliki tubuh dan kaki yang berwarna putih serta pantat yang keabuabuan, pada bibir atas dan hidung serta tanduk berwarna hitam, sedangkan bibir bawah berwarna putih. Pada bagian ekor berwarna putih dengan ujung berwarna hitam. Ciri khas lainnya ialah memiliki punuk dan gelambir yang berwarna putih keabuabuan. Bentuk tanduk meruncing ke arah belakang, telinga panjang dan menggantung sedangkan mata berukuran besar dan di sekitarannya berwarna kehitaman.Sapi jenis ini memiliki adaptasi yang cukup sampai sedang, kemampuan kerja yang baik, serta tahan terhadap penyakit.

5. Sapi Pesisir.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Pesisir adalah sapi yang berasal dari Provinsi Sumatra Barat. Sapi ini memiliki spesifikasi khusus dengan corak warna kekuningan, kecokelatan, hingga merah bata. Bulu mata berwarna pirang sedangkan pada punggung terdapat garis kecokelatan, pada kaki terdapat garis keputihan, sedangkan bagian ekor berwarna hitam. Bentuk tubuh kecil dan mempunyai gumba/punuk serta gelambir yang kecil. Memiliki tanduk yang kecil disertai telinga dengan ukuran kecil yang mengarah ke samping.Sapi jenis ini memiliki daya adaptasi yang baik, mampu bertahan hidup di daerah jelek, serta daya tahan penyakit yang baik.

6. Sapi Jabres.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Jabres merupakan sapi asli yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah, khususnya di daerah Brebes. Memiliki warna tubuh kecokelatan sedangkan bagian kaki, pantat, bibir atas dan bawah serta kepala berwarna cokelat keputihan. Pada ujung bagian ekor berwarna hitam, sedangkan di daerah punggung terdapat garis hitam, pada tanduk terdapat perbedaan antara jantan dan betina. Pada jantan tanduk melengkung ke atas, sebaliknya pada betina melengkung ke bawah.Sapi jenis ini memiliki adaptasi yang baik serta daya kerja yang baik dan tahan terhadap penyakit.

7. Sapi Sumbawa.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Sumbawa merupakan sapi asli yang berasal dari Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sapi ini memiliki ciri khas berwarna putih pada kepala dan tubuh namun pada jantan akan berwarna putih keabuabuan. Bentuk tubuh sedang sampai besar dan memiliki punuk dan gelambir. Pada sapi betina tanduk lebih panjang, bentukan telinga panjang, tidak terkulai dan mengarah ke samping. Adapun daya adaptasi baik, kemampuan kerja baik, serta daya tahan penyakit yang cukup baik.

8. Sapi Sumba Ongole.

8 Jenis sapi potong lokal Indonesia ini potensial untuk dikembangkan

Sapi Sumba Ongole merupakan sapi asli dari Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur. Warna tubuh dominan putih hingga keabuabuan, hidung berwarna hitam. Pada ujung ekor berwarna hitam. Memiliki punuk atau gumba, umumnya pada sapi jantan lebih besar dibandingkan sapi betina yang berwarna kelabu hitam. Tanduk pada jantan lebih pendek daripada betina, mata berukuran besar dengan sekitaran mata berwarna hitam. Sapi ini memiliki adaptasi yang baik serta daya tahan penyakit yang cukup baik.